Moms dan Ayah terkadang menginginkan memiliki hewan peliharaan saat memiliki anak. Selain untuk menjadi cara untuk melepas stres, memiliki hewan peliharaan dapat menjadikan rumah terasa lebih “hidup”. Namun saat memiliki anak, Moms dan Ayah mungkin banyak memiliki pertimbangan terhadap keamanan dan kenyamanan Si Kecil.
Pemilihan hewan yang tepat dapat melatih empati serta jiwa tanggung jawab dalam diri anak sejak dini. Terutama saat Si Kecil merupakan anak tunggal, hewan bahkan bisa dijadikan sebagai teman bermain sehingga si anak tidak lagi merasa bosan. Namun jika hewan tidak cocok dengan perilaku maupun kepribadian anak, kehadirannya justru akan menambah masalah baru. Bukannya bisa bersantai, Moms dan Ayah justru harus ekstra sibuk karena hewan tersebut hanya bisa membuat rumah makin berantakan.
Lalu jenis hewan peliharaan yang bisa dikenalkan pada anak sejak bayi? Yuk coba somak informasi dari Momong berikut ini untuk memilihnya, Moms.
Pertimbangan untuk memiliki hewan peliharaan
Ada beberapa pertimbangan yang sebaiknya Moms dan Ayah pikirkan sebelum memutuskan untuk memilih hewan peliharaan. Beberapa hal penting yang perlu dipertimbangkan yaitu:
- Alergi
Perlu diperhatikan sebelum memutuskan memelihara hewan peliharaan, apakah Si Kecil memiliki alergi terhadap hewan tertentu terutama hewan berbulu. Hindari memaksakan diri untuk mengadopsi kedua jenis hewan tersebut jika memang ada anggota keluarga yang memiliki alergi. Beberapa gejala alergi yang dapat terlihat yaitu:
- bersin-bersin
- hidung berair atau mampet
- batuk-batuk, dada sesak, napas tersengal-sengal, dan napas mengikik seperti penderita asma
- sakit di bagian wajah karena kekurangan oksigen
- mata berair, merah, dan gatal
- gatal-gatal hingga mengakibatkan ruam hingga bengkak
- Anak sudah siap memiliki hewan peliharaan
Moms dan Ayah juga perlu mempertimbangkan kesiapan anak sebelum memilih hewan untuk anak. Interaksi anak dan hewan harus selalu diperhatikan, terutama dalam masa-masa awal tinggalnya hewan tersebut di rumah barunya. Hindari pemberian hewan peliharaan jika SI Kecil hanya menyiksanya dengan memencet atau memainkannya tanpa dipelihara dengan baik.
- Kedekatan anak dengan hewan tertentu
Cobalah untuk mengajak Si Kecil ke pet shop supaya SI Kecil bisa berinteraksi dan bermain dengan hewan. Jika ia menunjukkan sikap positif, hal tersebut dapat menjadi sinyal bahwa sudah saatnya orang tua memberikan hewan untuk anak.
Setiap anak memiliki ketertarikan yang berbeda pada hewan peliharaan. Ada yang puas hanya dengan melihat ikan di akuarium, namun ada pula anak yang lebih suka ikut lari-larian bersama anjing. Preferensi anak seperti ini bisa jadi pertimbangan orang tua dalam memilih hewan untuk anak.
- Bersabar
Saat Moms dan Ayah mengambil keputusan memelihara hewan untuk Si Kecil, ajari juga agar ia bersabar dalam membangun ikatan dengan hewan tersebut. Ada hewan peliharaan yang mudah dekat dengan pemilik barunya, namun ada pula yang butuh waktu lebih lama untuk membangun bonding.
Perlu diperhatikan juga Moms dan Ayah harus segera memisahkan anak dengan hewan peliharaan jika hewan peliharaan terlihat agresif maupun sebaliknya tidak merespon panggilan dari anak. Proses ini bisa diulang lagi beberapa jam kemudian dengan prosedur yang sama.
- Sesuaikan dengan umur anak
Keselamatan dan keamanan anak adalah hal utama dalam memilihkan hewan. Kenalkan terlebih dahulu dengan hewan yang berjalan lambat sesuai dengan sifat motorik anak yang memang belum memiliki kecepatan seperti orang dewasa. Baru ketika ia menginjak usia sekolah (di atas 5 tahun), anak dianggap sudah matang untuk memilih sendiri hewan peliharaannya asalkan tetap berada di bawah pengawasan orang tua.
Memilih hewan seuai usia Si Kecil
American Society for the Prevention of Cruelty to Animals atau ASPCA mengeluarkan panduan dalam memilih hewan untuk anak sesuai usia, yaitu sebagai berikut:
Bayi (usia 0-1 tahun)
Sebenarnya bayi direkomendasikan untuk memiliki hewan peliharaannya sendiri. Namun, jika orang tua sudah terlebih dahulu memiliki peliharaan seperti anjing atau kucing sebelum memiliki bayi, Moms dan Ayah dapat memperkenalkan hewan peliharaan itu kepada Si Kecil.
Sering kali ada hewan peliharaan yang mudah beradaptasi dengan bayi dan akhirnya membangun bonding serta menjadi semacam penjaga bayi, namun ada juga hewan peliharaan yang justru merasa teritorinya terganggu dengan kehadiran bayi yang baru lahir sehingga bisa bertingkah agresif terhadap bayi. Maka dari itu sebaiknya Moms dan Ayah selalu memperhatikan perilaku hewan peliharaan saat dekat dengan Si Kecil, jangan lengah dalam mengawasi interaksi antara bayi dengan hewan peliharaan, terutama di masa-masa awal adaptasi.
Batita (usia 1-3 tahun)
Pada usia ini Si Kecil masih berlatih sensori dan kordinasi tubuh. Jika Moms dan Ayah ingin mulai memperkenalkan hewan peliharaan, sebaiknya pilih hewan yang memiliki kecepatan relatif lambat atau yang membutuhkan wadah sebagai lingkungan hidupnya seperti ikan.
Ikan atau ura-kura bisa menjadi pilihan untuk anak usia ini. Pemilihan hewan untuk anak usia 1-3 tahun dimaksudkan agar anak terhindar dari resiko seperti tergigit, tercapit, atau tercakar hewan peliharaan mengingat toddler relatif belum bisa membedakan baik dan buruk. Selalu awasi Si Kecil saat berinteraksi dengan hewan peliharaan dan ajari anak mengenai cara memegang binatang, memberi makan, atau mengajak main yang aman. Orang tua juga harus siap ketika anak melontarkan pertanyaan yang menandakan rasa ingin tahunya, jika anak sudah dapat berbicara.
Anak usia preschool (3-5 tahun)
Usia 3 hingga 5 tahun merupakan umur yang ideal bagi orang tua untuk mengenalkan anak kepada hewan peliharaan. Anak pun sudah bisa dikenalkan dengan konsep disiplin dalam memelihara hewan peliharaan. Moms dan Ayah juga sudah mulai bisa membagi tanggung jawab dengan anak lewat pembuatan jadwal kapan anak harus memberi makan hewan peliharaannya, kapan harus mengganti botol minumnya, ataupun kapan sekedar mengelus-elusnya.
Hamster atau guinea pig (tikus belanda) bisa dijadikan pilihan hewan peliharaan di usia ini. Selain tidak membahayakan anak, mereka juga relatif mudah perawatannya sehingga cocok untuk anak yang sedang belajar memelihara makhluk hidup pertamanya. Pastikan hewan peliharaan juga terhindar dari penyakit sebelum memeliharanya ya, Moms.
Usia di atas 5 tahun
Di usia ini, anak sudah mulai bisa diberikan tanggung jawab untuk secara rutin merawat hewan peliharaannya. Sama seperti tugas di sekolah, anak dituntut untuk melakukan tugas harian, seperti memandikan hewan peliharaan, memberi makan, membersihkan kandang, dan lain-lain. Hampir semua binatang bisa dikenalkan dalam periode ini, termasuk anjing dan kucing.Si Kecil dapat membentuk ikatan (bonding) dengan hewan peliharaannya sehingga Moms jangan kaget ketika hewan peliharaannya sakit atau mati, atau si anak menangisinya berhari-hari.
Pilihan hewan yang bisa diberikan pada anak
- Ikan
Ikan bisa menjadi pilihan hewan untuk anak yang paling aman dan bisa dikenalkan sejak dini. Perawatannya yang relatif mudah, pakannya terjangkau, pergerakannya bisa dibatasi, bentuknya pun bervariasi sehingga memanjakan mata anak.
Ikan mas yang mungil mungkin menjadi pilihan awam bagi sebagian orang tua, namun para ahli justru lebih menyarankan agar anak lebih dulu memelihara ikan cupang. Pasalnya, ikan lokal Asia Tenggara ini tidak butuh ventilator dalam akuariumnya sehingga relatif tidak cepat mati. Ikan cupang juga bisa memakan jentik-jentik nyamuk jika terdapat di permukaan air akuarium.
- Burung
Burung pun relatif mudah dikontrol karena memiliki ruang gerak terbatas ketika berada di sangkarnya sehingga cocok dipilih sebagai hewan untuk anak.
3. Anak ayam dan bebek
Kedua hewan ini Mudah didapat, perawatannya pun relatif mudah.Moms atau Ayah bisa membuat rumah anak ayam atau bebek dari kardus bekas yang diberi lubang untuk pintu maupun jendela serta bila perlu memberikan lampu kecil di atasnya untuk dinyalakan pada malam hari. Namun jangan lupa untuk rutin membersihkannya ya.
4. Anjing
Anjing merupakan hewan paling populer dipilih sebagai hewan untuk anak di seluruh dunia. Mereka memang terkenal memiliki perangai yang menyenangkan serta bisa membangun bonding yang kuat dengan pemiliknya.
Meskipun demikian, orang tua perlu berkonsultasi dengan praktisi atau dokter hewan mengenai jenis anjing yang cocok untuk anak. Sebabnya, ada beberapa jenis anjing yang temperamen, suka menggigit atau mencakar pemiliknya sehingga amat berbahaya ketika berada di dekat anak-anak.
5. Kucing
Memelihara kucing juga menjadi favorit sebagian besar anak karena mereka lucu dan cantik. Hanya saja, orang tua harus memastikan kebersihannya karena kotoran kucing merupakan salah satu perantara penyebaran parasit toksoplasma.
6. Binatang pengerat
Hamster, marmut, dan tikus belanda merupakan hewan untuk anak yang banyak direkomendasikan oleh dokter hewan. Mereka jarang menggigit dan relatif aman dari penyakit berbahaya. Perawatannya pun cukup sederhana, hanya saja binatang pengerat ini suka suasana berantakan dan kerap menimbulkan bau tak sedap dari tubuhnya. Moms juga harus mengecek apakah hewan yang dipelihara memiliki bakteri yersinia pestis yang dapat menularkan penyakit Pes atau tidak.
7. Kelinci
Perlu diperhatikan bahwa kelinci butuh adaptasi yang cukup lama terhadap sentuhan manusia sehingga mereka suka menggigit bila merasa tertekan. Namun begitu mereka terbiasa dengan pemiliknya, kelinci bisa jadi makhluk yang menggemaskan.
8. kura-kura
Kura-kura dapat berumur panjang jika dirawat dengan baik. Namun, para ahli menyarankan bagi anak-anak yang ingin memelihara kura-kura agar berusia di atas 5 tahun karena dapat menjadi perantara penyebaran bakteri salmonella.