Tingkah laku si kecil bisa jadi menyimpan banyak kejutan, apalagi saat sedang mengalami tantrum. Pernahkah Moms menghadapi anak yang sedang tantrum? Tantrum pada anak memang sangat wajar terjadi. Lalu, bagaimana ya cara mengatasi tantrum pada anak dengan tepat?
Tantrum pada anak dikenal juga dengan istilah temper tantrum, adalah kondisi ketika anak merasa frustrasi dan meluapkan kemarahannya karena tidak bisa mendapatkan apa yang ia inginkan. Biasanya, tantrum terjadi pada anak balita usia 2 hingga 3 tahun, karena mereka belum bisa mengkomunikasikan keinginannya dengan baik.
Bentuk-bentuk tantrum pada anak pun beragam, umumnya seperti menangis meraung-raung, menendang, berbaring di lantai, berteriak, hingga menahan napas dan melakukan gerakan lainnya yang membuat anak lelah. Tidak jarang, tantrum pada anak pun terjadi saat sedang berada di tempat umum, yang pastinya membuat Moms dan si kecil merasa tidak nyaman.
Penyebab Tantrum Pada Anak
Ada beberapa penyebab tantrum pada anak, di antaranya:
– Anak merasa bosan atau jenuh
– Tidak nyaman
– Sedang merasa sakit, seperti sakit perut
– Kepanasan
– Haus atau lapar
– Konstipasi atau sulit buang air besar
– Tidak merasa tenang di suatu tempat
– Kedinginan atau kepanasan
– Merasa diabaikan atau tidak didengar oleh orang tua
Umumnya, tantrum pada anak bisa terjadi secara tiba-tiba begitu saja saat mood si kecil sedang tidak bagus. Jika tantrum pada anak terjadi di tempat umum, kemungkinan si kecil merasa tidak nyaman di tempat keramaian, atau ada hal yang membuatnya takut dan tidak betah.
Jenis-Jenis Tantrum Pada Anak
Dilansir dari laman Siloam Hospitals, ada 3 jenis tantrum pada anak yang biasanya terjadi, yaitu tantrum manipulatif, tantrum frustrasi, dan tantrum putus asa.
– Tantrum Manipulatif
Terjadi saat anak merasa keinginannya tidak dipenuhi oleh orang tua, dan melakukan tantrum agar orang tua segera memenuhi keinginannya. Hal ini biasanya terjadi ketika anak merasa ditolak atau tidak mendapatkan apa yang diinginkan.
– Tantrum Frustrasi
Tantrum pada anak ini diakibatkan rasa lelah dan stres yang dialami si kecil, terutama di lingkungan tertentu yang tidak membuatnya nyaman.
– Tantrum Putus Asa
Apabila anak merasa sedih, putus asa, dan cenderung diam, bisa jadi dia sedang mengalami tantrum putus asa. Tantrum jenis ini terjadi akibat ledakan emosi rasa takut dan tidak nyaman yang tidak bisa diekspresikan.
Cara Atasi Tantrum Pada Anak
Tidak perlu bingung, Moms bisa lakukan beberapa cara berikut untuk menenangkan tantrum pada anak, seperti:
– Beri pelukan yang hangat
Pelukan yang hangat bisa menenangkan, sehingga meredakan tantrum pada anak. Peluklah dengan durasi beberapa detik sambil mengelus kepala anak agar ia merasa nyaman dan lebih tenang.
– Beri afirmasi
Ketika anak tantrum, jangan sampai dimarahi ya Moms. Berikan afirmasi positif yang dapat membuat anak merasa dimengerti, contohnya, “Kamu lelah ya? Yuk kita duduk dulu,”. Usahakan agar si kecil merasa nyaman dan dimengerti.
– Jangan Diacuhkan
Tantrum pada anak bisa terjadi karena orang tua kurang peduli, karenanya penting untuk memastikan si kecil terpenuhi kebutuhan fisik dan afeksinya.
– Distraksi yang Tepat
Kalau anak terus-terusan tantrum dan sulit ditenangkan, Moms bisa melakukan distraksi, seperti memberinya mainan, atau makanan kesukaannya. Jika tantrum pada anak terjadi di tempat ramai, bawa anak ke tempat yang lebih tenang.
– Ajak Berkomunikasi
Jika si kecil tantrumnya sudah mereda, jangan lupa Moms ajak ngobrol ya. Cari tahu apa sih yang membuat dia merasa tidak nyaman dan meluapkan emosi dengan tantrum? Selain merasa didengarkan, anak juga akan merasa aman dan dapat mempercayai orang tuanya, sehingga mengurangi kemungkinan tantrum di kemudian hari.
Tidak perlu takut, tantrum pada anak bisa diatasi selama Moms tetap sabar dan mengikuti tips di atas. Selamat mencoba!