Membawa bayi bepergian tentu memerlukan pertimbangan yang cukup matang. Terlebih lagi jika Moms tidak memiliki pilihan selain menggunakan motor untuk membantu perjalanan bersama Si Kecil. Hal ini masih menjadi pro dan kontra yang cukup banyak terjadi di sekitar kita.
Pada umumnya, tidak ada aturan yang pasti mengenai usia berapa bayi diperbolehkan mengendarai motor.Tentu pertanyaan “Apakah boleh bayi naik motor?” seringkali menjadi pertanyaan Moms untuk melindungi Si Kecil. Oleh karena itu sebaiknya Moms mempertimbangkan lagi mengenai risiko yang dapat dialami Si Kecil ketika mengendarai motor.
Risiko bayi mengendarai motor
Untuk menjadi bahan pertimbangan yang matang ketika Moms memutuskan akan mengendarai motor bersama Si Kecil sebaiknya Moms juga mengetahui bahwa bayi memiliki sistem tubuh yang belum stabil dan berjalan dengan maksimal. Terutama pada bagian kulit dan sistem pernapasannya. Beberapa risiko yang dapat dialami Si Kecil ketika berkendara motor saat berusia bayi yaitu:
- Gangguan pernapasan
- Pneumonia
- Hipotermia
- Radang paru-paru
- Otot dan sendi bayi kaku
- Cedera kepala ketika Si Kecil masih belum kuat menopang kepala
- Terbakar sinar matahari
- Ruam pada kulit
- Kanker kulit karena tidak terlindungi dari sinar UV
- Perkembangan mata terganggu karena sinar berlebih di siang hari
Usia bayi yang rentan dan dihindari untuk naik motor
Sebaiknya Moms tidak membawa bayi berkendara menggunakan motor sebelum usianya 4 bulan atau sebelum kepalanya dapat menopang tubuhnya dengan kuat untuk menghindari berbagai risiko yang disebutkan sebelumnya. Selain itu pada usia sebelum 4 bulan sistem tubuh Si Kecil masih belum berjalan dengan baik dan rentan terkena risiko komplikasi kesehatan karena terpapar polusi dan sinar matahari yang menyengat.
Ketika Moms tidak memiliki pilihan lain untuk melakukan mobilitas menggunakan motor bersama Si Kecil sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter anak untuk memeriksa kondisi Si Kecil dan mendapatkan saran terbaik yang bisa dilakukan selama berkendara untuk dapat melindungi Si Kecil.
Persiapan untuk mengendarai motor bersama bayi
Ketika Moms sudah merasa Si Kecil dapat kuat menopang kepala dan tubuhnya dan bisa dibawa menggunakan motor beberapa hal berikut sebaiknya Moms siapkan untuk membantu melindungi Si Kecil selama berkendara menggunakan motor.
- Gunakan pakaian yang tepat. Berikan Si Kecil pakaian yang tidak membuatnya gerah atau kedinginan. Patikan cuaca cukup bersahabat saat akan bepergian. Moms dapat memakaikan jaket dan melindungi kaki dan tangannya dengan penutup ketika akan berkendara.
- Perhatikan usia saat akan membawa bayi naik motor. Seperti penjelasan sebelumnya sebaiknya hindari perjalanan dengan bayi yang berusia di bawah 4 bulan ya, Moms. Terlebih jika perjalanan cukup jauh dan memerlukan waktu lama.
- Pertimbangkan durasi perjalanan. Sebaiknya hindari perjalanan jauh dan memerlukan waktu panjang ketika memutuskan berkendara menggunakan motor dengan bayi. Hal ini untuk menghindari bayi terpapar polusi lebih banyak sinar matahari yang menyengat dan menghindari kelelahan selama di perjalanan.
- Pastikan bayi dalam kondisi sehat. Hindari berkendara jika Si Kecil sakit tidak enak badan batuk pilek atau memiliki gejala penyakit lain.
- Taati peraturan lalu lintas. Saat berkendara dengan Si Kecil, sebaiknya Moms dan yang mengendarai motor tetap menaati peraturan lalu lintas untuk menghindari kecelakaan. Jika kecelakaan terjadi, yang paling memiliki risiko tinggi adalah bayi karena belum memiliki sistem tubuh dan tulang yang melindungi tubuhnya dengan kuat. Jika pengendara berisiko melanggar aturan lalu lintas sebaiknya Moms segera turun atau memintanya untuk lebih berhati-hati serta menaati peraturan demi keselamatan bersama.
- Gunakan masker. Untuk bayi dengan usia 2 tahun ke atas, Moms bisa menggunakan masker bagi Si Kecil untuk mengurangi risiko terpapar polusi saat berkendara motor. Selain itu, penggunaan masker juga dapat menghindari Si Kecil dari paparan bakteri dan virus penyebab penyakit selama di perjalanan.