Tidak dapat dipungkiri saat ini imunisasi merupakan salah satu jalan untuk membuat daya tahan tubuh Si Kecil meningkat bahkan sejak dilahirkan. Imunisasi dapat mencegah penularan penyakit bahkan sudah ada vaksin untuk beberapa penyakit yang cukup berbahaya dan dapat mudah tertular seperti campak, Covid-19, polio, rotavirus dan influenza.
Saat ini pemerintah sudah menetapkan beberapa vaksin dasar untuk dapat diberikan pada anak dan gratis diberikan di posyandu maupun puskesmas terdekat. Namun, banyak Moms yang terlupa jadwal vaksinasi Si Kecil ataupun melewatkannya karena ketidaktahuan. Jika imunisasi anak terlewat, apa yang harus dilakukan? Lalu bagaimana cara untuk mengingatkan jadwal vaksin agar Moms dan Ayah mengingatnya? Simak informasinya di sini yuk, Moms.
Apa yang harus dilakukan jika jadwal imunisasi terlewat?
Seringkali karena kesibukan orang tua, ketidaktahuan jadwal dan tidak mengetahui apa vaksin yang tepat untuk anak sesuai usianya, Si Kecil tidak mendapatkan imunisasi sesuai jadwal, tidak lengkap bahkan tidak mendapatkan imunisasi sama sekali. Jika hal ini terjadi, Moms dapat melakukan beberapa hal berikut:
- Jika hanya telat beberapa hari, dokter akan menganjurkan Moms untuk melakukan vaksinasi susulan. Hal ini berlaku juga untuk vaksinasi rangkaian seperti polio. Jika Si Kecil sudah mendapatkannya sebelumnya, maka sebaiknya dilakukan vaksinasi susulan saja tanpa harus mengulangnya dari awal
- Konsultasikan ke dokter kapan imunisasi yang tepat untuk Si Kecil
- Tanyakan jadwal pemberian vaksin berikutnya jika Moms memberikan imunisasi melalui posyandu atau puskesmas
Apa yang harus diperhatikan Moms mengenai jadwal imunisasi Si Kecil?
- Untuk vaksinasi gratis, seperti rumah sakit daerah (RSUD), Puskesmas, maupun Posyandu, sebaiknya Moms menanyakan jadwal pemberiannya, karena tidak setiap hari ada kegiatan untuk memberikan imunisasi pada Si Kecil.
- Sebaiknya Moms juga menanyakan penjelasan tentang jenis vaksin yang digunakan, merek vaksinnya, hingga efek samping imunisasi dan hal-hal lain yang harus diwaspadai setelah imunisasi. Sehingga Moms tidak panik ketika terjadi efek samping setelah pemberian vaksin.
- Moms sebaiknya memahami catatan dokter di dalam buku catatan vaksinasi agat Si Kecil tidak lagi terlambat untuk imuniasi
Cara agar tidak melupakan jadwal imunisasi anak
Moms dan Ayah sebaiknya memberikan imunisasi pada Si Kecil sesuai jadwalnya. Hal ini dikarenakan banyaknya imunisasi yang akan diberikan sehingga mengurangi efek samping berlebih ketika vaksin diberikan dalam rentang waktu yang tidak terlalu jauh. Moms dan Ayah dapat mncoba cara berikut untuk mengingat jadwal imunisasi:
- Catat tanggal vaksinasi berikutnya di buku imunisasi
Ketika awal imunisasi, Moms biasanya akan diberikan buku imunisasi. Bahkan pada buku kehamilan, terdapat rangkaian imunisasi Si Kecil. Dalam buku tersebut, orangtua dapat mengetahui jenis imunisasi apa saja yang sudah dan belum dilakukan, kapan jadwal imunisasi berikutnya, dan catatan-catatan terkait lainnya. Jangan sampai buku ini hilang, karena berguna hingga anak dewasa.
- Pasang alarm pengingat
Selain mengandalkan catatan di buku imunisasi, pasang alarm pengingat di tanggal-tanggal imunisasi yang sudah dijadwalkan. Atur alarm satu hari sebelum dan di hari H supaya bisa bersiap-siap dan tidak perlu lagi khawatir jadwal imunisasi terlewat.
- Gunakan aplikasi yang terhubung dengan jadwal vaksinasi
Moms dapat menggunakan beberapa aplikasi ponsel yang terhubung dengan jadwal vaksinasi Si Kecil sesuai usianya. Moms jadi tidak perlu khawatir ketika buku tertinggal, Moms sudah memiliki catatan pada ponsel mengenai vaksin yang sudah diberikan dan kapan vaksin berikutnya diberikan. Pada aplikasi tersebut, umumnya Moms dapat memasang alarm pengingat untuk vaksinasi berikutnya. Beberapa aplikasi yang bisa Moms gunakan yaitu: Primaku, Kms bunda dan balita, GO-IMM dan Tentang Anak.
Nah Moms, perlu diingat bahwa tidak ada kata terlambat untuk imunisasi yang sudah terlanjur terlewat. Moms bisa segera melakukan imunisasi ketika mengetahui dan mengingatnya. Perlu selalu diingat bahwa melakukan imunisasi tak hanya melindungi anak terkena berbagai penyakit berbahaya, tapi juga mencegah penularan penyakit ke orang lain.