Benarkah Duduk W Berbahaya Bagi Anak? Ini Penjelasannya

Pernahkah Mom melihat si kecil dalam posisi duduk W terutama ketika sedang bermain? Ini adalah posisi dimana si kecil duduk dengan bokong menempel pada alas duduk dan kedua kaki tertekuk keluar sehingga membentuk huruf W saat dilihat dari atas. Banyak yang percaya bahwa duduk dengan posisi seperti ini akan berbahaya bagi anak. Benarkah hal tersebut dan adakah penjelasannya? 

Mengapa anak suka duduk W?

Duduk W biasanya ditemukan pada anak usia 4 hingga 6 tahun meski tidak menutup kemungkinan mereka dengan usia yang lebih muda juga melakukannya. Bukan tanpa alasan mengapa anak-anak suka melakukannya, duduk dengan posisi ini membuat mereka lebih nyaman. Posisi duduk ini membuat anak mendapatkan posisi yang stabil dan mantap sehingga mereka lebih leluasa ketika bermain. 

Selain itu, saat duduk dengan posisi ini anak juga jadi lebih mudah dalam bergerak. Misalnya ketika ingin mengambil mainan yang agak jauh, mereka tak perlu berdiri namun cukup bangkit dari posisi duduknya. Itulah mengapa ketika bermain, anak lebih sering duduk dengan posisi seperti huruf W. Meski begitu, posisi duduk W sering disebut berbahaya jika sering dilakukan oleh anak. 

Apakah sebaiknya anak dilarang duduk W? 

Pada sebuah survei ditemukan jika 4 dari 6 anak terbiasa duduk W. Kebiasaan ini umumnya sering muncul di usia 4-6 tahun dan menghilang ketika anak berusia 8 tahun. Meski pada orang dewasa posisi duduk ini sering menimbulkan nyeri, ternyata hal tersebut tidak selalu terjadi pada anak. Hingga kini, duduk W masih menjadi pro dan kontra. Namun ada beberapa pendapat yang bisa dijadikan pertimbangan bagi orang tua. 

Pada suatu penelitian yang melibatkan 39 anak dengan kebiasaan duduk W ditemukan bahwa mereka cenderung memiliki kemiringan panggul ke depan dan rotasi internal pinggul saat berdiri. Artinya, jika anak terlalu sering duduk W akan membuatnya lebih beresiko terkena penyakit yang berkaitan dengan tulang seperti :

  • Gangguan ortopedi

Posisi duduk W dapat meningkatkan resiko terjadinya cedera pada otot dan juga dislokasi panggul. Ini adalah kondisi dimana sendi panggul keluar dari lokasi yang seharusnya. 

  • Otot kaku

Kondisi ini cenderung terjadi pada anak yang memiliki gangguan perkembangan otot. Posisi duduk W akan membuat otot menjadi lebih kaku. 

  • Tumbuh kembang yang lambat

Bagi anak yang memiliki gangguan hypertonia atau kondisi pertumbuhan massa otot berlebih, posisi duduk W akan menghambat proses terapi dan menyebabkan gangguan pada tumbuh kembang pergerakan anak. 

Masalah kesehatan tulang ini mungkin tidak bisa terlihat secara langsung tanpa bantuan dokter. Namun orang tua bisa meminimalisirnya dengan tidak membiasakan anak untuk duduk W terlalu sering. 

Kapan orang tua mesti khawatir? 

Posisi duduk W sebenarnya tidak selalu harus dikhawatirkan terutama jika anak tidak melakukannya setiap saat. Sebab ketika duduk dalam posisi ini artinya anak merasa nyaman dan sedang tidak mengalami sakit di area lutut dan punggung. Meski begitu, Mom bisa mulai memperkenalkan posisi duduk lainnya seperti menyamping, bersila atau selonjor. Dengan begitu, anak memiliki alternatif posisi duduk yang nyaman lainnya ketika bermain. 

Selain itu, untuk menghindari anak duduk W terlalu lama, Mom juga bisa mengajaknya melakukan permainan aktif. Misalnya, bermain memindahkan barang yang membutuhkan si kecil berdiri dan bergerak aktif. Dengan cara ini anak tidak duduk terus menerus namun berdiri dan mungkin juga berlari. Lalu kapan Mom mesti khawatir jika anak senang duduk W? 

Mom mesti melakukan pengamatan selama anak duduk W dengan memperhatikan gejala-gejala yang mungkin terlihat. Misanya, apakah anak tidak terlihat nyaman, apakah terjadi gangguan berjalan, ataukah si kecil terlihat pincang dan lain sebagainya. Jika timbul gejala-gejala yang mencurigakan, Mom sebaiknya tidak ragu untuk langsung berkonsultasi kepada dokter. 

Posisi duduk W sebenarnya tak perlu terlalu dikhawatirkan kecuali anak memperlihatkan tanda-tanda kelainan atau dalam kondisi kesehatan khusus seperti hypertonia. Kebiasaan ini secara umum menghilang ketika anak bertambah usia. Meski begitu, Mom tetap harus melakukan pengawasan agar si kecil tidak kebablasan dan terbiasa duduk W. 

Must Read

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here