Bagi beberapa orang tua, mendekatkan Si Kecil pada hewan peliharaan merupakan hal yang menyenangkan. Ada juga yang memiliki pemahaman bahwa Si Kecil tidak diperbolehkan berdekatan dengan hewan karena banyaknya penyakit yang bisa ditularkan oleh hewan serta menimbulkan situasi berbahaya bagi Si Kecil karena bisa dicakar, diinjak, dan sebagainya.
Namun patut Moms mengerti dibalik bahaya yang mungkin dapat terjadi, jika Moms dan Ayah selalu menemani dan memperhatikan interaksi hewan peliharaan maka bahaya tersebut dapat dihindari. Aktivitas mendekatkan Si Kecil pada hewan peliharaan juga bisa memberi banyak manfaat dan merangsang keterampilan motoriknya.
Menurut penelitian, ternyata anak-anak juga terbukti bisa lebih mudah dekat dan secara alami menyukai interaksi dengan binatang. Jadi sejak usia dini yakni di bawah 3 tahun, orang tua sudah bisa mulai memperkenalkan hewan-hewan yang ada di sekitar. Apa manfaat mengajarkan anak menjadi penyayang binatang? Simak di sini yuk, Moms.
1. Menumbuhkan rasa empati dan kasih sayang
Ketika Si Kecil berinteraksi dengan hewan peliharaan, ia akan mencoba untuk mendekati hewan peliharaan seperti mengelus, memberi makan dan bermain dan membuat Si Kecil dapat mengenal rasa empati pada hewan tersebut.
Menurut Animal Health Institute (AHI), hewan bisa menjadi guru yang mengajari anak untuk memberikan kasih sayang tanpa syarat dan tanpa menghakimi. Saat anak memiliki empati terhadap binatang, hal ini juga menjadi awal tumbuhnya rasa empati kepada orang-orang di sekitarnya.
2. Meredakan stres pada anak
Tidak hanya pada orang dewasa, efek meredakan stress saat berinteraksi dengan hewan peliharaan bisa dirasakan juga oleh SI Kecil bahkan di usianya yang masih balita. Membelai dan bermain dengan hewan juga dapat mempengaruhi psikologis anak sehingga ia lebih tenang. Ketika berinteraksi dengan hewan, hormon kortisol penyebab stres ikut menurun. Di saat bersamaan, tubuh juga akan melepaskan dopamin dan oksitosin, yaitu hormon anti-stres.
3. Mengurangi risiko alergi
Ternyata menurut Jurnal dari National Institute Of Allergy And Infectious Diseases, anak-anak yang aktif berinteraksi dengan hewan setiap hari sejak tahun pertama kehidupannya, memiliki risiko 50 persen lebih kecil untuk terkena alergi dan asma. Hal ini dikarenakan kebiasaan berinteraksi dengan hewan akan meningkatkan fungsi kekebalan tubuh si kecil sejak dini terhadap alergen atau penebab alergi seperti bulu dan debu..
4. Mengajarkan tanggung jawab
Profesor dari Universitas Purdue, Indiana, sekaligus penulis Why the Wild Things Are: Animals in the Lives of Children, Gail F. Melson, PhD, mempelajari dampak hewan peliharaan kenapa anak-anak. Hasilnya, interaksi antara anak dan hewan peliharaannya dapat mengasah rasa tanggung jawab sejak dini.
Anak juga memiliki keinginan untuk memastikan hewan peliharaannya terawat dan tetap sehat. Moms dan Ayah dapat menemani Si Kecil untuk merawat hewan peliharaan agar tetap sehat, seperti mengajarinya memberi makan, membersihkan, hingga mengajak bermain.
5. Mengembangkan keberanian
Bila lingkungan di sekitar anak tidak mendukung kegiatan anak bersama hewan, atau bahkan cenderung menakuti, akhirnya anak juga bisa ikut merasa takut, bahkan saat melihat binatang peliharaan yang cenderung jinak. Sebaliknya, membiasakan anak bermain dan berinteraksi dengan hewan akan membuatnya lebih berani dan percaya diri.