Ciri Down Syndrom Pada Anak Dan Cara Mendeteksi Sejak Dini

Down syndrome adalah kelainan kromosom genetik. Dimana jika umumnya seorang bayi lahir dengan 46 kromosom, bayi dengan down syndrome memiliki kelebihan kromosom yang disebut trisomi atau kromosom 21. Down syndrome bukan merupakan penyakit keturunan bahkan sangat kecil disebabkan karena faktor keturunan dari orang tua. Namun saat terdeteksi ada pada bayi, maka ia akan memiliki mental dan fisik yang berbeda. 

Ciri Down Syndrom Pada Anak

Down syndrom pada anak sebenarnya bisa diperkirakan saat skrining selama kehamilan. Umumnya setelah lahir, anak yang memiliki sindrom ini tumbuh lebih lambat dibandingkan anak sebayanya. Pun ada ciri-ciri yang tampak dan khas dari anak-anak dengan down syndrom ini. 

  • Wajahnya khas, misalnya tulang hidung lebih rata dan telinga yang kecil
  • Ukuran kepala lebih kecil dan datar di bagian belakang
  • Bentuk mata yang agak naik 
  • Memiliki bintik putih di bagian hitam mata, disebut sebagai brushifield
  • Leher lebih pendek dengan kulit belakang leher agak kendur
  • Ukuran mulut kecil dengan lidah cenderung terjulur
  • Mempunyai otot yang kurang terbentuk sempurna
  • Antara jari kaki pertama dan kedua terdapat celah
  • Telapak tangan lebar dengan jari pendek
  • Memiliki berat dan tinggi badan yang lebih rendah dari anak rata-rata

Perilaku Anak Dengan Down Syndrome

Down syndrome adalah kondisi yang dibawa sejak dari kandungan hingga seumur hidup. Anak yang mengalami down syndrome mendapatkan penanganan yang ekstra sejak awal kehidupannya. Hal ini juga disebabkan oleh perilaku mereka yang berbeda dari anak lainnya. Apa yang mesti Moms atau orang tua perhatikan?

Masa menyusui lebih sulit

Bayi dengan down syndrome cenderung tumbuh lebih lambat sehingga otot mereka juga lebih sedikit. Salah satu akibatnya adalah mereka lebih memiliki kesulitan untuk mengangkat kepala. Akhirnya proses menyusu pun jadi lebih berat baginya. 

Pertumbuhan fisik yang lambat

Tumbuh dan kembang fisik anak dengan down syndrome memang lebih lambat sehingga mereka mungkin akan lebih lama dalam mempelajari hal-hal seperti membalik badan, duduk, berdiri bahkan berjalan. Meski begitu, anak dengan down syndrome tetap mesti didorong untuk melakukan aktivitas latihan fisik. 

Kemampuan berkomunikasi yang kurang

Anak dengan down syndrome biasanya mengalami kesulitan dalam mengekspresikan dirinya. Bahkan mereka juga lebih sulit memahami orang di sekitarnya. Hal ini bisa membuat mereka jadi frustasi sehingga Moms mesti mengajari dengan lebih baik untuk perihal cara berkomunikasi. 

Bereaksi dan bergerak lebih lambat

Pada dasarnya anak dengan down syndrome bisa melakukan tugas-tugas sederhana seperti anak pada umumnya. Hanya saja mereka membutuhkan waktu yang sedikit lebih lama. Hal ini juga terjadi ketika bereaksi. Reaksi yang mereka lakukan lebih lambat dibandingkan usia mentalnya. 

Cara Mendeteksi Dini Resiko Down Syndrome

Mengenai adanya resiko down syndrome, Moms sudah bisa mengetahuinya sejak masa kehamilan awal. Di minggu 11 hingga 14 kehamilan, Moms bisa menjalani pemeriksaan darah dan USG dengan memeriksa ketebalan leher belakang janin atau nuchal translucency. Prosedur ini dapat mendeteksi hingga 87% dengan resiko yang kecil pada kehamilan atau sang ibu. 

Selain itu, kini juga sudah mulai diterapkan program skrining Non-Invasive Prenatal Test dimana hasil tes ini memiliki 99% keakuratan. Tes dilakukan dengan menggunakan darah dari ibu yang kemudian diuji di laboratorium. Tes ini memiliki resiko keguguran meski nilainya rendah. 

Must Read

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here