Kapan Waktu Tepat Menyunat Anak Laki-laki

Bagi Moms dan Ayah yang memiliki anak laki-laki, banyak hal yang perlu dipikirkan lebih matang termasuk perihal menyunatkan anak. Ada dua hal yang menjadi alasan kenapa anak laki-laki perlu disunat yaitu karena agama atau budaya dan karena alasan medis yaitu mencegah berbagai penyakit yang dapat menyerang kelamin.

Menurut tradisi atau budaya, Moms dan Ayah dianjurkan untuk menyunat anak sebelum memasuki usia remaja. Namun hal ini menjadi kebingungan Moms dan Ayah, sebenarnya kapan waktu yang tepat untuk menyunat anak laki-laki? Dalam artikel ini, Momong akan mencoba menjabarkan kapan waktu yang tepat untuk menyunat anak laki-laki Simak yuk, Moms. 

Usia yang Dianjurkan untuk Sunat

Di negara lain, terjadi perdebatan mengenai apakah sunat diperlukan dan apakah sunat memberikan manfaat terhadap kesehatan anak hingga dewasa kelak. Namun di negara yang mayoritas beragama Islam, sunat pada anak laki-laki adalah hal yang wajib dilakukan.


Jika dilihat dari sisi medis, sunat memiliki banyak sekali manfaatnya dibandingkan dengan risiko prosedur pelaksanaannya sehingga banyak dokter menyarankan pada orang tua agar Si Kecil di sunat mulai dari bayi hingga sebelum ia remaja. Sebenarnya kapan usia tepat sunat pada anak laki-laki?

Ada studi klinis Iranian Red Crescent Medical Journal, berjudul “At What Age Range Should Children Be Circumcised?” yang dilakukan di rumah sakit afiliasi Erzincan University of Medical Sciences, Turki, pada tahun 2014. Anak-anak yang disunat dievaluasi dalam 3 kelompok, yaitu kurang dari satu tahun (grup 1), 1-7 tahun (grup 2), dan> 7 tahun (grup 3).

Masing-masing kelompok dihitung durasi pemulihan pasca-anestesi terpendek setelah intervensi bedah, dan waktu sampai keluar rumah sakit, biaya terendah, dan komplikasi anestesi paling sedikit. Dari semua kriteria tersebut, semua ditunjukkan oleh pada grup 1, yaitu kelompok anak yang kurang dari satu tahun.

Menurut studi di atas, melakukan sunat saat anak berusia kurang dari satu tahun dapat mengurangi risiko komplikasi akibat anestesi. Hal ini juga dapat menurunkan biaya dibandingkan dengan melakukan prosedur pada anak yang lebih besar.

Prosedur sunat pada anak baru lahir tidak dianjurkan karena penggunaan anestesi pada bayi baru lahir dapat menimbulkan masalah kesehatan. Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), mereka menyerahkan keputusan sunat pada orang tua dan mendukung anestesi untuk prosedur tersebut. Moms dapat menyunat Si Kecil pada usia di atas 6 bulan untuk mengurangi risiko komplikasi dan mempercepat penyembuhan pada alat vital Si Kecil. Jika dilakukan saat sudah dewasa, ia akan merasakan sakit yang cukup besar dan waktu penyembuhannyapun relatif lebih lama.

Manfaat Sunat bagi Anak Laki-laki

Jika Moms dan Ayah masih ragu untuk menyunat Si Kecil, berikut adalah manfaat yang dapat menjadi pertimbangan Moms dan Ayah untuk memutuskan apakah Si Kecil akan disunat atau tidak:

  • Dengan melakukan sunat, anak laki-laki akan lebih mudah membersihkan organ intim mereka saat mereka dewasa sehingga dapat terhindar dari berbagai penyakit kelamin.
  • Mencegah terjadinya penyakit pada penis. Contohnya nyeri pada kepala atau kulup penis yang disebut fimosis.
  • Mengurangi risiko terjadinya kanker penis dan kanker serviks pada pasangan.
  • Membuat kesehatan penis lebih terjaga, sebab penis yang disunat lebih mudah dibersihkan.
  • Sunat dapat menghindari anak dari penyakit infeksi saluran kencing. Hal ini karena kulup pada penis dihilangkan. KArena umumnya kuman banyak bersarang pada kulup penis yang belum disunat.
  • Terhindari dari risiko infeksi atau pun peradangan pada penis. 

Kembali lagi yang perlu diingat bahwa keputusan untuk sunat anak laki-laki diberikan secara penuh pada Moms dan Ayah dan semoga informasi dari Momong di atas dapat menjadi bahan pertimbangan keputusan Moms dan Ayah.

Must Read

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here