Moms mungkin tidak asing lagi dengan kebiasaan mencukur rambut bayi setelah berusia 40 hari atau saat aqiqah bagi muslim. Tradisi ini terjadi secara turun temurun dan sering dijadikan acara wajib setiap ada kelahiran bayi. Selain sebagai syarat acara tertentu, pemotongan rambut bayi juga dipercaya menjadi salah satu cara untuk memperkuat akar rambut dan membuat rambutnya tumbuh lebih tebal.
Namun dalam medis, apakah memotong rambut bayi adalah hal yang harus dilakukan? Ternyata tidak, Moms. Memotong rambut bayi tidak diperlukan dan tidak ada kaitannya dengan medis dan pertumbuhan rambutnya. Jika memotong dengan menggunakan pisau cukur atau silet justru bisa melukai kepala bayi yang masih tipis. Ada beberapa hal lain yang perlu Moms ketahui mengenai cara memotog bayi berikut ini agar tidak terjadi misinformasi. Yuk simak, Moms.
- Memotong rambut bayi tidak menjamin rambut tumbuh lebih tebal
Memotong rambut bayi memang memiliki berbagai alasan, baik karena tradisi, maupun karena percaya bahwa memotong habis rambut Si Kecil akan memancing pertumbuhan rambut baru yang lebih lebat dan kuat. Segalanya akan kembali lagi pada keputusan orang tua untuk mengikutinya atau tidak.
Namun yang perlu diketahui bahwa memotong habis rambut bayi sampai saat ini tidak terbukti oleh penelitian ilmiah manapun dapat membuat rambutnya lebih tebal dan kuat. Rambut merupakan hal yang bersifat genetik, yaitu turun temurun dari orang tua. Jika kedua orang tua berambut tipis dan saat lahir anak berambut tipis, memotong rambut tidaklah memberikan perubahan pada ketebalan rambutnya.
Rambut baru yang tumbuh setelah digunduli akan tetap memiliki sifat yang sama seperti rambut sebelumnya. Meski terasa lebih lebat, hal itu bukan karena kamu mencukur habis rambutnya, karena panjang rambutnya jadi merata. Sebab, rambut bayi yang dibiarkan tumbuh alami panjangnya biasanya tidak rata, karena setiap helai rambut memiliki kecepatan tumbuh yang berbeda.
Moms bisa meningkatkan kesehatan rambutnya dengan memberikan makanan bernutrisi bagi Si Kecil, membersihkan kepala dan rambutnya dengan baik menggunakan produk khusus bayi serta menjaga lingkungan lebih sehat bagi Si Kecil untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya.
- Tidak perlu mencukur hingga habis, cukup merapikannya
Secara medis memang tidak ada keharusan untuk mencukur rambut Si Kecil sampai habis. Keputusan memang terdapat pada orang tua masing-masing. Moms dapat membiarkannya tumbuh alami atau memotongnya untuk merapikannya. Hindari memotongnya hingga habis apalagi menggunakan pisau cukur atau silet yang berisiko melukai kulit kepalanya. Moms juga sebaiknya merapikannya jika cuaca panas dan Si Kecil sering mengeluarkan keringat, hal ini akan membuatnya lebih nyaman.
- Tips memotong rambut Si Kecil
Jika Moms atau Ayah ingin memotong rambut Si Kecil, sebaiknya lakukan hal ini agar Si Kecil nyaman dan mengurangi risiko melukainya:
- Jangan ragu-ragu saat akan mencukur. Jika tidak berani atau ragu serahkan pada orang yang bisa atau iasa melakukannya.
- Pangku bayi dalam posisi terlentang dengan satu tangan mengangkat rambut yang ingin dipotong dan tangan lain untuk menggunting. Moms atau Ayah juga bisa meminta bantuan orang lain agar bisa memangku dan memegangi bayi saat mencukur rambut bayi.
- Gunakan gunting dengan ujung yang tumpul
- Jika ada goresan pada kulit kepala bayi hingga berdarah, hentikan terlebih dahulu menggunakan kapas. Jika luka cukup besar dan darah tidak berhenti, segera bawa ke layanan kesehatan terdekat atau ke rumah sakit.
- Bersihkan sisa rambut di sekitar wajah dan tubuh Si Kecil menggunakan waslapyang dibasahi air hangat
- Ganti baju Si Kecil agar tidak merasa gatal karena sisa rambut yang menempel