Saat anak Anda sedang mengamuk, mungkin sulit untuk menahan diri agar tidak meledak-ledak juga. Tak jarang, melihat anak tantrum dapat membuat Anda mempertanyakan teknik mengasuh anak Anda, tetapi sebenarnya itu adalah bagian normal dari masa balita.
Apa Penyebab Anak Tantrum?
Menurut Dr. Ray Levy, seorang psikolog klinis yang berbasis di Dallas, setiap amukan anak-anak disebabkan oleh satu hal sederhana yaitu tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan. Untuk anak-anak pada usia antara 1 dan 2 tahun, tantrum sering kali disebabkan dari upaya untuk mengkomunikasikan kebutuhan mereka, seperti minta lebih banyak susu, minta untuk popok diganti, atau menunjukkan posisi mainan. Namun, karena tidak memiliki keterampilan bahasa untuk melakukannya mereka menjadi frustasi dan marah.
Sedangkan pada balita yang lebih tua, tantrum lebih banyak disebabkan karena perebutan kekuasaan. Pada saat anak-anak berusia 3 atau 4 tahun, mereka telah tumbuh lebih mandiri, sehingga mereka sangat menyadari kebutuhan dan keinginan merek dan ingin lebih menegaskannya. Anak Anda masih belajar bagaimana menangani emosinya, sehingga perselisihan kecil dapat dengan cepat berubah menjadi ketidak cocokan. Apa yang mungkin terjadi adalah anak yang mengamuk dan berteriak.
Yang perlu diingat adalah bahwa tantrum bukanlah tanda pengasuhan yang buruk, melainkan salah satu tahap perkembangan anak yang penting. Lalu bagaimana cara mengatasi anak tantrum? Simak tipsnya berikut ini, Moms!
- Tangani perilaku agresif dengan segera.
Apakah anak Anda memukul, menendang, menggigit, atau melempar barang selama mengamuk? Jika iya, segera hentikan mereka dan singkirkan mereka dari situasi tersebut. Jelaskan bahwa menyakiti orang lain tidak dapat diterima.
- Coba abaikan situasinya.
Jika anak Anda sedang mengamuk, cobalah untuk mengabaikannya kecuali jika mereka secara fisik membahayakan diri sendiri atau orang lain. Dengan mengalihkan perhatian Anda sepenuhnya, Anda tidak akan memperkuat perilaku mereka yang tidak diinginkan. Keluarlah dari ruangan dan atur timer selama beberapa menit untuk memeriksanya.
- Menahan diri dari membentak.
Ingat, Anda adalah panutan anak Anda dalam menangani kemarahan. Jika Anda berteriak, anak Anda akan menyamai volume suara Anda karena pada akhirnya, mereka ingin terlibat dengan Anda. Mengingat bahwa mereka merasa frustrasi atau sedih dapat membantu Anda tetap tenang.
- Pindah lokasi saat tantrum publik.
Saat anak Anda mengamuk di depan umum, angkat dan bawa dengan tenang ke tempat yang aman. Bawa mereka ke mobil Anda atau kamar mandi umum, di mana mereka bisa mengeluarkan amarahnya. Setelah Anda berada di tempat yang lebih tenang, jelaskan posisi Anda dengan tenang, dan cobalah untuk mengabaikan amukan sampai berhenti. Terkadang hanya dengan menyentuh atau membelai seorang anak akan menenangkan mereka. Jika anak Anda terus berteriak, tempatkan mereka dengan aman di kursi mobil dan pulang.
- Berikan peringatan terlebih dahulu.
Balita tidak suka kejutan, jadi redakan potensi emosi dengan memberi anak banyak pemberitahuan terlebih dahulu sebelum Anda meninggalkan taman atau rumah teman. Dengan mengetahui persis apa yang akan terjadi selanjutnya dapat memberi mereka rasa kontrol. Hindari janji, karena kebanyakan balita tidak tahu waktu, mereka akan merasa disergap ketika waktunya habis.