Bahan Kimia Berbahaya Bagi Janin yang Terdapat Dalam Makanan atau Minuman

Mengonsumsi makanan selama kehamilan merupakan jalan terbaik untuk mendapatkan nutrisi bagi Si Kecil. Dengan mengonsumsi makanan yang memiliki nilai nutrisi tinggi, Moms dapat membantu janin tumbuh dan berkembang dengan baik. Namun ternyata, ada beberapa bahan kimia yang cukup berbahaya yang terdapat pada makanan dan harus dihindari selama kehamilan agar tidak menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan Moms dan menghambat perkembangan janin. Beberapa zat tersebut diantaranya adalah sebagai berikut.

  1. Alkohol

Konsumsi alkohol saat hamill dapat menyebabkan cacat lahir dan cacat intelektual. Maka sebaiknya, Moms harus menghindari konsumsi alkohol sejak awal kehamilan. Pada tiga bulan pertama kehamilan, konsumsi alkohol bisa membuat fitur wajah bayi yang tidak normal. Alkohol juga dapat menyebabkan masalah pertumbuhan dan sistem saraf pusat, termasuk bayi berat lahir rendah dan masalah perilaku. 

  1. Merkuri

Merkuri dari industri dan aktivitas manusia bisa mencemari sungai, danau, dan lautan. Ikan dan hewan-hewan di air bisa mengonsumsi merkuri dan menumpuk di tubuh mereka. Jika ikan maupun hewan laut mengonsumsi merkuri dan dimakan oleh ibu hamil bisa menyebabkan gangguan mental, juling, leher tidak stabil, kejang, keseimbangan yang buruk, koordinasi mata kurang baik, bahkan mikrosefali atau kepala kecil.  Terpapar merkuri tingkat tinggi bisa berdampak pada kesehatan dan meningkatkan risiko kerusakan otak. 

Oleh karena itu, Moms diharapkan untuk dapat menghindari makanan laut seperti kerang dan ikan dengan ukuran besar yang memiliki risiko mengandung merkuri dalam jumlah tinggi.

  1. Formalin

Formalin biasa digunakan untuk mengawetkan mayat dan organ-organ makhluk hidup, sebagai pembasmi hama, disinfektan dalam industri plastik dan busa serta untuk sterilisasi ruangan. Para pedagang nakal sengaja memilih formalin karena harganya yang lebih murah jika dibanding pengawet makanan yang diperbolehkan, seperti asam sorban atau natrium benzoat.

Formalin dapat meningkatkan risiko pertumbuhan sel kanker pada tubuh Moms dan janin sehingga harus dihindari. Pastikan Moms mengonsumsi makanan yang bersertifikan BPOM dan terhindar dari formalin agar tidak mengganggu perkembangan janin.

  1. Boraks

Boraks umumnya digunakan untuk mematri logam, pembuatan gelas, pestisida, serta campuran pembersih. Bahan ini diketahui memiliki bahaya bagi kesehatan jika tertelan. Namun boraks sering ditambahkan ke dalam makanan karena dinilai dapat mengawetkan produk, serta dapat meningkatkan kerenyahan makanan. Padahal, boraks merupakan salah satu bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh.

Ciri-ciri Makanan Mengandung Boraks, yaitu lebih tahan lama, dengan tekstur lebih kenyal dan lembut, makanan tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar 25 derajat celcius, bakso mengandung boraks bahkan bisa memantul jika dilempar ke lantai seperti bola bekel.

Sedangkan efeknya yaitu demam, mual, mata merah, batuk, sakit tenggorokan, sakit kepala, diare, sesak napas, perdarahan dari hidung. Dan jika dikonsumsi secara berlebihan serta sering dapat menyebabkan masalah serius berupa gangguan lambung, usus, hati, bahkan gagal ginjal akut yang dapat menyebabkan kematian.

  1. Rodhamin B

Rhodamin B adalah salah satu zat pewarna sintetis yang biasa digunakan pada industri tekstil dan kertas. Namun pada kenyataannya, bahan ini sering ditemukan pada makanan khususnya yang tidak sertifikat BPOM dan pada camilan anak yang berwarna-warni untuk menarik perhatian. Ciri-ciri Makanan Mengandung Rhodamin B yaitu warna kelihatan cerah (berwarna-warni), sehingga tampak menarik; ada sedikit rasa pahit (terutama pada sirop atau limun); muncul rasa gatal di tenggorokan setelah mengonsumsinya; baunya tidak alami sesuai makanannya. Jika Moms mengonsumsinya dalam jumlah banyak dan sering akan meningkatkan risiko kanker pada Moms maupun janin.

  1. BPA

Bisphenol A (BPA) merupakan bahan kimia yang banyak ditemukan di plastik menjadi salah satu bahan kimia berbahaya untuk ibu hamil karena dapat berpindah melalui ibu ke janin. BPA banyak ditemukan di kaleng, plastik, dan kertas. BPA dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur, diabetes, hingga kanker pada ibu hamil dan janin. Moms sebaiknya mulai hindari makanan kaleng dan simpan bahan makanan pada wadah yang bebas BPA sehingga lebih aman digunakan dan dikonsumsi.

Nah setelah mengetahui beberapa bahan kimia yang mungkin terkandung dalam makanan, Moms bisa lebih berhati-hati dan mulai untuk memakan makanan sehat agar terhindar dari bahan kimia berbahaya tersebut. Pastikan bahan makanan aman digunakan dan sudah memiliki ijin dari BPOM untuk memastikan produk tersebut aman di makan ibu hamil.

Must Read

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here