Dermatitis atopik atau yang sering dikenal dengan eksim susu adalah jenis kelainan kulit dengan peradangan yang umumnya mengalami kemerahan, kering, pacah-pecah, bintik kecil dan berlangsung dalam jangka waktu lama jika tidak segera ditangani. Jika Moms atau Ayah melihat ciri-ciri tersebut tidak perlu panik, baca fakta menarik tentang dermatitis atopik pada anak berikut ini yuk.
Gejala dermatitis atopik
Secara umum, gejala yang dirasakan dan terlihat pada kulit Si Kecil yaitu kulit yang bersisik, memerah, berkerak di daerah pipi, kepala, tangan dan kaki serta ruam merah yang terasa sangat gatal di leher belakang, lutut, siku dan bagian tubuh lain. Rasa gatal ini akan memburuk di malam hari atau pada saat udara panas dan jika digaruk maka akan menimbulkan bekas berupa bopeng, kulit tebal dan menggelap dan memicu infeksi jika terlalu sering menggaruk pada bagian yang sama.
Gejala lain yaitu kulit yang berbintik dan mengeluarkan cairan, kulit pecah-pecah dan terkelupas. Jika dirasakan pada Si Kecil yang masih bayi, maka ia akan lebih mudah rewel dan menggaruk spontan pada bagian yang gatal. Hal ini bisa mengakibatkan luka dan akan memperburuk kondisi kulit Si Kecil.
Penyebab dermatitis atopik
Hingga saat ini, faktor penyebab yang paling tinggi yaitu faktor genetik (keturunan) dan faktor luar seperti debu, detergen, sabun dan faktor lingkungan seperti perubahan suhu yang ekstrim, udara kering, kelembaban rendah, gangguan pelindung kulit, faktor daya tahan tubuh dan infeksi kulit.
Faktor berisiko terkena dermatitis atopik
Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko terkena dermatitis atopik, seperti:
- Riwayat kondisi pribadi atau keluarga terhadap dermatitis, alergi, demam tinggi dan asma
- Kontak langsung dengan bahan tertentu
- Memakan makanan yang berisiko tinggi saat daya tahan tubuh menurun
- Kurangnya cairan tubuh
Cara mencegah dermatitis atopik
Beberapa cara dapat mencegah terjadinya dermatitis atopik, salah satunya yaitu menghindari faktor penyebab dermatitis atopik selain faktor keturunan. Misalnya menghindari debu, menggunakan produk perawatan tubuh yang tidak menimbulkan reaksi alergi, menghindari makanan yang mengandung susu, rajin mengganti alas tidur, menghindari perubahan cuaca yang ekstrim dan menjaga lingkungan tetap bersih.
Perawatan kulit anak yang terkena dermatitis atopik
Beberapa cara berikut dapat Moms dan Ayah lakukan untuk meringankan gejala dan menghindari Si Kecil mengalami dermatitis atopik:
- Mandi dengan air hangat 1-2 kali sehari selama maksimal 15 menit
- Gunakan sabun dengan pH 5,5-6, mengandung pelembab dan tidak mengandung pewarna serta pewangi yang dapat mengiritasi kulit
- Hindari penggunaan antiseptik pada kulit
- Setelah mandi, kerikan tubuh dan oleskan pelembab yang cocok ke seluruh tubuh
- Menggunakan pakaian yang bersih, lembut dan menyerap keringat
- Hindari penggunaan deterjen pada pakaian bayi.
- Hindari faktor penyebab allergen seperti debu, bulu binatang dan serbuk bunga
- Menjaga suhu ruangan tetap nyaman bagi Si Kecil
Jika Moms dan Ayah masih kebingungan dan mendapatkan informasi terbaik, jangan ragu untuk segera periksakan kondisi Si Kecil ke dokter untuk mendapatkan penanganan tepat sesuai dengan kondisinya. Semoga informasi dari Momong mengenai fakta menarik tentang dermatitis atopik pada anak berikut membantu Moms dan Ayah dalam mengikuti perkembangan Si Kecil.