Toilet training merupakan proses Si Kecil belajar untuk buang air besar dan buang air kecil di toilet seperti orang dewasa. Si Kecil mulai diajarkan untuk tidak buang air kecil dan buang air besar di popok, tapi harus mulai untuk segera ke kamar mandi jika ia ingin buang air. Tahapan ini adalah salah satu tahap perkembangan anak yang harus dilatih agar menjadi terbiasa dan akhirnya Si Kecil dapat buang air di toilet tanpa bantuan orang tuanya dan berkurang kebiasaan mengompolnya.
Setiap anak memiliki kemampuan berkembang yang berbeda sehingga usia anak tidak bisa menjadi patikan kapan untuk memulai toilet training. Pada umumnya anak bisa diajarkan untuk memulai toilet training pada usia 1,5 hingga 4 tahun. Pada sejumlah studi memaparkan bahwa anak perempuan akan lebih bersemangat untuk belajar toilet training dibandingkan anak laki-laki
Selain usia, ada tanda-tanda lain bahwa Si Kecil mulai siap untuk belajar toilet training yaitu:
- Anak memperlihatkan ekspresi ketika sedang menahan buang air besar maupun buang air kecil.
- Popoknya terlihat kering saat bangun tidur atau setelah 2 jam lebih pemakaian.
- Tidak buang air besar di popok.
- Buang air besar secara rutin setiap hari di jam tertentu.
- Si Kecil mampu melepas dan memakai pakaian dan mampu berkomunikasi jika ia ingin menggunakan toilet untuk buang air.
Untuk kesiapan emosionalnya terbilang butuh waktu cukup lama, ciri-ciri emosional anak sudah siap melakuan toilet training yaitu
- Menunjukkan tanda ketidaknyamanan ketika popoknya basah atau kotor dan meminta untuk diganti dengan yang baru
- Lebih memilih memakai celana dalam ketimbang popok
- Menunjukkan ketertarikannya ketika Anda memakai kamar mandi
- Memberi tahu Anda saat merasa ingin buang air
- Menghentikan aktivitasnya atau menjauh dari orang lain ketika sadar bahwa dirinya ingin BAK atau BAB, meski sedang menggunakan popok
- Bersemangat mengikuti semua proses toilet training
Namun tidak semua anak yang memenuhi syarat fisik dan emosional sudah siap melakukannya. Mereka dapat merespon dengan penolakan ketika Moms ingin mengajarkannya. Moms sebaiknya tidak memaksakan Si Kecil menjalani toilet training jika Si Kecil belum menginginkannya.
Cara melatih anak melakukan toilet training
- Mengenalkannya tentang toilet
Moms dapat mengenalkannya mengenai toilet, baik berupa bentuk, letak maupun kegunaannya. Ketika di kamar mandi saat menemaninya mandi, Moms atau Ayah dapat bercerita mengenai penggunaan toilet dan Si Kecil akan menggunakannya ketika sudah mulai besar. Percakapan pengenalan ini juga bisa dibuat seperti tanya jawab untuk membuat antusiasme Si Kecil meningkat.
- Memberikan contoh
Moms dan Ayah dapat memberikan contoh cara penggunaan toilet mulai dari carab uang air kecil, buang air besar, membersihkan kloset dengan mengguyurnya setelah digunakan, menggunakan sabun setelah buang air besar, membasuh pantat saat buang air besar, membasuh alat kelamin setelah buang air kecil, dan memastikan air seni tidak berceceran ke mana-mana saat buang air kecil (khususnya bagi anak laki-laki).
- Mengajarkan cara menggunakan toilet
Pada saat memulai toilet training, Moms bisa menggunakan alat bantu bagi Si Kecil mulai dari toilet mini yang bisa dibuang langsung kotorannya menggunakan plastic atau bisa juga menggunakan tangga/penopang khusus bayi saat menggunakan toilet duduk. Selain itu, Moms atau Ayah bisa juga mengajarkan:
- Mengajarkan cara duduk yang benar di kloset
- Mengajarkan cara membersihkan alat kelaminnya setelah BAK dan BAB
- Mengajarkan cara menekan tombol flush atau mengguyur kloset setiap selesai BAK atau BAB
- Menunjukkan proses pembuangan air seni atau tinja dari pispot ke kloset, apabila ia menggunakan pispot untuk BAK atau BAB (informasi ini penting untuk diberikan agar Si Kecil tahu tempat pembuangan terakhir air seni atau tinja adalah kloset)
- Mengajarkan cara mencuci tangan dengan cara yang benar setiap selesai memakai toilet
- Menjadikannya rutinitas
Jadikan buang air kecil rutinitas setiap pagi hari setelah bangun tidur, sebelum tidur siang dan tidur malam, setiap merasa ingin buang air dan ketika mandi. Hal ini bisa melatih Si Kecil untuk terbiasa melakukan buang air besar dan kecil pada jam tertentu dan tentu saja dapat melatihnya agar tidak menahan buang air terlalu lama.