7 Mitos dan Fakta Tentang Makanan Saat Hamil

Ada banyak mitos yang berkembang di masayarakat terkait kehamilan. Termasuk mitos seputar makanan dan pantangan saat hamil. Seperti mitos minum air kelapa bikin kulit bayi bersih, hingga mitos makan pedas sebabkan bayi botak. Apakah Moms juga mengalaminya?

Berikut ini 7 mitos seputar makanan saat hamil beserta fakta di baliknya:

Mitos Minum Air Kelapa Hijau Bikin kulit Bayi Lahir Bersih

Rutin meminum air kelapa hijau saat hamil dipercaya akan melahirkan bayi dengan kulit yang bersih. Faktanya, Kandungan elektrolif dalam kelapa membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh serta mencegah dehidrasi pada ibu hamil. Selama di kandungan, bayi memiliki bulu halus atau lanugo yang akan lepas secara perlahan dan mengotori ketuban. Semakin lama berada di rahim, kulit bayi akan semakin bersih karena lanugo yang sudah terlepas.

Mitos Makan Kacang Hijau Saat Hamil Bikin Rambut Bayi Lebat

Ibu hamil yang rutin mengonsumsi kacang hijau dipercaya akan melahirkan bayi dengan rambut yang lebat. Faktanya, rambut lebat ditentukan oleh faktor genetik. Bukan dari kandungan makanan apa yang dikonsumsi selama hamil. Jika rambut ibu dan ayah lebat, maka kemungkinan juga akan memiliki bayi dengan rambut yang lebat.

Mitos Ngidam Makanan Asam atau Manis Menentukan Jenis Kelamin Bayi

Ibu hamil yang gemar mengonsumsi makanan asam dipercaya akan melahirkan bayi laki-laki. Sedangkan jika ibu hamil gemar mengonsumsi makanan manis, maka akan melahirkan bayi perempuan.

Faktanya, tidak ada hubungannya makanan yang diidamkan ibu hamil dengan jenis kelamin bayi. Ketika hamil, tubuh ibu hamil mengalami banyak perubahan, termasuk di mulut. Perubahan hormon saat hamil dapat membuat indera perasa dan penciuman semakin sensitif. Beberapa Moms mungkin akan menolak makanan dengan rasa yang manis dan lebih menyukai makanan dengan rasa asam. Begitu pula sebaliknya.

Mitos Ibu Hamil Makan Nanas Sebabkan Keguguran

Makan nanas saat hamil dipercaya bisa menyebabkan keguguran. Padahal faktanya Moms, buah nanas yang matang mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan janin. Seperti vitamin A, vitamin C, kalsium, fosfor, kalium, magnesium, zat besi, natrium, hingga serat. Berbeda halnya dengan nanas muda, mengonsumsinya saat hamil malah tidak dianjurkan. Nanas muda atau yang belum matang mengandung banyak bromealin yang dapat melunakkan otot serviks. Jika ibu hamil mengonsumsinya berisiko memicu kontraksi dini bahkan keguguran.

Mitos Ibu Hamil Harus Makan Porsi Dua Kali Lipat

Jangan sampai terjebak mitos ini, Moms. Makan dalam porsi dobel atau dua kali lipat malah akan memicu obesitas. Kegemukan saat hamil memicu beragam masalah kesehatan pada ibu dan janin. Apalagi jika Moms sering mengonsumsi gorengan yang membuat kolesterol menumpuk dalam tubuh. Sebaiknya, konsumsi makanan begizi serta perbanyak asupan sayur dan buah-buahan selama kehamilan. Moms juga bisa mengganti nasi dengan kentang ditambah dengan lauk bergizi dengan porsi yang lebih banyak.

Mitos Minum Es Bikin Bayi Lahir Besar

Kerap mengonsumsi minuman dingin disebut akan membuat berat badan bayi besar. Faktanya, air es dapat memperlambat kerja usus yang dapat memicu sembelit pada ibu hamil. Sembelit saat hamil tidak berdampak pada berat badan bayi. Namun jika ibu hamil sering mengonsumsi minuman es yang ditambah gula atau sirup, maka asupan kalorinya juga akan masuk dalam tubuh bayi dalam kandungan.

Mitos Makan Pedas Bikin Bayi Botak

Pedasnya sambal yang Moms makan tidak memengaruhi rambut bayi dalam kandungan, Moms. Seperti penjelasan sebelumnya di atas, lebat atau tidaknya rambut bayi bergantung pada faktor genetik orangtuanya. Namun terlalu sering mengonsumsi makanan pedas saat hamil memang tak disarankan karena dapat menyebabkan iritasi saluran cerna hingga diare.

Must Read

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here