Baby Blues Syndrome atau Postpartum Distress Syndrome merupakan kondisi di mana seorang ibu merasa resah, sedih berlebihan dan suasana hati yang cepat berubah. Kondisi ini terjadi pada Moms yang baru saja melahirkan. Umumnya, Baby Blues Syndrome atau Postpartum Distress Syndrome dapat memburuk pada usia 3-4 hari setelah melahirkan namun dapat juga terjadi setelah 1 bulan melahirkan.
Baby blues dapat hilang dengan sendirinya, tanpa perawatan khusus, intervensi atau pengobatan. Namun, apabila gejala tidak hilang setelah beberapa minggu atau malah terasa memburuk, ibu mungkin menderita depresi pascamelahirkan (postpartum depression). Untuk penderita Postpartum Distress Syndrome, sebaiknya harus segera ditangani oleh psikolog/psikiater untuk menghindari hal-hal yang berbahaya bagi di Moms dan Si Kecil.
Ciri-ciri baby blues syndrome
Beberapa ciri-ciri yang dapat dimasukkan gejala baby blues syndrome yaitu:
- Kelelahan yang membuat Moms tidak mampu mengurus diri sendiri.
- Merasa mudah tersinggung, mudah marah, dan cemas.
- Kesedihan, kemurungan, kecemasan.
- Menangis terus-menerus
- Kehilangan selera makan.
- Sulit tidur.
- Merasa kewalahan dengan tugas bayi.
- Kesulitan berkonsentrasi atau membuat keputusan.
Umumnya gejala ini dapat membaik pada hari ke-10. Namun jika terjadi makin parah, kemungkinan Moms menderita postpartum distress syndrome.
Postpartum distress syndrome memiliki gejala mirip baby blues namun lebih parah gejalanya seperti mengalami keputusasaan, merasa tidak berguna, tidak merasa memiliki ikatan batin dengan anak, bahkan menimbulkan keinginan untuk bunuh diri. Jika Moms merasakan hal tersebut, Moms bisa segera meminta pertolongan orang terdekat untuk terus ditemani dan mengunjungi psikolog atau psikiater.
Penyebab baby blues
Banyak Moms yang mengalami baby blues karena kelelahan yang disebabkan adanya peran baru dan belum dapat dikerjakan dengan baik setelah melahirkan. Selain itu, baby blues juga dapat disebabkan karena Moms mengalami depresi ringan pasca melahirkan, penyebabnya adalah:
- Perubahan hormon
Pasca melahirkan, tubuh Moms mengalami penyesuaian dan perubahan hormon. Keadaan perubahan hormon yang kurang stabil disiyalir menjadi pemicu terjadinya baby blues syndrome ini.
- Stress saat merawat bayi baru lahir
Umumnya terjadi ketika Moms tidak mengerti bagaimana cara merawat anak yang baru lahir, tidak ada pendamping yang bisa ditanyai atau lingkungan yag tidak mendukung Moms untuk merawat Si Kecil. Segala kecemasan dan kekhawatiran terus terjadi pada diri Moms, hal ini yang menyebabkan Moms merasa frustasi dan merasakan kesedihan yang berlebihan.
- Kurang istirahat
Selama menjadi Moms baru, proses tidur merupakan hal yang sulit sekali dilakukan karena jadwal menyusui yang ketat. Hal ini juga dapat memicu terjadinya baby blues sehingga Moms merasa tertekan dan denyut jantung tidak stabil setelah melahirkan.
Faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan baby blues
Faktor risiko tertentu dikaitkan dengan reaksi yang lebih intens terhadap baby blues. Adapun sejumlah faktor risiko baby blues seperti:
- Mengalami kehamilan yang tidak diinginkan
- Rendah diri
- Tidak memiliki pasangan
- Merasa kecewa atau tidak puas dengan pasangannya
- Takut melahirkan
- Melahirkan secara caesar, mengalami persalinan berisiko, atau komplikasi pascapersalinan
- Mengalami kecemasan dan stres saat lahir
- Melahirkan bayi pertama
- Riwayat depresi atau kecemasan
- Kurangnya dukungan sosial
- Kekurangan vitamin dan mineral tertentu
- Masalah tidur
- Usia ibu yang lebih muda
Cara pengobatan baby blues
Saat Moms merasakan gejala baby blues syndrome yang sudah Momong informasikan sebelumnya, sebaiknya Moms dapat melakukan hal berikut untuk menghindarinya dan menimalisir terjadinya postpartum distess syndrome yang lebih parah:
- Cukup tidur dan istirahat
- Istirahatlah saat bayi sedang tidur siang.
- Makanlah makanan yang bernutrisi dan dapat meningkatkan mood
- Berjalan ke luar rumah dengan santai pada pagi hari
- Sempatkan untuk melakukan olahraga
- Terima bantuan ketika orang lain menawarkannya.
- Jika tidak ada bantuan, Moms dapat meminta tolong keluarga atau orang yang dipercaya untuk menemani dan memastikan Moms masih dapat beristirahat dengan cukup setelah melahirkan
Jika baby blues syndrome yang Moms alami semakin parah hingga menangis terus menerus, membahayakan diri sendiri dan sekitar, atau sering merenung sendirian sebaiknya segera konsultasikan dengan psikolog atau psikiater untuk dapat diberikan jalan keluar terbaik dan membuat Moms dapat menjalankan kehidupan lebih bahagia bersama Si Kecil dan keluarga.