Air Susu Ibu atau ASI adalah asupan gizi utama bagi bayi yang belum bisa mencerna makanan padat. ASI sendiri memiliki kandungan gizi yang dibutuhkan bayi sampai berusia 6 bulan, tetapi bukan berarti setelah 6 bulan pemberian ASI berhenti sepenuhnya, pemberian ASI tetap berjalan tetapi dikombinasikan dengan makanan pendamping ASI. Pemberian ASI eksklusif pada umumnya diberikan kepada si kecil hingga usia nya menginjak 2 tahun. Tetapi bagaimana jika si kecil ini masih tidak mau lepas dari ASI meskipun usianya sudah memasuki usia untuk mengkonsumsi makanan padat tanpa perlu dampingan dari ASI? Cara yang biasa dilakukan adalah menyapih.
Menyapih adalah suatu proses yang membutuhkan kesabaran dan dilakukan secara bertahap. Mungkin Moms disini merasakan perasaan campur aduk kala pertama kali menyapih. Karena menyusui merupakan salah satu bentuk kedekatan emosional yang terjalin antara Ibu dan anak. Namun, ada begitu banyak manfaat yang didapat dari menyapih, untuk Moms sendiri, penyapihan dengan bertahap memungkinkan suplai susu berkurang pada tingkat yang lebih alami, menurunkan risiko pembengkakan dan infeksi payudara (mastitis). Manfaat bagi anak, menyapih dapat melatih kemandirian anak.
Lalu Moms pasti bertanya-tanya bagaimana cara menyapih anak tanpa merasa kehilangan ikatan emosional yang terbentuk dari menyusui, yuk simak tips berikut ini!
1. Persiapkan Mental
Mempersiapkan mental merupakan sebuah keharusan ya Moms! karena jika Anda belum siap menyapih akan timbul rasa ketidakrelaan, terlebih jika sang buah hati merengek ingin menyusu, jika mental Moms belum siap maka niat akan goyah dan dengan mudah Anda akan memberikannya ASI kembali.
2. Komunikasikan dengan Si kecil
Ada baiknya mengkomunikasikan dahulu dengan si kecil kalau sebaiknya ia berhenti menyusu. Mungkin rencana ini akan berjalan lebih lancar ketika anak Anda sudah mencapai usia dimana ia mulai dapat berkomunikasi dengan baik dan memahami instruksi.
3. Kurangi frekuensi menyusu
Ingat ya Moms, menyapih itu adalah proses bertahap, jadi jika Anda ingin anak berhenti menyusu ada baiknya dilakukan berkala dengan cara mengurangi intensitas pemberian ASI sebelum usia yang ditargetkan untuk berhenti menyusu. Jika biasanya si kecil menyusu sebanyak 5 kali sehari kurangi sedikit demi sedikit hingga anak mampu untuk tidak menyusu sama sekali, dan ada baiknya juga frekuensi yang dikurangi terlebih dahulu adalah ketika siang hari dimana si kecil masih mudah untuk dialihkan perhatiannya.
4. Tambahkan MPASI dan camilan
Agar anak tidak cepat-cepat mencari ASI ibunya, penambahan frekuensi makan utama dan camilan merupakan langkah yang tepat, karena dengan ini si kecil tidak akan merasa kelaparan sehingga keinginan untuk menyusu berkurang.
5. Ganti Aktivitas menyusu dengan kegiatan yang menyenangkan
Mungkin meskipun setelah porsi makan dan cemilan ditambah si kecil masih meminta untuk menyusu. Nah sebagai pengalihan, Moms bisa mengganti kegiatan menyusui dengan kegiatan yang membuat anak sibuk. Misalnya Moms bisa mengajak buah hati untuk mewarnai, bermain atau membacakannya buku cerita, dengan pengalihan seperti ini anak akan lupa akan menyusu.
6. Libatkan Suami
Menyapih bukanlah proses yang mudah Moms, jadi disini anda akan membutuhkan suami yang berfungsi sebagai support system sekaligus penyemangat baik untuk Anda maupun sang buah hati. Mungkin Anak akan sedikit memberontak jika keinginannya untuk menyusu tidak terpenuhi, nah disinilah peran dari support system dibutuhkan. Sang ayah bisa menghibur dan mengalihkan perhatian Si kecil agar tidak rewel dan lupa akan menyusu. Karena menyapih ini bukan hanya peran Ibu saja ya Moms, Ayah yang proaktif dan suportif akan membantu berjalannya proses ini.