Moms dan Ayah adalah bagian terpenting yang bisa mendukung perkembangan dan pertumbuhan Si Kecil. Oleh karena itu, perilaku Moms dan Ayah dapat menjadi suatu hal yang menjadi contoh Si Kecil dalam melakukan sesuatu dalam kesehariannya karena mereka merasa bahwa orang tua merupakan contoh dan belajar dari keseharian yang dijalaninya.
Mungkin tanpa disadari beberapa perilaku orang tua bisa menjadi pendorong terbentuknya kebiasaan buruk pada diri anak. Apa saja kebiasaan buruk orang tua yang bisa melekat pada sifat anak? Yuk simak di sini, Moms.
- Menakuti anak
Menakuti anak saat dia melakukan tantrum bisa membuatnya trauma dan tidak ingin mendekati profesi tertentu. Seperti saat Moms bilang “Jagan nangis, nanti ditangkap pak polisi” atau “ kalau kamu nakal nanti disuntik lho!”. Menakuti anak dengan cara ini bukanlah hal yang baik, Moms. Si Kecil justru akan membentuk sikap baru terhadap suatu hal dan pandangannya terhadap hal tersebut berubah menjadi menakutkan padahal dalam kenyataannya tidak seperti itu.
- Memberi label negatif pada anak
Kadang Moms dan Ayah tidak sadar ketika melabeli anak dengan kata negatif seperti “nakal”, “bodoh”, “kurus”, “manja” , dan lain sebagainya. Hal ini dapat membuat Si Kecil kelak menjadi merasa bodoh, benci pada diri sendiri, minder, dan tidak percaya diri.Cobalah menjadi pendengar yang baik saat ia melakukan kesalahan dan bicara saat Si Kecil sudah selesai menangis dan tenang agar bisa mendapatkan solusi yang baik.
- Hukuman fisik seperti pukulan
Perlu Moms dan Ayah ketahui bahwa pukulan bisa menjadi hal yang paling diingat Si Kecil terutama jika dilakukan pada usia 1-5 tahun. Anak yang suka menerima hukuman fisik biasanya lebih sulit menghilangkan kenakalannya karena anak lebih memilih menahan sakit hukuman daripada mengubah kebiasaannya.
- Memaksakan keinginan orang tua
Moms dan Ayah pasti menginginkan SI Kecil bisa menjadi orang yang lebih sukses. Oleh karena itu tidak sedikit orang tua yang secara tidak langsung memaksakan keinginannya pada SI Kecil. Walaupun tujuannya baik, hal ini dapat menimbulkan tekanan besar terhadap perkembangan psikologis anak yang membuat anak cenderung berbohong. Cobalah untuk lebih membebaskan keinginan Si Kecil dan berusaha agar Si Kecil dapat sukses di bidang yang dipilihnya itu kelak.
- Tidak konsisten
Sikap yang tidak konsisten setelah membuat keputusan akan menumbuhkan rasa tidak percaya kepada aturan yang telah dibuat. Jika hal ini berlanjut, anak akan menjadi seorang yang tidak disiplin.
- Sering menggunakan gawai
Ketika Moms dan Ayah sedang bersama Si Kecil, sebaiknya tidak bermain atau menggunakan gawai secara intens. Cobalah untuk lebih banyak dan fokus bermain bersama anak. Jika Moms dan Ayah sering memegang gawai akan membentuk pola pikir anak bahwa kegiatan bermain di luar rumah bersama teman sebaya bukan hal yang penting.
- Membiarkan kebiasaan buruk Si Kecil
Saat Si Kecil menunjukkan kebiasan buruk, Moms dan Ayah sebaiknya menghentikanya dengan mengajaknya bicara tanpa merasa dinasihati. Jangan membelanya ketika melakukan kesalahan pada orang lain seperti memukul atau merampas mainan teman sebayanya. Hal ini justru akan membuat Si Kecil merasa hal tersebut benar dan kedepannya akan sering dilakukan.
- Membenarkan kesalahan anak
Orang tua, terlebih ibu, biasanya lebih menoleransi kesalahan anak dengan segala alasan. Namun, terlalu sering mencari alasan untuk pembenaran dapat mendorong anak menjadi pribadi yang tidak bertanggung jawab. Contohnya adalah anak tidak dibiasakan membereskan mainannya setelah bermain, dengan alasan anak masih kecil. Padahal, pembentukan karakter dimulai sejak usia dini. Tetaplah ingatkan anak untuk membereskan kembali mainannya.
- Berteriak
Saat berbicara atau meminta anak melakukan sesuatu dengan berteriak bisa menjadi hal yang membentuk trauma pada Si Kecil. Saat Si Kecil tidak menggubris panggilan, mungkin ia sedang sibuk pada sesuatu, Moms.
Saat sering berteriak, Moms atau Ayah dapat merusak hubungan orang tua dengan anak dan membentuk anak berkepribadian sulit diatur. Gunakan kata ajaib agar anak lebih merasa dihargai, yaitu tolong, maaf, dan terima kasih.
- Berbohong
Selalu berbohong bisa menjadi hal yang dicontoh Si Kecil secara tidak langsung. Hal ini bisa diartikan bahwa berbohong merupakan hal yang biasa dilakukan dan tidak apa jika Si Kecil melakukannya setiap saat. Selain itu, saat Moms dan Ayah selalu berbohong maka Si Kecil tidak akan memiliki kepercayaan pada Moms dan Ayah.
Apakah Moms dan Ayah pernah atau sering melakukan beberapa kebiasaan buruk orang tua yang bisa melekat pada sifat anak di atas? Sebaiknya hindari dan ganti dengan kebiasaan baik yang bisa membuat kepribadian Si Kecil lebih baik di masa depan yuk, Moms.