Hindari Kalimat Ini saat Berbicara dengan Anak

Sebagai orang tua, tentu banyak cara untuk mengungkapkan sesuatu pada anak khususnya menggunakan kalimat. Namun tahukah Moms dan Ayah bahwa sebuah kalimat yang didengar anak secara terus-menerus dan dalam jangka waktu lama akan terus diingat dan memberikan efek tertentu pada dirinya saat ia dewasa kelak. Tentunya hal ini dapat menjadi perhatian penting saat Moms dan Ayah berpikir untuk mengeluarkan kalimat tertentu pada anak. Apa saja kalimat yang biasanya dikeluarkan dan sering sekali diberikan oleh lingkungan terdekat? Coba cek yuk, Moms apakah Si Kecil pernah atau sering mendengar kalimat berikut.

  1. Laki-laki tidak boleh menangis

Hal ini dapat membuat anak menahan emosi kesedihannya terus menerus dan bisa seketika meledak tanpa kita ketahui. Padahal, menangis adalah hal yang sebaiknya dilakukan saat anak sedang merasakan kesedihan dan dapat dilakukan anak laki-laki maupun perempuan. Dengan merasakan kesedihan ini, anak akan belajar untuk mengatur emosinya sendiri saat mulai beranjak besar nanti.

  1. Sakit ya Nak? Nakal nih tembok/lantainya!

Menyalahkan sesuatu atau benda mati yang menyakiti anak dapat membuatnya menyalahkan segala hal ketika beranjak besar. Moms dapat mengganti ucapan ini dengan:

“Sakit ya, Nak? Ada yang bisa Ibu bantu?” atau “Mana yang sakit nak? Nanti bisa lebih hati-hati ya supaya tidak terjatuh lagi”.

  1. Jangan teriak-teriak, nanti disuntik dokter/ digigit orang yang ada di dekatnya.

Ucapan ini dapat menimbulkan trauma atau ketakutan pada sekitar atau hal yang Si Kecil ketahui. Si Kecil akan takut untuk ke dokter ketika ia sakit atau takut menemui orang baru karena orang tersebut dirasa akan menyakitinya. Jika Si Kecil membuat Moms kesal, sebaiknya biarkan ia berteriak atau menangis hingga selesai di tempat yang cukup sepi dan ditemani oleh Moms lalu peluk saat ia sudah merasa lelah. 

  1. Kamu kok begini, kalau besar mau jadi apa?

Mempertanyakan sesuatu yang belum terlihat dapat membuat kepercayaan diri anak hilang, Moms. Terlebih jika menanyakan masa depannya kelak yang belum dapat ia bayangkan. Sejak kecil sebaiknya Moms dan Ayah memperkenalkan berbagai sisi dunia pada anak untuk membantunya menentukan apa yang ingin ia tekuni kelak. Hindari membatasi kreativitasnya dan berikan dukungan supaya ia dapat lebih bersemangat. Dari waktu ke waktu hobi dan minatnya akan selalu berubah sesuai dengan lingkungan dan kegemarannya. Moms dan Ayah bisa memilih menjadi bagian dari perkembangan dan dunia Si Kecil tersebut atau justru menjadi penghalang yang menenggelamkan mimpinya.

  1. Gambar kamu bagus, eh tapi kok punya teman kamu lebih bagus ya?

Selama hidup, Si Kecil akan merasakan sebuah hal bersifat kompetisi. Namun perlu digarisbawahi, Moms dan Ayah sebaiknya tidak membanding-bandingkan hasil karya Si Kecil dengan orang lain. Hal ini dapat menyakiti hatinya dan orang sekitarnya. Moms dan Ayah juga sebaiknya tidak membandingkan bentuk fisik, kecerdasan, kekayaan dan hal lain dari Si Kecil pada lingkungan sekitarnya. Hal ini dilakukan agar Si Kecil memiliki sifat tenggang rasa serta kepedulian terhadap teman atau lingkungannya. Kelak, Si Kecil akan bersosialisasi dan beradaptasi dengan lingkungan baru, sikap tenggang rasa dan kepedulian akan membantunya untuk lebih cepat beradaptasi dan memiliki teman lebih banyak.

Sudahkah Moms dan Ayah menyiapkan dan antisipasi untuk tidak menggunakan kalimat di atas saat berinteraksi dengan Si Kecil? Yuk mulai belajar caranya bersama Momong.

Must Read

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here