Setelah bayi dilahirkan, ia akan didekatkan ke perut atau dada ibu untuk memulai proses IMD (Inisiasi Menyusui Dini). Ini adalah proses dimana bayi akan mencari sumber ASI secara alami dan menyusu. Proses ini penting dan semestinya tidak dilewatkan. Sebab manfaatnya tak sekadar mengajari anak untuk menyusu namun masih ada banyak lainnya.
Perlu diketahui bahwa ASI adalah sumber makanan utama yang dapat memperkuat sistem imun bayi yang baru lahir. Dan manfaatnya tak berhenti di situ. Sayangnya, masih ada sedikit orang yang tidak paham akan pentingnya prosedur IMD ini. Karena itu, mari kita ulas apa saja manfaat IMD baik bagi ibu dan bayi.
Manfaat IMD
- Membuat bayi memperoleh kolostrum
Cairan pertama dari ASI, biasanya berwarna kuning, kental dan berjumlah sedikit ini bernama kolostrum. Ia memiliki nutrisi yang luar biasa dan dapat membantu mencegah berbagai penyakit untuk bayi. Dibandingkan dengan kandungan pada susu yang keluar setelahnya, kolostrum memiliki persentase protein, mineral dan vitamin larut lemak yang lebih tinggi. Karena itu, kolostrum juga sering disebut sebagai vaksin pertama untuk bayi. Kolostrum ini dapat diperoleh saat proses IMD berlangsung.
- Mendukung keberhasilan pemberian ASI eksklusif
Kita tahu bahwa ASI dianjurkan untuk diberikan secara eksklusif hingga bayi berusia enam bulan. Pemberian ini bisa dilanjutkan sampai anak mencapai usia dua tahun. Nah IMD adalah salah satu faktor yang dapat membuat pemberian ASI eksklusif ini berhasil. Sebab, IMD dapat membantu produksi prolaktin atau hormon perangsang produksi ASI terstimulasi dengan baik. Sehingga asupan ASI akan terus diproduksi dan mencukupi kebutuhan bayi.
- Membuat hubungan ibu dan bayi makin erat
Prosedur IMD membutuhkan proses skin to skin atau saat di mana kulit bayi langsung bersentuhan dengan kulit ibu. Hal ini terbukti dapat menciptakan hubungan yang intim antara ibu dan bayi. Saat proses ini berlangsung, bayi akan merasa nyaman. Tak heran ketika bayi tumbuh besar, ia akan mudah tenang ketika berada dan bersentuhan langsung dengan sang ibu.
- Menjaga kesehatan bayi
Ternyata, IMD juga dapat mengurangi angka kematian bayi yang baru lahir. Jadi, sangat dianjurkan untuk langsung melakukan prosedur IMD setelah bayi lahir. Diketahui, penundaan pemberian ASI berpengaruh dengan resiko kematian pada bayi. Bayi yang baru diberi IMD dalam waktu 2 sampai 23 jam memiliki resiko kematian 1,3 kali lipat sedangkan jika lebih dari 1 hari, resiko kematiannya 2 kali lipat.
Cara Melakukan IMD Menurut IDAI
- Bayi yang baru lahir dan tidak perlu diresusitasi bisa diletakkan pada atas perut atau dada ibu dan kemudian dikeringkan tubuhnya kecuali tangan. Sebab bau amnion pada tangan si kecil dapat membantu proses pencarian puting. Dada dan perut ibu juga tidak perlu dibersihkan terlebih dahulu.
- Tali pusat bayi kemudian dipotong dan diikat, bayi lalu ditengkurapkan. Ibu dan bayi boleh diberi selimut agar tak kedinginan.
- Bayi mungkin akan mengamati sekitar dahulu sebelum berhasil menemukan areola mammae. Selain itu, ia akan mulai bergerak dan membenturkan kepalanya ke dada ibu sebagai stimulasi untuk payudara ibu.
- Saat sudah mencapai putih, bayi akan menggunakan indera penciuman dan bau pada tangannya untuk mendekat, mengangkat kepala dan mulai menyusu. Proses ini mungkin terjadi hingga 1,5 jam.
- Setelah selesai IMD, bayi akan mendapatkan tindakan asuhan keperawatan. Biasanya ia akan dimandikan 6 jam setelahnya.
Pada beberapa kasus biasanya ibu belum bisa mengeluarkan ASI. Jika mengalami hal ini, sebaiknya Mom tidak patah semangat dan yakin bisa memberi ASI pertama untuk si kecil. Jangan lupa juga untuk meminta dukungan dari orang-orang terdekat sembari tetap fokus pada si kecil. Dengan begitu, IMD bisa berlangsung nyaman dan bayi dapat segudang manfaat darinya.