Buta warna merupakan kondisi saat mata tidak memiliki kemampuan melihat warna secara normal. Ada dua jenis buta warna yaitu sulit membedakan warna tertentu (buta warna parsial) atau bahkan seluruh warna (buta warna total). Buta warna biasanya terjadi sejak lahir dan akan berlangsung seumur hidup. Kondisi ini lebih sering dialami oleh anak laki-laki dibandingkan anak perempuan. Kenali penyebab buta warna pada anak dan cara mengatasinya saat anak didiagnosa buta warna oleh dokter yuk, Moms.
Penyebab buta warna
Buta warna dapat disebabkan oleh beberapa hal. Buta warna pada anak biasanya dapat didiagnosa dokter ketika Si Kecil bisa menyebutkan jenis warna dengan baik yaitu pada usia 2 tahun ke atas. Hal yang dapat menjadi penyebab buta warna yaitu:
- Keturunan
Seringkali buta warna disebabkan karena adanya riwayat keturunan dari orang tua kepada anak. Tingkat keparahan bisa ringan, sedang hingga berat yang tidak akan berubah kondisinya hingga selama hidupnya. Sebagian besar kasus buta warna karena keturunan adalah ketika Ayah dengan buta warna memiliki keturunan anak laki-laki yang berisiko mengalami buta warna
- Didapatkan
Selain karena keturunan, buta warna yang kelak dialami oleh orang dewasa dapat juga terjadi karena kondisi tertentu seperti
- Penyakit tertentu yang bisa menurunkan kemampuan melihat warna, seperti anemia sel sabit, diabetes, degenerasi makula, penyakit Alzheimer, multiple sclerosis, glaukoma, penyakit Parkinson, leukemia, atau kecanduan alkohol
- Efek samping obat, seperti digoxin, ethambutol, phenytoin, sildenafil, dan hydroxychloroquine
- Paparan zat kimia, misalnya carbon disulfide yang digunakan dalam industri rayon, atau styrene yang dimanfaatkan dalam industri plastik dan karet
- Cedera mata, misalnya akibat kecelakaan atau benturan
- Usia senja
Pada usia yang bertambah tua, risiko buta warna juga dapat terjadi karena mulai kendurnya otot mata serta daya kerja mata untuk menangkap sinar. Kondisi ini dapat menjadi lebih buruk saat menderita katarak.
Gejala buta warna pada anak
Gejala buta warna pada anak dapat terdeteksi sejak dini khususnya bagi anak usia kurang dari 5 tahun yaitu ketika Si Kecil kesulitan untuk membedakan warna dan sulit menghafal nama warna serta menyebutkan warna yang sesuai untuk benda tertentu. Selain itu, gejala yang dapat dirasakan Moms saat Si Kecil mengalami buta warna yaitu:
- Si Kecil selalu salah mengambil benda yang Moms sebutkan dengan warna tertentu
- Si Kecil merasa kesulitan memahami warna pada suatu benda karena tidak dapat membedakan warnanya
- Si Kecil memiliki komposisi warna yang canggung saat mewarnai
- Si Kecil sering kali menggunakan warna yang bertabrakan dan tidak sesuai realita atau contoh ketika menggambar
- Si Kecil tidak mengerti warna pucat dan baginya semua warna gelap adalah sama
Tentunya Moms dan Ayah tidak boleh melakukan self diagnose ya, jika Si Kecil mengalami beberapa hal tersebut sebaiknya periksakan kondisi Si Kecil ke dokter spesialis mata dan pastikan apakah Si Kecil mengalami buta warna atau hanya mengalami kesulitan dalam memahami sesuatu.
Penting dilakukan orang tua yang memiliki anak buta warna
Hal pertama yang harus Moms dan Ayah lakukan adalah tidak panik ketika Si Kecil didiagnosa buta warna oleh dokter. Hal ini penting dilakukan untuk dapat mempersiapkan mental Moms dan Ayah. Tenang Moms, buta warna tidak akan mempengaruhi tingkat kecerdasannya. Yang perlu Moms persiapkan ada memberikan informasi ini pada tenaga pendidiknya kelak atau orang di sekitarnya agar dapat memaklumi kondisi Si Kecil tersebut dan tidak terlalu menjadikannya masalah.
Moms dapat meminta tolong pada gurunya kelak untuk menghindari penggunaan kode warna dalam latihan, lembar ujian, pemberian simbol tertentu pada kolom berwarna dan mengharuskan Si Kecil menggunakan warna tertentu saat mewarnai.
Hindari berkomentar buruk saat Si Kecil memilih warna pakaian. Moms dapat membantu memadu padankan warna dan memberitahukan bahwa warna tersebut bagus bagi Si Kecil. Moms juga bisa membuat kode di lemari pakaiannya agar Si Kecil bisa memadu padankan tanpa harus memahami warnanya.
Dalam banyak kasus, buta warna sama sekali tidak mempengaruhi kualitas kehidupan anak. Seorang anak dengan buta warna akan belajar konsep warna melalui kehidupan sehari-hari. Sebagai informasi tambahan, kebutaan warna sebenarnya bukan jenis kebutaan penglihatan melainkan ketidakmampuan untuk melihat warna tertentu secara akurat.