Mengenalkan anak pada kedisiplinan memang diperlukan sejak dini, karena bagaimana pun sikap disiplin akan dibutuhkan anak hingga ia tumbuh menjadi manusia dewasa nantinya. Moms bisa mengajarkan disiplin pada anak secara pelan-pelan sehingga anak tidak merasa terlalu terkekang.
Lalu bagaimana cara menerapkan disiplin pada anak? Apa saja yang harus dilakukan Moms sehingga anak tidak merasa tertekan ketika diajarkan tentang kedisiplinan? Ini sekian cara yang bisa Moms ikuti untuk menerapkan disiplin pada anak.
1. Buat aturan yang jelas
Buatlah aturan yang bisa dipahami dengan mudah oleh anak. Misalnya segera menaruh sepatu di rak sepatu ketika pulang sekolah, menata sendiri bantal dan selimut setelah bangun tidur, atau merapikan barang setelah belajar dan bermain. Buat juga jadwal yang jelas dan sama setiap harinya sehingga anak terbiasa dengan kegiatan yang sudah ditentukan.
Ketika memiliki lebih dari satu anak, besar kemungkinan ada rasa iri yang timbul antara saudara kandung. Moms perlu membagi tugas, tanggung jawab atau aturan apa pun secara adil dan bisa diterima dengan baik oleh anak-anak. Buat aturan yang bisa ditaati bersama, baik kakak maupun adik. Jangan sampai menunjukkan kesenjangan sikap sehingga menimbulkan kecemburuan pada anak, yang pada akhirnya juga bisa mempengaruhi hubungan baik antara kakak dan adiknya.
Ketika setiap anak tahu apa yang seharusnya mereka kerjakan, maka mereka tidak akan mudah membelok pada kegiatan yang tidak diinginkan.
2. Jelaskan alasan di balik setiap aturan
Anak-anak pasti memiliki banyak sekali pertanyaan mengenai mengapa ia harus melakukan ini dan itu. Di usianya yang penuh rasa ingin tahu, sebaiknya Moms juga secara terbuka menjelaskan kepada anak mengapa ia harus melakukan kedisiplinan yang ditentukan oleh orangtua di rumah, guru di sekolah atau pun aturan di lingkungan tempat tinggal.
Anak perlu tahu alasan yang tepat mengapa ia perlu melakukan sesuatu. Tunjukkan sebab akibat dari suatu perilaku dan mengapa itu bisa berguna atau merugikan dirinya dan orang lain. ketika anak mengetahui alasan jelas mengenai suatu aturan atau tindakan yang pelru ia lakukan, maka ia akan dengan senang hati mengikutinya. Pastikan juga semua contoh yang Moms berikan masuk akal dan mudah dipahami oleh anak.
3. Tunjukkan konsistensi
Agar anak terbiasa dengan setiap aturan atau kedisiplinan yang ditentukan, Moms perlu menetapkannya sebagai rutinitas. Orangtua perlu konsisten menunjukkan sikap disiplin sehingga anak merasa kedisiplinan itu sendiri bukanlah hal yang perlu dipaksakan. Oleh karena itu orangtua harus menjadi contoh yang baik.
Jika orangtua tidak konsisten dalam menjalani aturan kedisiplinan itu sendiri, maka anak akan secara alami mempertanyakan keseriusan ia perlu menjalani aturan tersebut. Jadi sikap konsisten dan tetap perlu ditunjukkan oleh orangtua dalam mengajarkan kedisiplinan pada anak.
4. Berikan konsekuensi
Anak juga perlu mengetahui apa risiko atau konsekuensi yang bisa ia hadapi jika tidak menjalani aturan atau bersikap disiplin. Misalnya saja ia tidak segera meletakkan barang di tempat penyimpanannya, maka ia akan kesulitan mencari barang itu lagi ketika dibutuhkan. Itu contoh yang sederhana.
Ada kalanya beberapa konsekuensi dapat menunjukkan beberapa pelajaran terbesar dalam hidup, dan anak-anak membutuhkan konsekuensi logis dan memberikan efek jera. Misalnya jika ia bermain ponsel di dekat kolam, ketika ponsel itu terjatuh ke air maka gawai itu akan rusak dan ia tidak lagi memiliki ponsel. Orangtua tidak perlu membelikannya lagi karena anak perlu menghadapi konsekuensi atas tindakannya.
5. Berikan pujian pada sikap baik
Jika anak bisa menunjukkan sikap disiplin yang disepakati, maka berikanlah apresiasi padanya. Berikan pujian atau hadiah jika ia melakukan hal baik yang besar.
Jadi jika ingin menerapkan disiplin pada anak, sekian hal di atas bisa diterapkan ya Moms