Garam termasuk salah satu penyedap rasa yang digunakan dalam masakan. Bisa dibilang, masakan yang kurang garam tidak akan lezat rasanya. Garam mengandung berbagai macam zat yang diperlukan tubuh, seperti natrium dan klorin yang membantu kerja saraf dan otot.
Bagi Moms yang saat ini sedang dalam fase memberikan MPASI atau makanan pengganti ASI bagi bayi, perlu tahu takaran garam yang tepat untuk si kecil. Tidak seperti orang dewasa, bayi baru saja belajar mengenal berbagai macam rasa melalui indera pengecapnya. Pemberian garam yang berlebihan pada MPASI bayi bisa berbahaya dan mengganggu ginjalnya, karena belum kuat menerima asupan garam banyak-banyak, begitu pula sebaliknya.
Nah, apa sih yang harus Moms ketahui supaya tidak salah memberi takaran garam pada MPASI? Ada beberapa hal yang perlu Moms perhatikan sebelum menaburkan garam pada MPASI si kecil. Biasanya, makanan kemasan yang diberikan untuk anak seperti biskuit, roti, hingga MPASI instan sudah mengandung takaran garam yang tepat. Jika Moms memasak MPASI sendiri, maksimal garam yang boleh dikonsumsi bayi berumur di bawah 1 tahun maksimal kurang dari 1 gram garam per hari, atau kurang dari 0,4 gram natrium.
Takaran Garam yang Tepat Untuk MPASI
The National Health Service (NHS) Inggris merekomendasikan aturan pemberian garam bagi bayi. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bayi berusia di bawah 12 bulan yang sudah mengonsumsi MPASI hanya boleh diberi asupan garam paling banyak 1 gram sehari. Tujuannya, agar tidak kelebihan natrium dalam tubuh bayi. Sedangkan untuk bayi usia 1 sampai 3 tahun, maksimal takaran garam yang dianjurkan untuk MPASI sekitar 2 gram setiap harinya.
Perlu diketahui, selain pemberian MPASI, bayi yang masih menyusui juga mendapatkan asupan garam yang memadai dari ASI. ASI mengandung nutrisi penting yang super lengkap untuk bayi, seperti protein, lemak, vitamin dan mineral, karbohidrat, tak ketinggalan garam dan gula. Begitu pun dengan bayi yang meminum susu formula, di dalamnya terdapat kandungan natrium yang mencukupi kebutuhan bayi.
Selain memperhatikan takaran garam pada MPASI bayi, Moms juga perlu memastikan beberapa hal lain seputar pemberian garam untuk MPASI. Misalnya, jangan berikan makanan olahan atau makanan instan yang tinggi kadar garamnya. Moms bisa mengamati tabel kandungan gizi pada kemasan makanan atau minuman, dan pastikan jumlah garam atau natriumnya tidak melebihi batas maksimal sesuai usia si kecil.
Beberapa contoh makanan instan atau olahan yang tinggi garam dan tidak baik diberikan untuk campuran MPASI bayi seperti saus pasta, sereal, dan makanan kemasan lainnya. Moms bisa mengganti makanan olahan tinggi kadar garam tersebut dengan buah, sayuran, daging dan ikan segar, serta telur dan susu rendah lemak untuk MPASI bayi.
Jenis Garam yang Baik Untuk MPASI Bayi
Berbagai jenis garam banyak beredar di pasaran, salah satunya garam himalaya yang digadang-gadang termasuk jenis garam paling sehat. Faktanya, hingga saat ini belum ada penelitian lebih lanjut terkait keamanan dan keunggulan kandungan gizi garam himalaya untuk bayi. Apalagi, garam himalaya tidak mengandung yodium, padahal zat tersebut penting untuk pertumbuhan bayi. Jadi, Moms dapat menggunakan garam dapur beryodium biasa sesuai takaran yang tepat untuk MPASI ya.
Pastikan ya Moms, garam yang Moms beli ada izin edar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk menjamin keamanannya.