Pada sebuah pertemuan keluarga, sanak saudara yang mungkin tidak memahami atau bahkan menghargai perbedaan cara pembelajaran dan berpikir anak mungkin mengomentari perbedaan ini dengan sebuah komentar yang negatif.
Tentu saja mendengar komentar atau mungkin celetukan bernada negatif kepada sang buah hati ini bisa bikin hati meradang ya Moms? Tetapi jangan keburu baper dulu, karena ada 5 cara menanggapi komentar negatif yang sering muncul di tengah pertemuan keluarga, yuk simak penjelasannya!
1. “Anak kamu kok males sih?”
Mendengar kritik pedas pada anak seperti ini seringkali bikin darah mendidih ya Moms? Tapi tenang, tarik nafas dalam-dalam dan coba bilang “Sebenernya sih dia nggak malas lho, dia sudah bekerja keras dengan gurunya dan bahkan sekarang merasa lebih percaya diri. Seperti yang kamu tahu, disleksia membuat membaca dan mengeja menjadi jauh lebih susah untuknya ketimbang anak lain”
Anak malas mempunyai banyak faktor ya moms, bisa jadi karena dia tidak merasa tertantang, atau mungkin dia nggak menemukan minatnya di bidang tersebut. Hal seperti itu mungkin bisa coba anda jelaskan agar si komentator ini bisa melihat dari sudut pandang anda.
2. “Kayaknya anakmu bisa lebih dari ini deh!”
Kerabat atau sanak saudara yang nggak begitu tahu bahwa proses belajar dan cara berpikir tiap anak berbeda mungkin bakal berkomentar seperti itu. Dalam beberapa situasi komentar seperti ini bisa bikin panas hati lho, bener nggak Moms?
Tapi balas aja dengan sopan, “Eh makasih ya, kamu peduli banget deh sama anakku. Iya kita udah planning kok untuk membantu dia dengan masalah ini. Mungkin progressnya emang agak lambat buat dia belajar nulis, tapi kita sebagai orang tau bangga banget loh”
3. “Anak kamu caper tuh”
Mungkin bagi beberapa orang tua statement ini bisa menohok ya, apalagi jika yang berkomentar itu nggak tau tentang background anak anda sama sekali, mungkin anak anda bisa jadi kelebihan energi, atau bahkan mungkin memiliki ADHD. Sekali lagi jelaskan saja dengan sabar, apa yang menyebabkan anak anda menjadi begitu aktif, bisa jadi saudara anda kekurangan informasi tentang apa saja yang menjadi penyebab anak menjadi sedikit hiperaktif dan nakal.
4. “Belajar yang bener dong makanya kalo di kelas”
Nggak menutup kemungkinan juga bahwa sanak saudara mungkin mengkritik keras seperti ini kepada anak anda. Dan jika hal seperti ini terjadi jangan serta merta membiarkan anak anda menghadapi kritik ini seorang diri, apalagi jika sang buah hati masih dalam proses perkembangan.
Coba kamu pinggirkan dulu orang yang berkomentar dan beritahu bahwa berkomentar seperti itu nggak akan menolong sama sekali untuk perkembangan si anak. Karena kapasitas setiap anak berbeda, dan mengkritik dengan cara seperti ini tidak akan menjadi solusi malahan bisa menjadi beban bagi si anak
5. “Kamu kayaknya harus belajar lagi deh dalam mendidik anak”
Tetap tenang Moms, ini adalah jenis kritikan paling pedas yang mungkin dilontarkan, tapi cobalah untuk tetap tenang ya, jangan keburu uring-uringan. Kamu bisa menjawab dengan “Udah deh caramu ngasuh anak, sama caraku ngasuh anak itu beda, ngapain sih dibandingin segala?”. Karena hal itu memang benar adanya, karena sekalipun menerapkan cara mengasuh yang sama, hasilnya akan tetap berbeda karena kembali kapasitas dan perilaku tiap anak berbeda.
Nah Moms gimana? Jangan uring-uringan lagi ya kalau misal nanti ada gathering bakal banyak komentar miring, karena bisa dibilang pengetahuan tentang parenting di Indonesia sendiri masih dianggap remeh, semoga tips diatas akan bermanfaat yaa. Sehat selalu Moms!