9 Mitos Seputar Menyusui Beserta Fakta Di Baliknya

Menyusui menjadi tantangan tersendiri bagi wanita, khususnya ibu baru. Tak jarang Moms akan menghadapi kendala saat memberikan ASI eksklusif pada bayi. Beberapa mitos yang beredar seputar menyusui bahkan membuat sebagian ibu merasa takut dan enggan menyusui bayinya. Faktanya, menyusui memiliki banyak manfaat tak hanya untuk bayi tapi juga untuk sang ibu. Berikut ini beberapa mitos seputar menyusui beserta fakta di baliknya:

Ukuran Payudara Memengaruhi Produksi ASI

Ibu dengan ukuran payudara yang kecil dianggap memproduksi ASI lebih sedikit daripada ibu dengan payudara yang lebih besar. Faktanya Moms, besar kecilnya payudara tidak memengaruhi jumlah ASI yang diproduksi. Banyak atau sedikitnya ASI tergantung pada seberapa baik pelekatan mulut bayi dengan payudara serta frekuensi menyusui.

Ibu Baru Tidak Menghasilkan Cukup ASI untuk Bayi

Ibu yang baru saja melahirkan, khususnya pada ibu dengan persalinan Caesar dianggap lebih sedikit menghasilkan ASI untuk bayinya. Faktanya, payudara akan memproduksi ASI sesuai dengan kebutuhan bayi. Pelekatan bayi saat menyusu serta seberapa sering bayi menyusu menjadi penentu produksi ASI. Semakin sering menyusui bayi, maka ASI yang dikeluarkan juga akan melimpah.

Makanan yang Dimakan Ibu Memengaruhi rasa ASI

Ketika ibu memakan makanan pedas, maka ASI yang dihasilkan turut memiliki rasa pedas. Faktanya, apapun yang moms konsumsi tidak berpengaruh terhadap cita rasa ASI. Bayi juga sudah terbiasa dengan preferensi makanan yang ibu konsumsi sejak dalam kandungan.

Mencuci Puting Sebelum Menyusui

Menyusui secara langsung membantu melindungi anak dari serangan infeksi. Membersihkan puting dengan air malah dapat menghilangkan zat penting yang diproduksi kelenjat Montgomery (kelenjar lemak di sekitar payudara). Selain itu, puting juga menghasilkan bakteri baik yang membantu membangun sistem imun tubuh bayi.

Ibu Dilarang Menyusui Saat Sakit

Hal ini bergantung pada jenis penyakit dan seberapa parah penyakit yang diderita sang ibu. Biasanya Moms masih bisa tetap menyusui saat jatuh sakit. Namun pastikan Moms istirahat dengan cukup serta makan makanan yang begizi. Pada banyak kasus ditemukan bahwa antibodi yang dihasilkan tubuh bisa mengobati penyakit yang diderita ibu serta antibodi si kecil akan terbentuk dengan sendirinya.

Jangan Menyusui Saat Puting Berdarah

Lecet atau luka pada puting merupakan hal yang wajar terjadi, khususnya di masa awal menyusui. Namun Moms tetap bisa menyusui si kecil sekalipun puting berdarah dan terasa sakit. Kondisi ini tidak membahayakan bayi. Jika ragu, Moms bisa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau pakar laktasi.

Menyusui Sebabkan Payudara Kendur

Hal ini kerap menjadi alasan sebagian ibu untuk tidak menyusui bayinya. Faktanya, payudara kendur tidak hanya disebabkan oleh menyusui, meningkatnya berat badan di masa kehamilan juga memengaruhi bentuk payudara. Faktor lainnya yang menyebabkan payudara kendur seperti usia dan efek gravitasi.

Berhenti Menyusui Setelah Ibu Mendapatkan Vaksin

Mendapatkan vaksin bukan alasan untuk berhenti menyusui, Moms. Justru bayi ikut mendapatkan manfaat dari vaksin yang Moms terima. Namun Moms perlu waspada jika bayi memiliki defisiensi imun. Vaksinasi yang mengandung virus hidup yang dilemahkan, seoerti polio, campak, serta rubella, tidak diperbolehkan pada ibu menyusui.

Menyusui Dapat Menurunkan Berat Badan Ibu

Penelitian menunjukkan bahwa ibu yang menyusui bayinya lebih cepat langsing atau mengalami penurunan berat badan. Ibu menyusui membakar sekitar 300 hingga 500 kalori dalam sehari. Menyusui juga melepaskan hormon yang merangsang rahim untuk cepat kembali ke ukuran semula.

Itulah tadi 9 mitos dan fakta seputar menyusui. Setelah mengetahuinya, semoga Moms bisa lebih selektif setiap kali mendapatkan informasi dari lingkungan sekitar. Jangan mudah percaya pada omongan orang sebelum mengetahui faktanya ya, Moms.

Must Read

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here