Mulai usia 6 bulan, Si Kecil sudah bisa memulai menambah asupan nutrisi hariannya melalui MPASI. Moms mungkin akan menerima tantangan Si Kecil yang mogok makan karena MPASI yang tidak enak atau kurang bumbu, lalu boleh atau tidaknya penggunaan garam atau penyedap pada masakan untuk Si Kecil. Penggunaan garam maupun penyedap memang masih menjadi pro kontra para Moms yang mencoba untuk memberikan MPASI sehat bagi anak. Munncul banyak pertanyaan di kepala Moms mengenai apa saja yang boleh dimasukkan ke dalam MPASI dan takarannya, lalu apakah boleh MPASI menggunakan garam? Dan pertanyaan lain yang dapat membuat Moms pusing setiap akan membuatkan makanan bagi Si Kecil. Kita uraikan satu persatu yuk Moms, mulai dari pertanyaan apakah boleh MPASI menggunakan garam?
Pemberian garam menurut dokter
Dalam panduan pemberian MPASI yang dikeluarkan oleh WHO dan Unicef, MPASI bayi Anda boleh ditambahkan sedikit garam beryodium dan gula. Seperti yang Moms ketahui, garam berfungsi sebagai sumber yodium. Sedangkan kekurangan asupan yodium berisiko menyebabkan kerusakan otak serta mengganggu tumbuh kembang Si Kecil.
Selain itu, menurut IDAI, untuk anak berusia di bawah 1 tahun boleh memberikan gula dan garam pada makanannya namun berikan dalam takaran sedikit mungkin. Pemberian gula dan garam hanya dilakukan untuk membuat anak mau makan dan memberikan tambahan rasa pada makanan.
Berapa takaran garam yang sebaiknya diberikan?
Untuk anak usia di bawah 1 tahun Moms sebaiknya memberikan garam maksimal sebanyak 0,4 gram garam per hari yaitu sekitar sejumput kecil. Hal ini berlaku hingga usia Si Kecil lebih dari 1 tahun atau 12 bulan.
Sedangkan untuk usia lebih dari 1 hingga 3 tahun, kebutuhan garamnya tidak terlalu banyak yaitu hanya 2 gram per hari yaitu sekitar seujung sendok teh untuk makanan yang dikonsumsinya dalam sehari.
Karena kebutuhan garam anak tidak terlalu banyak, sebaiknya Moms juga mengurangi atau membatasi makanan camilan yang mengandung gula dan garam tinggi yang dapat menyebabkan Si Kecil lebih cepat haus dan kenyang sehingga nutrisi dari makanan berat tidak habis dikonsumsi. Hal ini bisa menyebabkan Si Kecil malnutrisi dan memicu terjadinya stunting jika terus berlanjut.
Dampak bayi konsumsi garam berlebih
Organ pencernaan bayi masih belum sempurna untuk menyerap dan mengolah makanan yang masuk ke dalam pencernaannya. Oleh karena itu, jika Si Kecil mengonsumsi garam terlalu banyak maka akan berpengaruh terhadap kesehatan ginjalnya yang berfungsi untuk menyaring sodium pada sistem pencernaan. Selain itu pada jangka waktu panjang jika konsumsi garam berlebihan, Si Kecil dapat terkena risiko penyakit darah tinggi.
Cara agar makanan lebih berasa tanpa garam berlebih
Pada awalnya di usia 6 bulan, Si Kecil akan mengenal rasa lain yang masuk ke dalam mulutnya. Ia akan mencoba beberapa rasa asam, manis, pahit dan gurih. Moms bisa mengakali makanan dengan menggunakan keju tanpa garam, santan atau susu untuk membuatnya lebih gurih. Jika menginginkan rasa manis, Moms bisa mencoba menambahkan sayuran seperti wortel, kol, honey pumpkin, kurma, dan beberapa makanan lain yang terasa manis. Lambat laun Si Kecil akan belajar merasakan rasa makanan yang dimakannya dan memiliki rasa favorit, hal tersebut normal Moms. Yang paling penting adalah Moms harus selalu memantau perkembangan cara makan dan pilihan rasanya agar dapat membuat MPASI nikmat yang disukai Si Kecil.