Hindari Silent Treatment, Gunakan Ini Saat Anak Tantrum

Ketika Si Kecil melakukan banyak hal yang membuat emosi Moms dan Ayah meledak, tidak sedikit Moms atau Ayah melakukan silent treatment untuk membuat Si Kecil diam dan merasa bersalah. Namun ternyata menurut ilmu psikologi, hal tersebut adalah hal yang salah Moms. Silent treatment seringkali dilakukan orang tua untuk menghindari konflik dan tidak tahu harus mengatakan apa dalam situasi tersebut, tidak mengerti harus mengekspresikan perasaan dan ingin Si Kecil mengetahui kekesalannya, serta hukuman untuk mengendalikan maupun berkuasa atau sesuatu. 

Meskipun tampaknya sepele dan dianggap sebagai langkah alternatif untuk keluar dari permasalahan, silent treatment merupakan salah satu kekerasan emosional. Ini terjadi apabila seseorang memanfaatkan kesempatan untuk memanipulasi dan mengontrol orang lain, hingga membuatnya merasa ketakutan dan rentan.

Karena silent treatment akan sangat berpengaruh terhadap kesehatan kejiwaan anak kelak, sebaiknya Moms dan Ayah mulai menghindarinya dan melakukan hal berikut untuk menghadapi situasi saat Si Kecil tantrum maupun tidak dapat dikendalikan. Simak bersama yuk.

  1. Hindari panik saat Si Kecil tantrum

Jika Si Kecil tiba-tiba tantrum atau merajuk ketika menginginkan sesuatu, Moms sebaiknya tetap tenang untuk dapat memikirkan jalan keluar dari situasi tersebut. Jika Moms panik, maka Moms aka kebingungan bagaimana cara mecari jalan keluar dari situasi tersebut dan frustasi. Tarik napas dalam-dalam sebentar dan berusaha untuk tenang agar Moms dapat menentukan langkah selanjutnya untuk meredakan tantrum Si Kecil.

  1. Mengendalikan emosi

Saat mengendalikan emosi ini yangs eling disalahartikan menjadisilent treatment bagi sebagian orang tua. Mendiamkan anak amatlah berbeda dengan mengendalikan emosi. Saat mengendalikan emosi, Moms dan Ayah tetap harus berbicara dengan nada yang lembut, hindari berbicara dengan berteriak atau melakukan kegiatan fisik yang merusak benda sekitar. Jika Moms atau Ayah menangani Si Kecil dengan emosi yang meledak-ledak justru akan memperparah situasi dan membuat Si Kecil lebih lama tantrum.

  1. Memperhatikan keamanan anak

Saat Si Kecil tantrum sebaiknya jauhkan dari benda-benda yang berbahaya dan tajam seperti gunting, pisau, kaca, sumber listrik dan barang berbahaya lain yang memungkinkan untuk dipegang atau dilempar Si Kecil. Hal ini bertujuan agar Si Kecil tidak menyakiti diri sendiri serta orang di sekitarnya.

  1. Bawa ke tempat yang lebih sepi dan tenang

Ketika Si Kecil tantrum sebaiknya hindari dari kerumunan atau tempat ramai dan ajak ke tempat yang lebih sepi. Hal ini untuk membantu Si Kecil mengelola emosinya dengan lebih stabil dan tidak menambah keresahan ketika sedang berada di kerumunan banyak orang. Tetap tahan emosi dan hindari kekerasan seperti pukulan atau segala sesuatu yang dapat menyakiti Si Kecil.

  1. Berikan Si Kecil ruang

Moms dan Ayah dapat memerikan waktu Si Kecil untuk sendiri dan melampiaskan segala emosinya. Bukan meninggalkannya benar-benar sendiri tapi tetap memantau dari jarak cukup dekat untuk dapat melihat apa saja yang dilakukan Si Kecil. Dengan memberikannya ruang, Moms dan Ayah mengajarkan pada anak bahwa tiap orang berhak memiliki waktu untuk sendiri merenungkan apa yang terjadi dan melampiaskan emosi.

  1. Alihkan perhatian Si Kecil

Mengalihkan perhatian bisa menjadi jalan keluar untuk membuat Si Kecil melakukan hal yang menyenangkan dan melupakan pemicu tantrumnya. Moms dapat mengajaknya menggambar, bermain atau melakukan hal lain yang merupakan kesukaan Si Kecil

  1. Berikan sentuhan kasih sayang atau pelukan

Sebuah pelukan dan senthan kasih saying dapat meredamkan amarah. Si Kecil akan merasakan kenyamanan dan dilindungi dalam keadaan apapun. Menenangkannya dengan cara ini bisa membuatnya nyaman dan mengurangi tantrumnya.

  1. Berikan penjelasan pada Si Kecil

Setelah melakukan beberapa hal di atas dan tantrumnya sudah mulai mereda, Moms dapat berbicara dengan lembut pada Si Kecil mengenai alasan tantrumnya dan sebaiknya menghindari sikap seperti itu di kemudian hari. Moms dan Ayah sebaiknya menghindari memberikan penjelasan saat anak masih dalam keadaan tantrum atau berteriak karena hal tersebut akan memperburuk keadaan.

  1. Hindari menuruti semua keinginan anak saat tantrum

Hal ini adalah hal terpenting saat menangani tantrum anak. Jika selalu mengabulkan permintaan anak saat sedang tantrum, Si Kecil akan terbiasa untuk meminta sesuatu dengan tangisan atau teriakan dan terus akan berulang hingga ia dewasa kelak. Memerikan batasan apa saja yang dilakukan dan diberikan setelah Si Kecil tantrum harus sangat diperhatikan agar tidak terulang lagi kejadian yang sama dan melatih Si Kecil bahwa tidak semua keinginannya dapat terpenuhi.

Must Read

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here