Kenali Gejala Penyakit Malaria dan Cara Pencegahannya

Memasuki musim hujan dan pancaroba, penyakit malaria merupakan salah satu penyakit yang sebaiknya diwaspadai. Hal ini dikarenakan penyakit malaria tidak hanya dapat menjangkiti orang dewasa tapi juga anak dan bayi dan memiliki risiko mematikan jika tidak segera ditangani. Untuk mewaspadainya, Moms sebaiknya dapat mengenali gejala penyakit malaria dan melakukan cara pencegahannya agar tidak menular dan menjangkiti keluarga. Yuk simak informasi yang Momong rangkum dari berbagai sumber mengenai penyakit malaria ini, Moms!

Penyebab malaria

Penyakit malaria disebabkan karena penyebaran parasit malaria seperti P. falciparum dan P. vivax yang disebabkan karena gigitan nyamuk anopheles betina yang terinfeksi. 

Ketika parasit ini masuk ke dalam tubuh maka mereka akan berkembang biak lalu menyerang sel darah merah yang berperan untuk membawa oksigen. Sel darah merah akan pecah sehingga tubuh akan mengeluarkan gejala yang membuat kondisi lemah dan demam.

Malaria tidak menular melalui sentuhan namun dapat menyebar melalui cara berikut:

  • Dari ibu hamil ke bayinya yang belum lahir
  • Menggunakan jarum suntik bergantian
  • Transfusi darah
  • Transplantasi organ

Gejala penyakit malaria

Setiap orang yang mengalami malaria memiliki beberapa gejala meliputi gejala ringan sedang hingga berat. Beberapa gejala yang dapat terlihat dan dirasakan yaitu:

  • Gejala ringan: mual, muntah, sakit kepala, keringat dingin, kelelahan, sakit tenggorokan dan batuk, demam ringan.
  • Gejala sedang: kehilangan selera makan, sakit perut, demam dan kesulitan bernapas.
  • Gejala berat: muncul gejala sklera kuning pada kulit, demam tinggi lebih dari 3 hari, diare, nyeri otot, dehidrasi, sesak napas, pingsan, muntah berkala, kejang.

Kapan harus ke dokter?

Saat Moms atau anggota keluarga ada yang mengalami gejala di atas, khususnya ketika mendengar lingkungan sekitar ada yang mengalami malaria sebaiknya segera periksakan kondisi kesehatan ke dokter dan lapor pada RT setempat jika didiagnosis dokter mengalami malaria agar dapat ditangani dengan pencegahan pada lingkungan sekitar rumah sehingga risiko penularan tidak terlalu besar.

Pencegahan penyakit malaria

Pencegahan penyakit malaria dapat ditangani dengan menggunakan dapat dicegah dengan kelambu berinsektisida, kawat kasa nyamuk, atau perlindungan lainnya di sekitar rumah. Selain itu segera minta aparat terdekat (RT) untuk menindaklanjuti dan melakukan pencegahan dengan penyemprotan nyamuk ketika ada warga sekitar yang terserang malaria untuk mengurangi risiko penularan yang lebih luas.

Selain itu jika Moms dan keluarga berniat untuk mendatangi tempat yang merupakan endemik malaria, sebaiknya konsumi doksisiklin 100 mg/hari diminum 2 – 3 hari sebelum bepergian ke daerah endemik malaria sampai dengan 4 minggu setelah pulang. Namun obat ini tidak diperuntukkan bagi ibu hamil dan anak di bawah usia 8 tahun sehingga sebaiknya Moms yang sedang hamil dan anak-anak tidak mengunjungi atau menghindari datang ke wilayah dengan endemik malaria untuk menghindari penularan maupun mencegah penyakit tersebut menyerang tubuh.

Must Read

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here