Ketika mengajak Si Kecil bermain di tempat bermain anak ada beberapa permainan yang biasanya tersedia dan bisa dimainkan Si Kecil dengan pengawasan orang tua. Mulai dari jungkat jungkit, mandi bola, panjat tangga ayunan, perosotan hingga trampolin. Beberapa permainan bisa dilakukan sendiri oleh Si Kecil namun beberapa permainan lain harus dengan pengawasan orang tua karena memiliki risiko cukup tinggi jika tanpa pengawasan dan terjadi kecelakaan.
Salah satu permainan yang perlu diawasi ketika Si Kecil bermain adalah trampolin. Sensasi memantul bagi sebagian anak tentu menyenangkan namun ternyata permainan ini memiliki berbagai risiko yang perlu diperhatikan ketika Si Kecil bermain. Apa saja dampak bermain trampolin bagi anak? Simak di sini yuk Moms.
Bahaya bermain trampolin
Dilansir dari Stanford Medicine, anak kecil di bawah 6 tahun memiliki resiko yang besar seperti patah tulang hingga kematian.Cedera dalam bermain trampolin dapat terjadi karena mendarat di dataran yang salah, terjatuh, ataupun menabrak pembatas trampolin. Bahkan,jika ada 2 orang atau lebih yang melompat, bisa menabrak satu sama lain. Berikut adalah cedera yang bisa mungkin terjadi ketika bermain trampolin:
- Gegar otak
- Patah tulang
- Terkilir
- Memar, goresan dan luka
- Cedera di kepala dan leher yang dapat menyebabkan kelumpuhan atau kematian
Usia yang diperbolehkan bermain trampolin
Dilansir dari Mayo Clinic, American Academy of Pediatrics (AAP) tidak merekomendasikan penggunaan trampolin di dalam rumah. Menurut AAP, permainan trampolin juga tidak dianjurkan untuk anak-anak yang berusia di bawah 6 tahun karena tulang anak-anak yang berusia di bawah 6 tahun cenderung masih muda, belum cukup kuat dan lebih lembut. Gerakan lompat memantul dari trampolin dapat menyebabkan tulang menerima tekanan dari berat tubuh secara berulang. Akibatnya, anak rentan mengalami terkilir dan patah tulang. Usia yang aman untuk bermain trampolin adalah usia remaja dan dewasa, namun tetap dalam pengawasan dan keamanan yang baik.
Tips bermain trampolin dengan aman
Walaupun trampolin memiliki beberapa risiko ketika memainkannya tidak dapat dipungkiri bahwa trampolin merupakan permainan yang menyenangkan bagi anak. Selain itu juga memberikan beberapa manfaat seperti meningkatkan keseimbangan dan koordinasi, melatih kebugaran, baik untuk latihan kardiovaskular dan pembentukan otot. Untuk dapat bermain dengan aman, Moms sebaiknya memperhatikan beberapa hal berikut untuk menjaga keamanan Si Kecil:
1. Gunakan jaring pengaman di sekitar trampolin
Jaring ini bertujuan agar ketika Si Kecil terjatuh tidak langsung terkena lantai atau permukaan yang keras. Jika Si Kecil bermain trampolin di rumah, pastikan trampolin berada di area lega tanpa ada halangan saat melompat. Beri bantalan empuk di sekitar trampolin agar anak aman untuk mendarat
2. Pasang trampolin di tanah yang stabil
Sebaiknya trampolin didirikan di atas tanah yang stabil untuk menghindari risiko kecelakaan akibat pendirian di tanah miring.
3. Batasi waktu bermain trampolin
Sebaiknya Moms memastikan permainan ini hanya untuk anak usia 6 tahun ke atas atau remaja yang boleh mencoba trampolin. Jangan biasakan anak-anak untuk terbang jungkir balik saat melompat di atas trampolin tanpa pengawasan dan alat pelindung.