Baru-baru ini sosial media dihebohkan dengan penampilan perempuan difabel yang memperagakan bahasa isyarat untuk tuna rungu di ajang NFL (National Football League) yang diselenggarakan di Amerika Serikat. Penampilan Justina Miles yang merupakan wanita tuna rungu tersebut mengundang decak kagum para penonton karena terlihat sangat atraktif dan sesuai dengan alunan lagu yang dibawakan Rihanna.
Tentunya untuk membentuk pribadi percaya diri dan dapat beradaptasi dengan lingkungan sekitar seperti Justina Miles bukanlah hal yang mustahil jika sejak Moms dan Ayah mengetahui keadaan Si Kecil sejak dini. Keadaan difabel anak dapat dilihat sejak lahir bahkan sejak dalam kandungan. Mulai dari bentuk wajahnya, kemampuan berkedip atau merespon cahaya, kemampuannya untuk memahami sesuatu, ketidakpeduliannya terhadap suara atau panggilan namanya, perkembangan motorik dan bahasa yang tidak sesuai usianya, dan lain sebagainya.
Ketika Moms dan Ayah sudah mengetahui bahwa ada yang berbeda dari kondisi Si Kecil, Moms dan Ayah dapat mencari cara untuk dapat merawat dan membesarkan Si Kecil sehingga tetap memiliki kepercayaan diri yang tinggi dan tetap dapat berinteraksi serta beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.
Jenis kebutuhan khusus pada anak
Untuk mengetahui bagaimana cara menangani anak berkebutuhan khusus, Moms dan Ayah harus memahami apa saja jenis kebutuhan khusus yang mungkin terjadi pada anak berikut ini:
- Tunanetra yaitu anak yang memiliki gangguan pada daya penglihatannya baik sebagian ataupun menyeluruh.
- Tunarungu yaitu anak yang memiliki gangguan pada daya pendengarannya baik sebagian atau keseluruhan sehingga menyebabkan kurangnya kemampuan untuk melakukan komunikasi secara verbal.
- Tunalaras atau anak yang memiliki kesulitan ketika menyesuaikan diri sehingga berperilaku yang tidak sesuai dengan aturan dan norma yang berlaku di lingkungannya. Sehingga tentunya akan merugikan diri sendiri dan orang lain di sekitarnya.
- Tunadaksa adalah anak yang memiliki kelainan atau cacat permanen pada bagian sistem gerak tubuh meliputi oto, sendi, tulang.
- Tunagrahita (down syndrome) merupakan anak yang memiliki dan mengalami hambatan serta keterbelakangan mental yang jauh dari rata-rata (IQ berada di bawah 70). Sehingga menyebabkan anak kesulitan dalam menyelesaikan tugas-tugas akademik, berkomunikasi, maupun menjalani kehidupan sosialnya. Tuna grahita terbagi menjadi 2 jenis, tuna grahita biasa dan down syndrome.
- Cerebral palsy yaitu gangguan yang terjadi dikarenakan kerusakan otak yang menyebabkan gangguan pada pengendalian fungsi motorik.
- Gifted atau anak yang memiliki potensi diatas rata-rata anak pada umumnya meliputi kecerdasan, kreativitas, serta tanggung jawab yang diatas anak-anak di usianya.
- Autisme atau kelainan yang menyerang perkembangan anak dikarenakan adanya gangguan yang terjadi di sistem syaraf pusat. Sehingga menyebabkan kesulitan dalam berkomunikasi, perilaku, serta hubungan sosial.
- Asperger Disorder (AD), sama halnya dengan autisme yang memiliki kekurangan dalam berkomunikasi, perilaku dan hubungan sosial, hanya saja anak yang menderita gangguan ini lebih ringan jika dibandingkan dengan anak-anak yang mengidap autisme. Yang membedakan adalah kemampuan bicara dari anak asperger jauh lebih baik dibandingkan dengan autisme.
- Retss’ Disorder yaitu gangguan perkembangan anak yang tiba-tiba mengalami kemunduran perkembangan saat mulai menginjak usia 18 tahun.
- ADHD atau yang dikenal dengan “anak hiperaktif” merupakan gangguan yang menyebabkan anak tidak bisa diam dan mudah bergerak dari tempat ke tempat lainnya. Tak hanya itu, rentang konsentrasinya juga sangat pendek dan sering kesulitan dalam mengikuti akademik.
- Lamban belajar (slow learner), anak yang memiliki potensi kecerdasan di bawah normal namun belum sampai ke tahap tunagrahita.
- Anak yang memiliki kesulitan dalam belajar hal-hal spesifik.
Setiap anak yang memiliki kebutuhan khusus tersebut tentu saja akan memerlukan pembelajaran ekstra untuk kehidupannya di masa mendatang. Namun patut untuk digarisbawahi bahwa mereka tetap saja anak-anak yang memiliki rasa ingin bermain dan selalu mencoba berinteraksi dengan sekitarnya. Cobalah untuk membangun kepercayaan dirinya bahwa Si Kecil adalah seperti manusia normal lainnya yang membutuhkan perhatian serta kasih sayang yang sama.
Cara menangani anak berkebutuhan khusus
Anak berkebutuhan khusus membutuhkan perhatian dan cara mencurahkan kasih sayang dengan lebih spesifik. Hal ini tentu akan membutuhkan mental dan hati yang besar dari Moms dan Ayah untuk mengajarkan Si Kecil tentang kehidupan. Beberapa hal yang bisa dilakukan pada anak yang difabel yaitu:
- Keterbukaan pikiran kedua orang tua
Moms dan Ayah sebaiknya dapat lebih terbuka ketika memiliki anak dengan kebutuhan khusus. Jangan menganggap hal tersebut adalah cobaan berat atau hukuman Tuhan atas apa yang dilakukan selama ini. Jika Moms dan Ayah berpikiran seperti itu, tentu segalanya akan lebih berat dan sulit untuk dilakukan.
Moms harus bisa menerima dengan lapang dada keadaan Si Kecil. Yakinlah pada diri sendiri bahwa anak berkebutuhan khusus bukanlah aib yang patut untuk ditutupi sehingga Si Kecil bisa merasakan kepercayaan diri kelak.
Anak yang memiliki kebutuhan khusus tentunya membutuhkan pengawasan yang lebih dibandingkan anak-anak pada umumnya, Untuk itu pentingnya pengawasan sedari dini terkait tumbuh kembang anak. Cara ini dilakukan agar orang tua dapat mengetahui setiap tahap perkembangan anak. Sehingga nantinya dapat lebih waspada bila terjadi pertumbuhan fisik dan mental yang tidak mengalami perubahan dalam waktu yang lama.
- Berikan Motifasi dan yakinkan Moms dan Ayah selalu mendukungnya
Anak-anak tetaplah anak-anak yang membutuhkan perhatian dan perlakuan yang sama seperti anak lainnya. Mereka membutuhkan hanya motivasi, perhatian, serta bimbingan yang lebih dibandingkan dengan anak-anak lainnya. Dengan perhatian dan motivasi yang besar dan intens tentunya membantu anak bisa berkembang menjadi lebih baik lagi. Tentu butuh kesabaran yang ekstra bagi orang tua yang menangani anak-anak berkebutuhan khusus namun semua ini demi perkembangan anak yang lebih maksimal.
- Beradaptasi Dengan Anak
Moms membutuhkan adaptasi pada kebutuhan khusus Si Kecil. Begitu juga dengan pengasuh dan lingkungan sekitarnya yang dapat mendukung tumbuh kembang Si Kecil dengan lebih positif. Ketika proses adaptasi berjalan baik tentu akan memudahkan Moms dan Ayah untuk menjalankan proses belajar Si Kecil dan mengerti potensi anak sejak dini.
- Meningkatkan kedekatan dengan anak
Kedekatan emosional dan fisik adalah hal paling penting saat menangani anak berkebutuhan khusus. Si Kecil akan merasa keberadaan Moms dan merasakan kenyamanan serta keamanan ketika berdekatan dengan Moms atau Ayah. Si Kecil juga akan merasa lebih terbuka
- Eksplorasi keterampilannya
Seringkali anak berkebutuhan khusus memiliki keterampilan yang jauh lebih baik dibandingkan anak lainnya. Moms bisa mencoba mengeksplor banyak hal yang bisa menjadi cara untuk melihat potensinya seperti menari, menggambar, membaca atau berinteraksi dengan sekitarnya.
- Ajarkan mandiri sejak dini
Anak berkebutuhan khusus sama seperti anak lain yang tidak memerlukan perhatian yang lebih dan tidak perlu memanjakannya secara berlebihan. Moms dan Ayah bisa mengajarkannya untuk mandiri agar bisa beradaptasi dengan lingkungannya. Ajarkan anak-anak kebutuhan khusus ketrampilan-ketrampilan dasar seperti makan, mandi, berangkat sekolah, dan lainnya. Jika hal-hal seperti ini terus anda ajarkan kepada anak-anak anda tentunya bukan tidak mungkin jika anak kebutuhan khusus dapat hidup selayaknya anak lainnya.
- Bekerjasamalah dengan sekolah
Moms sebaiknya selalu berinteraksi dengan guru mengenai perkembangan Si Kecil. Hal ini dilakukan agar membantu Moms untuk mengetahui perkembangan mental, sikap, serta karakter anak. Sehingga Moms dapat tetap memantau tumbuh kembang Si Kecil selama di sekolah.
- Berikan pembatasan dan hukuman
Anak berkebutuhan khusus perlu diajarkan mengenai konsekuensi melakukan sesuatu. Jika ia salah maka perlu diingatkan kesalahannya dan meminta maaf. Hindari penanganan dengan kekerasan atau suara yang keras karena dapat menimbulkan trauma pada anak dan membuatnya mengerti lebih banyak mengenai konsep benar dan salah.
- Mempelajari kebiasaan dan kebutuhan anak
Kondisi setiap anak tentunya berbeda antara satu dan lainnya. Moms sebaiknya mulai memperhatikan kebiasaan Si Kecil agar dapat beradaptasi dengan kesehariannya dan memberikan kebutuhannya untuk mempermudahnya menjalani kehidupan.
- Ikuti saran ahli
Ketika Moms dan Ayah bingung untuk memperlakukan Si Kecil dalam membantu tumbuh kembangnya, Moms dapat meminta bantuan ahmli untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan. Dengan pedoman ini, Moms dapat lebih mudah ketika berinteraksi serta mendukung tumbuh kembang Si Kecil sesuai usianya.
- Pilih sekolah yang tepat
Moms harus memperhatikan lingkungan sekolahnya kelak karena anak berkebutuhan khusus sangat berisiko mengalami bullying dari anak lain. Pemilihan sekolah yang baik dan lingkungan yang mendukung tentu akan membuat perkembangan Si Kecil menjadi lebih maksimal dan membuat potensinya lebih terasah.
- Mengikuti terapi yang sesuai
Moms dan Ayah dapat mengikuti terapi penyembuhan yang bisa diusahakan untuk membantu Si Kecil dapat berinteraksi dengan lingkungan sekitar dan mengembangkan potensinya. Hal ini tentu akan sangat membantu untuk dapat hidup seperti anak lainnya.
Selain mengikuti terapi anak, Moms dan Ayah juga memerlukan terapi yang dapat memotivasi diri untuk dapat bersemangat menjalani hari dalam melatih Si kecil yang berkebutuhan khusus dan mendapatkan dukungan moral untuk saling menguatkan. Hal ini juga penting dilakukan karena Moms dan Ayah mungkin akan mengalami banyak perkataan yang kurang baik, sikap yang tidak enak dari lingkungan sekitar atau ketidaksabaran saat membesarkan Si kecil. Kesehatan mental orang tua tentu menjadi hal utama yang perlu diperhatikan ketika membesarkan anak dengan kebutuhan khusus.