Pada anak usia 1 hingga 5 tahun, mungkin Moms akan merasakan bahwa Si Kecil memperlihatkan rasa takut pada suatu hal yang ia rasakan atau lihat. Pada usia kurang dari 1 tahun, Si Kecil akan memperlihatkan rasa takutnya ketika menyentuh sesuatu yang terasa aneh atau baru dengan menangis. Misalnya menyentuh air atau pasir pantai.
Pada anak usia usia 2-3 tahun mungkin akan mulai berimajinasi sehingga seringkali ia ketakutan dengan imajinasinya sendiri seperti bayangan besar pada saat ia tidur, topeng atau boneka tertentu dan banyak hal lain yang membuatnya berteriak dan menangis.
Rasa takut ini bisa terjadi karena hal yang mengagetkan seperti bunyi sesuatu yang asing atau terlalu keras, rasa diancam atau ditakuti ketika tidak melakukan sesuatu dengan baik, serta larangan Moms dan Ayah terhadap suatu hal yang sebenarnya bisa diatasi dengan memperhatikan Si Kecil dan memberitahukan bahaya suatu hal agar Si Kecil bisa lebih waspada.
Apa yang harus dilakukan saat menghadapi ketakutan pada anak? Yuk coa tips berikut ini, Moms.
1. Cobalah lebih banyak bercerita. Moms bisa membantunya mengurangi rasa takutnya dengan bercerita. Cobalah tanyakan apa yang membuatnya takut, apa perasaannya saat ini dan sampaikan jalan keluar yang bisa dipilih Si Kecil untuk mengurangi rasa takut atau cemasnya. Moms juga bisa membantunya dengan membacakan cerita yang berkaitan dengan rasa takutnya agar Si Kecil lebih mengerti cara mengatasi rasa takutnya dengan cara terbaik.
2. Jangan sepelekan rasa takut anak. Mungkin Moms merasa sumber rasa takutnya hanyalah benda yang sepele seperti gantungan kunci laba-laba atau bayangan yang terpantul di dinding saat kamarnya gelap menjelang tidur. Namun hal tersebut adalah emosi yang cukup kuat berada di diri Si Kecil yang patut untuk diberikan perhatian, Moms. Jangan biarkan Si Kecil memendam rasa takutnya dan tidak mengatakan perasaan yang dirasakannya karena hal ini bisa terakumulasi menjadi phoia yang akan terjadi padanya saat dewasa kelak.
3. Hindari memaksa Si Kecil melakukan sesuatu. Pemaksaan pada Si Kecil melakukan sesuatu akan membuatnya trauma dan menjadi semakin takut. Cobalah untuk melakukan pendekatan perlahan seperti menemaninya menjalankan situasi yang menakutkan tersebut lalu ungkapkan rasa yang dialaminya dan berikan saran cara mengatasinya untuk membuatnya lebih berani dan bisa mengurangi rasa takutnya.
4. Berikan penjelasan nyata mengenai hal yang ditakuti. Moms sebaiknya tidak mengada-ada atau berbohong mengenai hal yang ditakutinya. Misal Si Kecil takut pergi ke dokter, jangan berikan pernyataan bahwa ia tidak perlu pergi.Hal ini justru membuat Moms memastikan rasa takutnya nyata adanya. Sebaiknya Moms berikan pengertian cara dokter bekerja, manfaat setelah berkunjung dan pengalaman apa yang bisa dirasakan Si Kecil jika ke dokter saat sakit atau akan imunisasi. Hal ini akan membuat Si Kecil lebih berani dan mau mencoba untuk datang ke dokter tanpa takut.
5. Pujilah saat anak berhasil mengatasi rasa takut. Sebuah pujian akan membuat Si Kecil bersemangat untuk dapat melakukan hal tersebut lagi di kemudian hari. Selain itu, rasa percaya dirinya akan lebih meningkat sehingga ia dengan senang hati akan mencoba kembali hal yang sebelumnya ditakuti.