Perkembangan bayi paling ditunggu adalah ketika telah mampu berbicara dan berjalan. Moms pasti akan mulai mengajarkan anak berjalan secara perlahan, mulai dari mengajarkan tengkurap, merangkak, sampai menuntunnya berjalan. Moms mungkin juga akan membelikan dan menghadiahkan baby walker untuk si kecil. Alat ini memang merangsang motorik bayi untuk dapat berjalan sendiri. Namun, ternyata ada bahaya mengintai di balik alat tersebut bagi tumbuh kembang bayi.
Pengertian Baby Walker
Baby walker adalah alat bantu jalan yang dapat digunakan bayi dan balita sebelum ia benar-benar bisa berjalan sendiri. Baby walker sudah lama digunakan untuk melatih bayi berjalan. Selama abad ke-17, diperkirakan bahwa baby walker dapat membantu bayi menjadi tegak, baik secara fisik maupun moral. Baby walker yang beredar saat ini biasanya terbuat dari plastik keras, yang memiliki roda di bagian bawahnya.
Baby walker secara historis dianggap meningkatkan keterampilan motorik bayi yang terkait dengan berjalan. Tetapi penelitian menunjukkan bahwa klaim apa pun bahwa baby walker bermanfaat bagi bayi sama sekali tidak benar. Studi di akhir 1990-an membuktikan bahwa alat bantu jalan sebenarnya merugikan perkembangan normal karena mereka menghalangi kemampuan bayi untuk melihat kaki mereka bergerak dan membuat hubungan antara gerakan anggota badan dan gerakan spasial.
Bahaya yang Berhubungan dengan Baby Walker
Berikut beberapa daftar tentang bahayanya baby walker yang perlu Moms ketahui:
- Menghambat pertumbuhan tulang belakang
Beberapa pakar kesehatan mengatakan jika bahaya baby walker bisa menghambat pertumbuhan tulang belakang pada bayi. Baby walker bahkan dianggap kurang baik karena membuat otot bayi tidak benar-benar bekerja secara optimal untuk berjalan.
- Kemampuan berjalan bayi menjadi terlambat
Bayi yang tidak memakai baby walker tercatat mampu berjalan pada usia rata-rata 10,7 bulan hingga 11 bulan saja. Hal yang mengejutkan adalah, bayi yang menggunakan baby walker justru baru akan bisa berjalan pada usia rata-rata 11,7 bulan hingga satu tahun. Secara logika, bayi yang tidak bisa melihat kakinya saat melangkah dengan baby walker ternyata bisa memengaruhi kecepatan kemampuan berjalan karena tidak bisa melihat bagaimana cara melangkah dengan tepat.
- Menghambat perkembangan otot
Bahaya memakai baby walker justru dapat menghambat perkembangan semua otot yang bayi butuhkan untuk berjalan sendiri. Menurut Dokter Spesialis Anak, dr. Alan Greene, baby walker memperkuat kaki bagian bawah tetapi bukan kaki bagian atas dan pinggul, yang sangat penting untuk berjalan, dan memudahkan bayi untuk bergerak melintasi lantai, membuat mereka cenderung mencoba merangkak. Dr. Emmi Pikler menemukan bahwa bayi yang berkembang secara alami (tidak menggunakan baby walker) lebih kuat, lebih stabil, dan lebih percaya diri dalam menggerakan tubuhnya.
- Menghambat kecerdasan bayi
American Academy of Pediatrics sudah mulai menyarankan penghentian penjualan baby walker. Akademi ini mengklaim jika baby walker berbahaya karena memberikan pengaruh buruk pada tingkat pertumbuhan kecerdasan dan psikologis pada bayi dengan signifikan. Bahkan penelitian menunjukkan bahwa bayi yang memakai baby walker justru cenderung membuat pertumbuhan bayi menjadi jauh lebih lambat.
Tips Melatih Anak Berjalan Tanpa Baby Walker
- Biarkan bayi duduk tanpa bantuan
- Tunjukkan sesuatu yang menarik minat bayi
- Biarkan bayi menjelajah ruangan
- Menggunakan mainan dorong atau tarik
- Biarkan bayi berjalan tanpa alas kaki Bunda
- Bantu bayi berjalan
- Selalu memantau perkembangan bayi di rumah
Memantau perkembangan anak saat mulai berjalan untuk pertama kalinya adalah momen istimewa yang tidak akan terlupakan. Selain membantu bayi berjalan, penting bahwa rumah harus benar-benar aman untuk menghindari cedera.