Cara Menurunkan Bilirubin pada Bayi Baru Lahir

Pada usia awal kelahiran Si Kecil, Moms kerap kali dihadapkan dengan keadaan ketika bilirubin Si Kecil meningkat. Kondisi ini dapat membuat kulit SI Kecil menjadi kuning. Bayi kuning dalam waktu beberapa hari setelah dilahirkan merupakan kondisi yang sering terjadi dan umumnya tidak berbahaya. Namun, terkadang bayi kuning bisa juga disebabkan oleh kondisi yang serius dan perlu segera ditangani oleh dokter.

Umumnya penyakit kuning atau jaundice  dialami oleh bayi baru lahir yang berusia sekitar 1 minggu. Moms mungkin akan melihat tanda-tanda seperti mata berwarna kuning, warna urine yang kuning pekat, kulit yang menguning maupun tinja yang lebih pucat. Hal ini umumnya tidak berbahaya karena bayi masih dalam kondisi terus berkembang dan sistem dalam tubuhnya dalam masa reproduksi untuk dapat menjadi lebih baik lagi. 

Namun, patut diketahui ada beberapa kondisi ketika bayi kuning harus ditangani khusus oleh dokter seperti:

  • Bayi tampak sangat lemas atau dehidrasi
  • Bayi tidak mau menyusu
  • Bayi mengalami kejang
  • Penyakit kuning muncul dalam 24 jam pertama setelah bayi lahir

Cara menurunkan bilirubin pada bayi baru lahir

Pada banyak kasus, kondisi bayi kuning tidaklah berbahaya dan bisa membaik dengan sendirinya dalam kurun waktu 2–3 minggu. Moms hanya disarankan dokter untuk lebih sering memberikan ASI pada Si Kecil untuk menurunkan kadar bilirubinnya yaitu sekitar 8-12 kali sehari. Namun, jika bayi kuning tak kunjung membaik setelah 3 minggu atau disebabkan oleh kondisi medis tertentu yang berbahaya, maka bayi akan membutuhkan penanganan dari dokter dan menjalani rawat inap.

Beberapa penanganan yang biasanya disarankan oleh dokter untuk mengobati bilirubin tinggi pada Si Kecil yaitu:

Fototerapi

Fototerapi merupakan metode perawatan bayi kuning dengan menggunakan cahaya khusus untuk menghancurkan bilirubin dalam tubuh bayi agar mudah dikeluarkan melalui urine atau tinja.

Fototerapi sangat efektif untuk mengobati bayi kuning dengan efek samping yang relatif ringan. Saat menjalani fototerapi, bayi akan diberikan pelindung mata agar sinar fototerapi tidak merusak mata bayi.

Pemberian suntikan imunoglobulin (IVIG)

Penanganan ini diberikan jika kondisi kuning bayi disebabkan karena golongan darah yang berbeda antara ibu dan bayi. Kondisi ini menyebabkan Si Kecil dapat membawa antibodi tertentu dari ibu dan membuat produksi bilirubin meningkat. Pemberian suntikan ini bertujuan untuk mengurangi antibodi penyebab tingginya kadar bilirubin tersebut.

Transfusi darah

Apabila kedua metode di atas tidak efektif untuk mengatasi kondisi bayi kuning, maka transfusi darah menjadi cara terakhir yang disarankan dokter Cara ini dilakukan dengan mengambil darah bayi, kemudian menggantinya dengan darah yang cocok dari donor atau bank darah.

Setelah transfusi dilakukan, dokter akan memantau level bilirubin bayi. Jika level bilirubin tetap tinggi, transfusi darah ulang mungkin diperlukan.

Selain cara di atas, jika bilirubin Si Kecil dalam batas tidak terlalu tinggi biasanya dokter akan menyarankan untuk lebih sering diberikan ASI dan dijemur di bawah sinar matahari pagi selama 10-15 menit.

Penanganan bayi kuning yang terlambat dapat menyebabkan bayi mengalami komplikasi serius, seperti kerusakan otak akibat penumpukan bilirubin (kernikterus), cerebral palsy, dan gangguan pendengaran. Oleh karena itu jika Moms merasakan Si Kecil membutuhkan penanganan lebih lanjut karena gejala yang ditimbulkan mengkhawatirkan sebaiknya segera untuk berkonsultasi ke dokter anak.

Must Read

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here