Ini Caranya Moms Mengenalkan Rasa Takut Kepada Anak Tanpa Menakutinya

Ini Caranya Moms Mengenalkan Rasa Takut Kepada Anak Tanpa Menakutinya

Akhir-akhir ini banyak yang ikut fenomena filter viral menakuti anak dengan hantu? Ternyata, tanpa ditakutipun Anak sudah bisa merasakan rasa takut, Moms. Jika Moms dan Ayah mengajarkan rasa takut dengan menakuti-nakutinya, anak akan merasakan cemas berlebih dan dapat menimbulkan phobia terhadap suatu hal.

 Yuk, coba mengenalkan rasa takut pada Anak dan berikan rasa aman untuk ketakutannya agar ia merasa lebih nyaman beraktivitas.

  1. Takut Berpisah

Pada usia 1,5 tahun hingga 3 tahun, Si Kecil akan merasakan sedih saat harus berpisah dengan orang yang memiliki kedekatan emosional dengannya. Hal ini bisa Moms dan Ayah berikan pengertian bahwa ia merasakan takut berpisah dan coba beberapa cara berikut untuk mengatasi ketakutannya:

  • Biasakan meminta izin maksimal sehari sebelum pergi atau jika akan pergi dalam jangka waktu lama, repetisi izin setiap ia akan tidur.
  • Bisa meninggalkan barang yang biasa dipakai untuk membuatnya lebih nyaman saat berpamitan
  • Menjelaskan pada anak bahwa orang yang datang akan pergi melakukan aktivitasnya yang lain dan kelak akan bertemu lagi. Moms dan Ayah juga bisa mengingatkan Si Kecil bisa melakukan video call saat sedang rindu.
  1. Takut Makanan Baru

Pada awal anak mencoba makanan (6-9 bulan), ia kadang ragu untuk menyentuh tektur atau rasa yang baru. Ketakutan ini bisa ibu utarakan dengan, “Takut ya nak karena baru lihat?” atau “Kamu geli ya lihatnya?”. Dengan begitu, anak akan mengenal salah satu rasa takut dan Moms bisa melakukan hal ini untuk mengurangi rasa takutnya:

  • Menyajikan makanan baru dengan berbagai tekstur dan makan bersamanya, sehingga ia dapat belajar bahwa hal tersebut tidak menakutkan dan melihat orang lain dapat memakannya dengan baik
  • Jika takut mengenai rasa tertentu, padukan rasa tersebut dengan rasa yang disukainya. Misalnya rasa asam lemon bisa dipadukan dengan buah-buahan manis.
  1. Takut Gelap

Pada usia 2-5 tahun imajinasi anak tumbuh sangat pesat namun terkadang keadaan yang memiliki sedikit cahaya atau gelap bisa membuatnya merasa terancam atau resah seakan ada hal yang mengintainya. Ketakutan ini dapat Moms dan Ayah atasi dengan cara:

  • Memperlihatkan sudut ruangan yang gelap saat di senter tidak ada apapun yang bergerak
  • Memperlihatkan semua barang tetap pada tempatnya saat lampu dimatikan atau menyala
  • Mengajaknya main bayangan sehingga gelap bisa menjadi teman bermain yang asik baginya
  • Memeluknya saat ia merasa ketakutan (menangis, resah atau gemetar)
  1. Takut Suara Tertentu

Sedari bayi, Si Kecil bisa memiliki pendengaran yang sensitif terhadap penyedot debu, kipas dan suara bising lainnya. Seringkali ia terkejut dan menangis saat mendengarnya. Nah, hal ini bisa Moms tangani dengan cara berikut agar anak merasa nyaman saat ada suara tersebut:

  • Memberi tahukan hal yang bisa mengatasi ketakutannya seperti menutup telinga, bersembunyi dalam selimut atau memeluk Moms dan Ayah
  • Berikan penjelasan bahwa suara yang ada tidak bermaksud untuk menyakiti. Ajak Si Kecil untuk menyalakan tombol On/OFF alat tersebut untuk memperkenalkan cara kerjanya.
  • Dekati sumber suara perlahan-lahan bersama Si Kecil dan memintanya untuk memperhatikan bersama asal suara tersebut
  1. Takut Binatang

Naluri anak untuk takut terhadap beberapa hewan bisa dikarenakan rasa geli terhadap bulu, takut benda tajam seperti taring dan cakar, pernah mengalami kejadian dicakar hewan sebelumnya, dan banyak hal lain. Moms dan Ayah bisa mencoba mengurangi rasa takutnya sengan cara berikut:

  • Membacakan cerita tentang hewan atau ensiklopedia yang menceritakan kehidupan hewan tersebut
  • Menggandeng tangannya saat melewati hewan yang ditakutinya
  • Untuk hewan berbahaya seperti ular dan hewan buas, Moms dan Ayah bisa mengajarkannya untuk berhati-hati dan menjaga jarak agar tidak tergigit.

Pada dasarnya, ketakutan anak akan teratasi jika ada orang terdekat yang dipercaya secara emosional dapat melindunginya dan menjaganya tetap aman dan nyaman. Hindari meninggalkan anak untuk menghadapi rasa takutnya sendiri ya, Moms. Yakinlah bahwa Moms dan Ayah adalah orang terdekat yang paling dipercaya Si Kecil untuk melindunginya dari segala bahaya yang membuatnya takut.

Must Read

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here