Moms tentu pernah mendengar tentang urut perut saat hamil khususnya ketika janin terindikasi sungsang oleh dokter. Banyak orang tua yang masih menyarankan untuk urut perut untuk membuat janin kembali ke posisi yang baik agar memudahkan persalinan kelak. Namun, apakah urut perut saat hamil perlu dan baik dilakukan untuk melancarkan persalinan? Yuk simak informasi lengkapnya sebagai bahan pertimbangan Moms dan Ayah untk memutuskan.
Pijat atau urut perut apakah diperbolehkan?
Saat kehamilan, Moms tentu memerlukan relaksasi untuk membantu otot tubuh tidak kaku dan membantu melancarkan peredaran darah. Selain itu relaksasi dapat membuat Moms lebih segar dan terhindar dari stres. Pemijatan tubuh tentu bisa Moms lakukan untuk mengendurkan otot-otot yang rawan cedera saat hamil dan melancarkan peredaran darah pada tubuh.
Namun patut untuk diperhatikan Moms, banyak dokter tidak menyarankan bahkan melarang pijat atau urut di sekitar perut, khususnya untuk proses memutar janin agar tidak sungsang. Hal ini dikarenakan bila dilakukan pemijatan pada area perut maka dapat berisiko pecahnya pembuluh darah dan mempengaruhi janin yang ada di dalamnya. Pemijatan yang tidak tepat dapat mengakibatkan cacat pada bayi hingga risiko keguguran atau kematian janin. Karena risiko yang cukup berat ini, sebaiknya Moms berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter kandungan serta mencari profesional yang terlatih serta berpengalaman untuk meminimalisir risiko.
Pijat atau urut perut sebenarnya tidak perlu dilakukan karena ketika usia kandungan belum mencapai 8 bulan, maka janin masih akan terus bergerak dan mencari jalan untuk masuk ke panggul.
Selain itu, menurut dr. Radius Kusuma lewat Alodokter menyatakan, pijat boleh dilakukan secara lembut pada bagian punggung dan pinggang, hindari daerah perut. Jika kandungan Moms sudah memasuki trimester ke 3 dan Moms merasakan nyeri, hal tersebut dikarenakan adanya peningkatan produksi hormon relaksin pada akhir kehamilan. Hormon ini berfungsi untuk melunakkan/melonggarkan ligamen-ligamen (jaringan ikat yang menguatkan hubungan antartulang) di panggul, untuk menunjang proses persalinan. Karena kekuatan ligamen berkurang, sebagian wanita hamil besar mungkin akan merasa tak nyaman di daerah panggulnya saat berjalan. Nyeri selangkangan juga bisa diakibatkan oleh pembengkakan kelenjar getah bening, radang sendi, skiatika (iritasi saraf besar di tungkai) dan nyeri ligamen penggantung rahim (juga adalah temuan normal selama kehamilan).
Apa yang bisa dilakukan saat merasakan nyeri selain di pijat?
Menurut dr. Radius Kusuma, untuk membantu Moms ketika mengalami nyeri pada panggul atau perut Moms bisa melakukan hal berikut ini:
- Tetap rajin aktivitas fisik dan berolahraga, seperti senam hamil untuk menguatkan otot punggung dan perut, misalnya mengangkat pinggang lebih tinggi daripada posisi dada saat berbaring telentang selama beberapa menit
- Berendam air hangat atau kompres air hangat pada sendi panggul mungkin meringankan nyeri
- Memposisikan diri saat tidur, seperti mengganjal daerah perut dan tungkai atas, tidur menyamping ke kiri sambil menekuk lutut dapat mengurangi tekanan pada pinggang dan mengurangi nyeri