Apakah Moms pernah mendengar mengenai baby blues syndrome? Beberapa hari yang lalu marak video yang beredar mengenai ibu yang ingin membuang anaknya di rel saat berada di stasiun. Ternyata penyebabnya adalah baby blues syndrome ini, Moms!
Baby blues marak terjadi pada wanita setelah melahirkan. Perasaan sedih, kecapekan, dan kewalahan yang menerpa selama beberapa hari setelah kedatangan buah hati ini hal yang wajar. Namun hal ini juga bisa menjadi hal yang serius ketika Moms terlampau lelah dan bisa berbahaya bagi Moms dan Si Kecil. Yuk kenali baby blues dan cara mengatasi baby blues syndrome agar tidak membahayakan nyawa ibu dan bayi berikut ini, Moms.
Apa yang dimaksud baby blues?
Baby blues merupakan bentuk ringan dari depresi dan gangguan kecemasan yang terjadi pada masa-masa awal pasca-persalinan. Sekitar 50-80 persen wanita mengalami kondisi ini setelah melahirkan. Biasanya gejalanya mulai muncul dalam 1-5 hari setelah bersalin dan kemudian reda dalam 10 hari. Sebagian besar wanita yang mengalami baby blues memang cenderung bisa pulih sendiri tanpa penanganan profesional.
Namun ada juga wanita yang mengalami gangguan kecemasan atau depresi perinatal. Kondisi ini berkembang dari baby blues dan memerlukan penanganan profesional, seperti obat-obatan dan terapi psikologis. Bila dibiarkan tanpa penanganan, kondisi itu akan membahayakan ibu dan bayinya.
Baby blues diyakini berkaitan dengan perubahan emosional dan fisik yang terjadi seiring dengan persalinan. Walau merupakan kondisi yang umumnya terjadi pada kalangan ibu setelah melahirkan, perasaan sedih, marah, khawatir, cemas, dan semacamnya itu membutuhkan perhatian dari Moms dan Ayah agar dapat ditangani secara mandiri.
Gejala baby blues syndrome
Baby blues ditandai dengan perubahan suasana hati yang terjadi selama beberapa hari pasca-persalinan. Pada periode ini, para ibu yang mengalaminya menyebutkan merasa lebih sedih dan khawatir.. Mereka juga merasa sangat lelah dan tidak mengenali dirinya sendiri. Berikut ini beberapa gejala baby blues yang kerap muncul:
- Merasa sedih
- Menangis tak terkendali
- Mudah marah
- Merasa cemas
- Merasa lebih emosional
- Sulit tidur
- Mudah lupa
- Selera makan menurun
Penting untuk diketahui bahwa gejala baby blues bersifat ringan. Bila Moms merasa sangat depresi atau dilanda kecemasan, hingga ada pikiran untuk bunuh diri atau mencelakai buah hati, ini tanda kondisi yang lebih serius. Jika Moms mengalami gejala tersebut, sebaiknya segera mencari bantuan dari orang terdekat atau mendatangi dokter secepatnya.
Penyebab baby blues
Baby blues merupakan kondisi psikologis ibu yang timbul sesaat setelah melahirkan. Hingga belum ada yang bisa memastikan apa penyebab munculnya kondisi tersebut. Ada banyak sebab yang menjadi pemicunya, termasuk perubahan hormon, stres yang dialami saat merawat bayi yang baru lahir, dan kurang tidur pada masa-masa setelah melahirkan.
Cara mengatasi baby blues agar tidak membahayakan nyawa ibu dan bayi
Hal pertama yang perlu ditekankan kepada Moms yang mengalami baby blues adalah perasaan sedih, khawatir, cemas, dan lain-lain itu wajar. Berikut ini sejumlah cara mengatasi baby blues yang bisa dilakukan Moms dan orang terdekat:
- Menjaga kesehatan dengan rutin berolahraga dan makan makanan sehat
- Meminta dukungan dari pasangan dan keluarga dalam merawat bayi
- Terbuka pada pasangan dan keluarga, beri tahu bila ada hal yang mengarah ke gejala baby blues
- Berbagi tugas dalam mengerjakan urusan rumah tangga dan merawat bayi
- Manfaatkan waktu luang dengan beristirahat
- Berjalan-jalan mencari udara segar
- Mengikuti terapi
- Menghindari lingkungan toxic dengan tekanan mental yang tinggi
- Memberikan waktu untuk ibu berlibur dan melepaskan rutinitas
- Memeluk dan memastikan Moms adalah orang yang berharga
- Berbagi canda tawa atau cerita setiap hari
- Menghindari kondisi Moms dan anak hanya berdua dalam jangka waktu yang lama. Usahakan atau minta bantuan orang lain menemani saat Moms sedang berdua saja dengan Si Kecil dalam waktu lama.