Insomnia merupakan kondisi ketika seseorang merasakan sulit tidur pada malam hari. Apakah anak bisa mengalami insomnia? Menarik faktanya, insomnia tak hanya terjadi pada orang dewasa, ternyata anak-anak juga sering mengalaminya.
Anak-anak, khususnya balita, mengalami insomnia karena mereka menolak untuk tidur atau yang biasa dikenal dengan istilah behavioral insomnia. Melansir National Center for Biotechnology Information, behavioral insomnia merupakan perilaku sangat lazim dan mempengaruhi sekitar 25% anak-anak.
Behavioral insomnia adalah kesulitan memulai dan mempertahankan tidur ketika terbangun sehingga mengakibatkan tidur yang tidak memadai. Insomnia ini dapat membuat kegiatan Si Kecil terkendala sepanjang hari, mood yang buruk dan mengganggu produktivitas orang tua.
Yuk simak lebih lanjut mengenai insomnia pada anak berikut ini dan simak juga cara menanganinya, Moms.
Jenis Insomnia pada anak
Tak hanya terdiri dari satu jenis, ternyata perilaku insomnia pada anak terbagi ke dalam beberapa jenis gangguan. Misalnya kebiasaan Si Kecil yang tak bisa terlelap lagi pada malam hari atau ketakutan Si Kecil yang membuatnya tak bisa terlelap di malam hari.
Selain itu, insomnia pada anak juga terbagi ke dalam jenis durasi terjadinya, seperti insomnia jangka pendek dan jangka panjang. Berikut perbedaannya:
1. Sleep-Onset-Association Insomnia
Gangguan tidur ini sering terjadi pada anak-anak di bawah 5 dan biasanya melibatkan gangguan tidur insomnia pada malam hari.Kebiasaan ini berasal dari Si Kecil yang tidak bisa kembali terlelap ketika terbangun di malam hari. Misalnya anak-anak yang berusia di bawah 1 tahun yang secara alami kerap bangun di malam hari.
2. Limit-Setting Insomnia
Masalah kesulitan tidur yang kedua ini kerap terjadi pada sebagian besar pada anak-anak di atas 5 tahun.
Anak dengan masalah ini biasanya memiliki banyak alasan ketika ia tidak dapat tidur atau terbangun. Saat Moms atau Ayah menenangkannya, ia justru membahas ketakutannya sehingga ia tidak segera tidur.
3. Insomnia Jangka Pendek
Insomnia jenis ini umumnya terjadi hanya beberapa hari hingga berminggu-minggu. Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor yang biasanya akan dengan mudah berlalu seperti penyakit atau obat jangka pendek yang diminum anak.
4. Insomnia Jangka Panjang
Sesuai dengan namanya, jenis ini dapat terjadi 3 kali seminggu selama sebulan atau lebih. Biasanya hal ini disebabkan oleh faktor-faktor yang lebih intens seperti:
- Depresi
- Kecemasan
- Sakit
- Masalah medis
- Bahkan tanpa alasan sama sekali
Penyebab Insomnia pada Balita
Ternyata, banyak hal yang bisa menjadi penyebab SI Kecil sulit tertidur pada malam hari. Berikut beberapa hal yang Momong rangkum sesuai pengalaman beberapa Moms:
1. Tidak Memiliki Jam Tidur Tetap
Dilansir dari Sleep Education, penyebab insomnia pada anak umunya terjadi karena mereka tidak tidur tepat waktu. Selain itu, insomnia pada anak juga bisa terjadi karena orang tua tidak pernah menidurkan anak mereka di jam yang sama setiap harinya.
2. Stres
Stres berlebih dapat menyebabkan kecemasan di malam hari dan membuat anak menjadi sulit tidur. Sebaiknya Moms mencari tahu apakah ada sumber stres yang menjadi penyebab Si Kecil sulit tidur.
3. Obesitas
Kelebihan berat badan pada SI Kecil dapat membuat beban yang dapat menghambat jalan napas, sehingga memungkinkan Si Kecil mengalami sleep apnea atau sulit bernafas saat tidur.
4. Memiliki penyakit tertentu
Penyebab dari insomnia pada anak adalah adanya riwayat penyakit yang dapat mengganggu pola tidur Si Kecil. Beberapa penyakit dan gangguan kesehatan yang dianggap dapat menganggu tidur Si Kecil adalah:
- Asma
- Hidung tersumbat
- Alergi kulit seperti eksim
- Mulas
- Kram otot
- Kondisi bipolar dan depresi
5. Kondisi lingkungan
Kenyamanan kamar tidur menjadi salah satu hal penting yang perlu diperhatikan oleh orang tua. Saat suasana kamar tidur kurang nyaman, hal ini dapat mempengaruhi kemampuan Si Kecil untuk tidur nyenyak. Gangguan pada lingkungan saat hendak tidur seperti kamar yang panas, kebisingan, kondisi cahaya, kasur yang keras dan faktor lingkungan lainnya dapat memicu susah tidur.
6. Obat-obatan
Beberapa obat-obatan juga bisa menjadi pemicu insomnia pada Si Kecil. Beberapa diantaranya yaitu:
- Kortikosteroid
- Antidepresan
- Antikonvulsan
7. Faktor Lain
Mengonsumsi minuman bersoda dan minuman tinggi kafein seperti teh dan kopi juga bisa menyebabkan insomnia pada anak. Selain itu, bermain gadget sebelum waktu tidur juga dapat membuat mereka jadi kesulitan tidur.
Cara Mengatasi Insomnia pada Anak
Behavioral insomnia sering terjadi karena Moms dan Ayah belum menerapkan beberapa kebiasaan tidur yang baik bagi SI Kecil. Cobalah untuk melakukan hal ini untuk memperbaiki waktu tidur dan membuat Si Kecil terhindar dari insomnia:
1. Hindari menemani anak di kamar
Cara pertama untuk mengatasi insomnia pada anak adalah dengan meninggalkan kebiasaan menemani Si Kecil tertidur di kamarnya. Moms akan mengajarkan kepada Si Kecil untuk menemukan sumber kenyamanan yang dapat membuatnya tidur sendiri.
Ketika sudah menemukannya, Si Kecil akan belajar menidurkan dirinya sendiri karena ia akan menemukan ritual tidur yang paling nyaman.
2. Membiasakan diri dengan kegiatan sebelum tidur
Moms dapat memberikan beberapa kegiatan ini sebagai ritual anak jika waktu tidurnya sudah dekat. Hal ini bisa menjadi kebiasaan dan Si Kecil mengingat waktu tidurnya dengan baik.
- Menggosok gigi
- Membaca doa sebelum tidur
- Membaca buku sendiri
- Memeluk boneka kesayangan
3. Membuat jadwal tidur
Langkah selanjutnya yang bisa Moms lakukan untuk mengatasi insomnia pada anak adalah dengan membuat jadwal tidur Si Kecil. Adanya jadwal tidur yang harus dipatuhi setiap harinya, membuat Si Kecil akan terbiasa dengan waktu tidur dan tidak akan mengalami kesulitan tidur. Hal ini dikarenakan tubuh Si Kecil telah terbiasa untuk pergi tidur sesuai dengan jadwal tidurnya.
4. Tidak menggunakan gadget sebelum tidur
Gadget akan membuat Si Kecil keasyikan sehingga mencegahnya untuk tidur. Ini yang kemudian akan membuat ia mengalami insomnia. Pastikan Si Kecil terlepas dari gadget dan simpan gadgetnya di tempat aman untuk menghindari Si Kecil menggunakannya sebelum tidur.