Ketika Moms menjalankan masa kehamilan, sering kali terjadi peningkatan berat badan. Hal ini normal terjadi jika peningkatan berat badan sesuai dengan peningkatan berat badan bayi, Namun seringkali Moms lupa bahwa berat badan bayi juga bisa berkurang walau berat badan Moms bertambah. Hal ini bisa disebabkan karena menumpuknya terlalu banyak lemak di dalam tubuh Moms yang menyebabkan berkurangnya kinerja organ tubuh untuk mengolah nutrisi yang baik dan menyalurkannya pada janin.
Tidak sedikit Mom yang dianjurkan untuk berdiet selama kehamilan, hal ini bertujuan agar janin bisa berkembang maksimal dan terhindar dari risiko penyakit yang timbul akibat obesitas, salah satunya diabetes. Apa saja yang mengharuskan Moms diet selama kehamilan? Simak yuk informasinya di sini, Moms.
Kondisi kehamilan yang dianjurkan berdiet
Adapun beberapa kondisi yang dianjurkan berdiet oleh dokter selama kehamilan yaitu:
- Moms yang memiliki berat badan berlebih (obesitas)
- Moms yang mengalami peningkatan berat badan melebihi normal saat awal kehamilan
- Moms yang memiliki riwayat penyakit diabetes
- Moms yang memiliki masalah pada organ hati dan jantung
Empat kondisi tubuh Moms tersebut akan sangat baik jika menjaga pola makan, kalori dan nutrisi selama kehamilan agar tidak terjadi risiko selama kehamilan dan meminimalisir terjadinya diabetes gestasional yang dapat berbahaya bagi Moms dan Si Kecil saat melahirkan.
Penting untuk Moms pahami juga bahwa ada empat kelompok berat badan ibu hamil beserta target pertambahan berat badannya sesuai Body Mass Index atau Indeks Massa Tubuh (IMT), yaitu:
- Kelompok ibu hamil dengan berat badan kurang (IMT <18) yang perlu menambah berat badan sebesar 13-18 kilogram selama kehamilan.
- Kelompok ibu hamil dengan berat badan normal (IMT 18,5-24,9) yang perlu menambah berat badan sebanyak 11,5-18 kilogram.
- Kelompok ibu hamil dengan berat badan berlebih (IMT 25-29,9) yang cukup meningkatkan berat badan sebanyak 7-11,5 kilogram.
- Kelompok ibu hamil obesitas (IMT >30) yang disarankan untuk meningkatkan berat badan hanya sebanyak 5-9 kilogram selama periode kehamilan.
Kenaikan berat badan selama kehamilan sering disalah artikan sebagai pertanda baik bahwa Moms memiliki kehamilan yang sehat. Padahal, menurut studi, berat peningkatan berat badan berlebihan selama kehamilan berisiko terhadap:
- Persalinan caesar
- Penyakit jantung bawaan pada bayi
- Berat badan bayi lahir melebihi angka normal
- Diabetes saat hamil (diabetes gestasional)
- Tekanan darah tinggi saat hamil (preeklamsia)
- Sleep apnea (gangguan berhentinya napas saat tidur)
- Kelahiran prematur
- Stillbirth atau bayi lahir mati
Cara diet sehat selama kehamilan
Perlu diingat bahwa konsumsi makanan saat hamil bukan berarti Moms harus menambah porsi makan. Sebaliknya, Moms bisa tetap dapat makan dalam porsi normal namun harus memenuhi kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan baik melalui makanan maupun suplemen yang direkomendasikan dokter. Berikut cara yang baik dilakukan ibu hamil yang dianjurkan untuk menjalani diet selama kehamilan:
- Mengatur jumlah kalori
Untuk mengatur jumlah kalori yang masuk, Moms harus berkonsultasi dahulu ke dokter kandungan mengenai anjuran kalori yang sebaiknya masuk pada kondisi Moms. Setelah mendapatkan informasinya, Moms bisa memulai untuk mengatur pola makan dan porsi makanan di dalam piring sehingga nutrisi selama kehamilan terpenuhi dengan baik dan tidak makan makanan secara berlebihan.
- Hindari makanan dan minuman yang mengandung gula tinggi
Makanan atau minuman dengan kadar gula tinggi dapat mengakibatkan risiko diabetes gestasional yang akan diturunkan pada anak setelah dilahirkan sehingga menimbulkan banyak risiko selama kehamilan dan pada saat Si Kecil dewasa kelak. Hindari makanan seperti cake, permen, minuman kemasan mengandung gula, dan makanan atau minuman lain yang memiliki gula tinggi.
- Sarapan dengan nutrisi cukup
Sarapan sering sekali dilupakan padahal dengan sarapan bernutrisi, Moms bisa mengurangi keinginan untuk ngemil dan mengurangi mual muntah selama kehamilan. Cobalah untuk sarapan dengan nutrisi yang cukup seperti makan dua telur dengan buah dan sedikit karbohidrat untuk menambah energi dan mengurangi keinginan untuk ngemil.
- Makan makanan berserat
Penting bagi Moms yang mengalami obesitas untuk makan makanan berserat agar metabolisme tubuh tetap terjaga dengan baik. Cobalah untuk mengganti nasi dengan jagung atau gandum. Konsumsi sayuran hijau seperti bayam, brokoli, selada, wortel, dan labu sebagai tambahan makanan utama. Disarankan untuk mengonsumsi daging sapi tanpa lemak, ikan, dan unggas untuk lauk pauk. Konsumsi pula buah segar namun hindari buah-buahan dalam bentuk manisan.
- Perbanyak konsumsi air putih
Kebutuhan air minum selama kehamilan sangatlah penting untuk menjaga kadar air ketuban dalam kandungan serta membantu memperbaiki metabolisme tubuh secara maksimal.