Sebagian orang tua percaya bahwa bayi diberi kopi untuk mencegah terjadinya kejang. Mitos ini terus berkembang dan dipercaya hingga saat ini. Bahkan masih ada orang tua yang memberikan kopi pada anaknya walau hanya sesendok kecil. Namun benarkah memberi bayi minum kopi dapat mencegah kejang?
Ternyata Moms, memberi bayi sedikit kopi demi mencegah kejang hanyalah sebuah mitos belaka. Bukannya mencegah kejang dan mencukupi asupan nutrisi hariannya, memberi bayi kopi malah dapat membahayakan kesehatan si kecil. Kandungan kafein pada kopi bisa memengaruhi fungsi organ tubuh, walaupun hanya sedikit.
Efek Samping Bayi Diberi Kopi
Sedikit saja pemberian kopi pada bayi dapat menghambat penyerapan zat besi dan berisiko memicu berbagai dampak buruk bagi kesehatan si kecil. Berikut ini efek samping dan bahaya bayi diberi kopi yang patut diwaspadai:
Sulit Tidur
Kandungan kafein dalam kopi membuat orang dewasa sulit tidur. Begitu pula pada bayi yang diberi kopi. Padahal bayi membutuhkan waktu tidur sebanyak 12-16 jam per hari. Bayi yang lebih sering terjaga di malam hari akibat kopi akan mengalami masalah pada tumbuh kembangnya. Pasalnya, terdapat beberapa hormon pertumbuhan yang dibutuhkan si kecil hanya bisa dihasilkan ketika bayi terlelap.
Jantung Berdebar
Kafein dalam kopi bisa memicu reseptor di jantung yang menyebabkan jantung berdebar lebih kencang. Efek sampingnya adalah bayi menjadi lebih gelisah hingga menyebabkan overaktif. Tentunya hal ini akan membahayakan kesehatan jika terus dilakukan berulang kali ya, moms.
Kerusakan Tulang dan Gigi
Sifat diuretik pada kopi membuat produksi urine meningkat. Jika terjadi pada bayi dapat menyebabkan defisiensi kalsium yang akan memicu kerusakan tulang. Bayi akan kehilangan sekitar 6 mg kalsium dalam tubuh setiap 100 mg kafein yang dikonsumsinya. Hal yang sama juga akan terjadi pada gigi bayi. Kandungan asam yang cukup tinggi pada kopi memicu kerusakan gigi. Kandungan asam pada kopi bisa mengikis enamel gigi yang sudah terbentuk dan akan membutuhkan waktu lebih lama untuk membentuk lapisan yang baru.
Asam Lambung Meningkat
Selain membuat jantung berdebar, zat kafein pada kopi juga dapat meningkatkan asam lambung. Jika hal ini terjadi pada bayi dapat mencetus terjadinya gastro-esofageal reflux disease atau GERD. Kondisi ini dapat mengganggu tumbuh kembang bayi. Jadi sebaiknya hindari pemberikan kopi pada bayi.
Hiperaktif
Memberikan kopi pada bayi juga akan berdampak pada perilakunya. Jika dilakukan terus menerus, bayi yang diberi kopi akan tumbuh menjadi anak yang hiperaktif serta sulit berkonsentrasi. Hal ini akan membuat si kecil kesulitan saat memasuki dunia sekolah nantinya. Anak akan sulit memperhatikan penjelasan guru serta berdampak pada kemampuan kognitif dan prestasinya.
Berkurangnya Nafsu Makan
Kopi memberikan efek stimulant yang membuat nafsu makan berkurang. Hal yang sama juga akan terjadi pada bayi ketika diberi kopi. Padahal bayi sangat membutuhkan banyak asupan nutrisi dari makanan bergizi demi mengoptimalkan tumbuh kembangnya.
Lalu Kapan Sebaiknya Bayi Diberi Kopi?
Belum ada ketentuan kapan anak boleh minum kopi, Moms. Tapi sebaiknya orang tua memberikan kopi pada anak setelah ia berusia 5 tahun demi mencegah adanya efek samping yang mungkin terjadi. Jika hanya ingin mengenalkan rasa kopi, Moms bisa memberikannya dalam jumlah yang sangat sedikit pada bayi yang sudah berusia lebih dari 1 tahun. Segera hubungi dokter jika muncul reaksi dan keluhan berbahaya pada anak.