Memasuki usia 2-3 tahun, Si Kecil mulai memahami dan berbicara mengenai lingkungan sekitarnya. Pada usia ini, umumnya mereka dapat merespon perkataan maupun menjalankan kebiasaan yang dilakukan. Pada usia ini, emosi Si Kecil masih harus distimulus menggunakan permainan atau kegiatan untuk membentuk emosionalnya dengan baik dan dapat meningkatkan rasa percaya dirinya
Di fase usia ini, Si Kecil sudah lebih banyak mengekspresikan dirinya. Namun pada usia ini Si Kecil masih belum mampu mengendalikan emosi mereka. Bagaimana cara mengamati perkembangan emosi anak usia 2-3 tahun? Simak tips berikut ini yuk, Moms.
1. Tahap perkembangan emosi anak usia 2-3 tahun
Memasuki usia 2 tahun, Si Kecil mulai mampu menguasai ragam kegiatan yang melemaskan otot-otot pada tubuhnya dan lebih menguasai gerakan setiap anggota tubuhnya.
Si Kecil juga mempelajari aturan serta batasan yang ada di dalam lingkungannya mulai dari membedakan mana yang benar maupun salah. Moms juga dapat melihat emosi melalui raut wajahnya walaupun Si Kecil belum bisa mengungkapkannya dalam bentuk kata-kata.
2. Cara menstimulus anak untuk mengekspresikan emosinya
Pada usia ini, peran orang tua sangat penting dalam pembentukan emosi serta membantu Si Kecil mengekspresikan emosinya dalam bentuk verbal. Moms dapat mengartikan sikapnya ketika mengeluarkan emosi misalnya ketika ia menangis dan menunjuk mainan yang tidak bisa dijangkau, beritahukan Si Kecil bahwa ia ingin mengambil mainan dan minta Si Kecil untuk mengucapkan kata “tolong” setiap membutuhkan bantuan orang lain. Gunakan bahasa yang baik dan mudah dimengerti agar Si kecil juga bisa belajar berbicara dengan baik.
3. Bangun perkembangan emosi anak dengan cara-cara ini
Perkembangan emosi dan kemampuan berkomunikasi Si Kecil akan terus bertambah sesuai usia, Moms bisa menjadi salah satu cara untuk membuat perkembangan emosional dan kemampuan Si Kecil menjadi lebih maksimal. Selain itu ada beberapa permainan yang dapat membantu Moms mengelola emosi anak seperti menyusun balok atau puzzle, bermain peran, serta permainan lain yang membuat anak dapat dengan mudah mengekspresikan dirinya.
Dengan bermain bersama, Moms dapat lebih memahami Si Kecil ketika berekspresi. Selanjutnya, Mom bisa mencoba untuk mengajak anak memecahkan masalah bersama. Biasanya mereka akan kesal atau marah saat merasa kesulitan dan tidak tahu cara mengatasinya.Ketika anak berekspresi marah atau mengamuk cobalah untuk membimbingnya dengan mengajaknya mengenali sumber masalah lalu memecahkannya bersama-sama. Misalnya saat ia merasa kesal karena mainannya tidak berbunyi, ajarkan padanya bagaimana cara mengoperasikan mainan tersebut.
Pada fase ini, Moms dapat mengajarkan juga bagaimana perilaku baik dan perilaku buruk dan mengapa perilaku buruk sebaiknya dihindari dan dibatasi. Misalnya saat Si kecil menangis karena tidak dibelikan mainan, biarkan Si kecil menangis hingga ia berhenti dengan sendirinya namun ajarkan untuk tidak membanting atau menyakiti orang di sekitarnya saat melakukan hal itu .
Tetap sabar dan semangat dalam membentuk pribadi yang baik dalam diri Si Kecil ya, Moms.