Mendekati bulan puasa, Moms yang sedang hamil pasti mulai mencari info mengenai puasa bagi ibu hamil ya? Tentunya kabar kehamilan merupakan kabar gembira bagi Moms dan Ayah. Namun mendekati bulan puasa, timbul kekhawatiran dan pertanyaan apakah ibu hamil muda boleh berpuasa? Hal ini tentu merupakan sesuatu yang membingungkan bagi Moms, khususnya pada kehamilan pertama.
Nah, oleh sebab itu sebaiknya Moms mempertimbangkan lebih lanjut dan mencari informasi apa saja efek dan risiko yang dapat terjadi ketika Moms yang sedang hamil muda berpuasa. Kali ini Momong akan mencoba sharing apa saja risiko berpuasa dan juga memberikan cara untuk berpuasa dengan meminimalisir risiko yang mungkin timbul selama berpuasa.
Risiko berpuasa bagi ibu yang hamil muda
Kehamilan pada trimester pertama tentu merupakan kondisi yang masih rentan. Sebagian dokter mungkin akan menyarankan Moms untuk tidak berpuasa jika kondisi kesehatan Moms berisiko dan memicu keguguran jika dipaksakan berpuasa.
Tentu sebelum memutuskan berpuasa, Moms harus berkonsultasi dengan dokter dan memeriksakan kondisi kesehatan Moms untuk mengetahui apakah kondisi kesehatan Moms dan janin memungkinkan untuk berpuasa atau tidak.
Beberapa risiko yang dapat terjadi pada Moms jika memaksakan untuk berpuasa saat hamil muda yaitu:
- Dehidrasi
Pada saat berpuasa, asupan cairan Moms tentu akan berkurang karena hanya dapat minum pada saat sahur dan berbuka puasa. Padahal, Moms membutuhkan lebih banyak cairan untuk mencukupi air ketuban, melancarkan metabolisme dan membantu agar regenerasi sel lebih maksimal.
Kekurangan cairan bisa membuat aliran cairan ke janin berkurang sehingga dapat menyebabkan berat janin tidak bertambah sesuai usia kehamilan.
- Kelelahan
Pada awal kehamilan, Moms sering mengalami mual dan muntah (morning sickness) yang dapat menyebabkan rendahnya asupan energi pada tubuh. Selain itu Moms juga memerlukan energi lebih besar karena adanya perkembangan janin dalam tubuh dan tubuh butuh tenaga untuk membawa beban yang makin bertambah seiring usia kehamilan.
Asupan makanan yang berkurang saat puasa dapat menyebabkan Moms mudah kelelahan khususnya ketika Moms juga tetap harus beraktivitas atau bekerja. Dalam kondisi kelelahan yang berat, Moms dapat memiliki risiko keguguran khususnya ketika kehamilan muda yang memiliki risiko keguguran tinggi karena belum sempurnanya pelekatan janin di dinding rahim.
- Kekurangan nutrisi
Pada tahap awal kehamilan, Moms membutuhkan cukup nutrisi untuk membantu pembentukan sel baru pada janin dan mendukung perkembangan organnya dengan baik. Ketika berpuasa, Moms dapat berisiko kekurangan nutrisi yang dapat membuat janin tidak berkembang maksimal bahkan berisiko keguguran pada awal kehamilan.
Ketika Moms tidak mendapatkan nutrisi yang baik atau kekurangan nutrisi, perkembangan janin akan rendah dan memiliki berat badan bayi rendah sehingga berisiko akan melahirkan bayi dengan berat badan rendah saat persalinan.
- Penyempitan plasenta
Plasenta merupakan bagian tubuh yang menghubungkan antara janin dan Moms. Melalui plasenta, janin mendapatkan nutrisi dan oksigen dari tubuh Moms yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangannya.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil yang menjalankan ibadah puasa memiliki ukuran plasenta lebih kecil. Ukuran ini berhubungan dengan nutrisi yang buruk dan rendahnya asupan oksigen untuk janin selama kehamilan.
Karena banyaknya risiko berpuasa khususnya bagi Moms yang memiliki kehamilan pada usia muda, biasanya dokter akan menyarankan untuk Moms berhenti berpuasa sementara waktu hingga kondisi kehamilan kembali normal. Hal ini bertujuan agar perkembangan janin tidak berhenti dan mengurangi risiko keguguran pada kehamilan muda.
Cara menunaikan puasa lebih sehat saat kehamilan muda
Bagi Moms yang diizinkan dokter untuk dapat menjalankan puasa karena tidak memiliki keluhan kesehatan, kondisi janin sudah cukup kuat dan tidak berisiko anemia, berikut beberapa cara agar puasa Moms dapat berjalan lancar dan tetap sehat:
- Konsumsi makanan yang bernutrisi lengkap
Saat sahur dan berbuka, Moms diwajibkan untuk memakan makanan yang memiliki nutrisi lengkap. Moms juga bisa menambahkan asupan protein dan karbohidrat agar dapat kenyang lebih lama dan cukup energi untuk melewati hari. Selain itu, Moms juga bisa menambahkan suplemen penambah darah dan vitamin yang direkomendasikan dokter agar janin tetap dapat berkembang maksimal dan tercukupi nutrisi hariannya.
- Cukupi kebutuhan cairan
Moms memerlukan cairan yang lebih banyak saat kehamilan, maka sebaiknya Moms perbanyak cairan saat sahur, berbuka, sebelum tidur dan saat bangun sahur. Hindari minuman berkafein, bersoda atau cairan dengan gula berlebih yang dapat mengakibatkan dehidrasi.
Moms sebaiknya tidak mengonsumsi makanan yang terlalu asin karena garam bersifat mengikat air dan menyebabkan Moms akan lebih mudah haus dan menyebabkan dehidrasi.
- Perbanyak konsumsi sayur dan buah
Vitamin dan mineral serta cairan dalam buah dan sayur bisa membuat daya tahan tubuh Moms dan janin bertambah. Selain itu dengan mengonsumsi sayur dan buah, Moms dapat terhindari dari sembelit.
- Cukup berisitirahat
Aktivitas keagamaan seperti salat tarawih dan mengaji dan bangun lebih awal saat sahur ketika berpuasa tetap dapat Moms lakukan. Namun, Moms sebaiknya tetap harus dapat mengatur waktu istirahat agar tidak mudah lelah dan membantu tubuh tetap segar saat berpuasa.
Pastikan Moms tetap dapat beristirahat minimal 8 jam dalam sehari untuk membantu perkembangan janin lebih maksimal, peredaran darah lebih lancar dan juga menurunkan tingkat stres selama berpuasa.
Moms tetap dapat berpuasa saat hamil muda, namun harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu terlebih jika Moms memiliki riwayat keguguran, malnutrisi maupun kehamilan yang rawan. Moms dapat berhenti berpuasa terlebih dahulu ketika tidak memungkinkan karena kondisi kesehatan Moms dan janin. Moms dapat menggantinya dengan fidyah maupun mengganti puasa ketika sudah kuat berpuasa. Semoga Moms dapat menjalankan kehamilan dengan lebih sehat selama bulan puasa.