Amankah Vaksin COVID-19 Untuk Anak? Cek Faktanya

Moms mungkin penasaran, kapan ya vaksin COVID-19 untuk anak bisa diberikan? Aman ngga sih, apakah ada risiko efek samping? 

Vaksin COVID-19 untuk anak saat ini memang sudah diperbolehkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Di beberapa negara lain seperti Inggris dan Amerika Serikat, vaksin COVID-19 untuk anak telah diberikan sesuai dengan anjuran dosis aman yang telah ditentukan. 

Tahukah Moms, vaksin Sinovac adalah vaksin COVID-19 untuk anak pertama yang disetujui di Indonesia. Sinovac merupakan vaksin COVID-19 untuk anak yang diberikan pada kategori usia 6 hingga 17 tahun. 

Namun, Kementerian Kesehatan masih menunda pelaksanaan vaksin COVID-19 untuk anak. Pasalnya, dilansir dari Kompas, menurut Menteri Kesehatan, vaksinasi COVID-19 dilakukan dengan berbasis risiko. Anak-anak tidak termasuk kelompok prioritas utama yang lebih berisiko terpapar virus, seperti tenaga kesehatan, orang dewasa dan lansia. 

Lalu, apa saja sih fakta-fakta yang harus Moms ketahui seputar vaksin COVID-19 untuk anak? Yuk kita cek faktanya: 

Risiko COVID-19 Pada Anak Tidak Seberat Orang Dewasa

Orang dewasa lebih rentan terpapar virus COVID-19 dengan gejala yang parah, sehingga lebih diutamakan untuk divaksinasi terlebih dahulu dibanding anak-anak. 

Sistem Kekebalan Tubuh Anak Berbeda dengan Orang Dewasa

Vaksin COVID-19 untuk anak hingga saat ini belum diberikan karena mempertimbangkan sistem kekebalan tubuh atau tingkat imunitas anak yang berbeda dari orang dewasa. Anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan umumnya lebih mudah untuk membentuk sistem imun yang lebih kuat, dibandingkan dengan usia orang dewasa.

Uji Coba Vaksin COVID-19 Untuk Anak Masih Terus Berlangsung

Anak-anak belum dapat memberikan keputusan untuk dirinya sendiri, sehingga memerlukan izin dari orang tua agar peneliti dapat melakukan uji coba vaksin COVID-19 untuk anak.

Pertimbangan Efektivitas dan Keamanan Vaksin COVID-19 Untuk Anak

Vaksin COVID-19 untuk anak belum teruji efektivitas dan keamanannya. Berbeda dengan orang dewasa, vaksin COVID-19 untuk anak perlu data dan studi lebih lanjut untuk benar-benar memastikan anak dapat divaksinasi dengan aman dan mendapat perlindungan efektif dari paparan virus COVID-19. 

Kondisi Anak yang Tidak Boleh Menerima Vaksin 

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ada beberapa kendala vaksin COVID-19 untuk anak tidak boleh diberikan. Antara lain, untuk anak dengan penyakit autoimun tidak terkontrol, penderita kanker yang sedang menjalani kemoterapi, sedang demam di atas 37,5 derajat Celcius, mempunyai penyakit kronik yang tidak terkendali, memiliki penyakit diabetes dan hipertensi, sedang mendapat pengobatan imunosupresan, sedang mengidap penyakit Sindrom Guillain Barre, anak yang baru saja mendapat imunisasi kurang dari satu bulan, atau anak yang baru saja sembuh dari COVID-19 kurang dari tiga bulan. Kondisi-kondisi tersebut menjadi faktor penghalang pemberian vaksin COVID-19 untuk anak agar dapat menghindari komplikasi. 

Sabar ya Moms bagi yang ingin anak divaksinasi COVID-19. Sambil menunggu vaksin COVID-19 untuk anak, Moms bisa tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan di rumah dan selama bepergian dengan si kecil. Jika memungkinkan, hindari tempat-tempat ramai yang berpotensi menimbulkan kerumunan, karena bisa meningkatkan risiko terkena virus COVID-19. 

Selain menunggu izin pemberian vaksin COVID-19 untuk anak, Moms bisa melakukan tindakan pencegahan lain dengan memastikan si kecil mengonsumsi makanan bergizi dan vitamin, serta aktif bergerak agar sistem imunnya tetap terjaga dengan baik. Vaksin COVID-19 untuk anak nantinya pasti akan diberikan jika sudah terjamin keamanan dan efektivitasnya. 

Must Read

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here