Kenali Tanda-tanda Speech Delay pada Anak

Pertumbuhan dan perkembangan Si Kecil pada usia balita perlu diperhatikan dengan lebih teliti dan kehati-hatian. Karena itu, Moms perlu membekali diri untuk mencari pengetahuan mengenai perkembangan Si Kecil sesuai dengan usianya. Tentu saja perkembangan setiap anak berbeda namun Moms dapat mengantisipasi lebih dini jika anak mengalami perkembangan yang belum sesuai dengan usianya.

Salah satu masalah perkembangan Si Kecil yang perlu untuk diperhatikan yaitu ketika belum bisa berbicara saat berusia 2 tahun atau lebih yangs ering disebut speech delay atau keterlambatan berbicara. Yuk kenali penyebab, tanda-tanda dan cara penanganan speech delay pada Si Kecil agar Moms dapat menanganinya dengan lebih mudah.

Penyebab speech delay

Penyebab terjadinya keterlambatan berbicara bisa dikarenakan banyak hal diantaranya karena adanya gangguan pendengaran maupun sensorik tubuhnya, kurangnya komunikasi sejak lahir dalam lingkungannya, kekurangan stimulasi yang mendukungnya untuk mendengarkan dan berbicara, penggunaan dua bahasa dalam lingkungan, sindrom autisme, gangguan pada otot wajah atau organ mulut serta penggunaan gawai yang melebihi ambang batas maksimal sesuai usianya.

Tanda-tanda speech delay pada anak

Moms dan Ayah perlu mewaspadai perkembangan Si Kecil sejak dini dan segera berkonsultasi pada dokter anak jika Si Kecil memperlihatkan tanda-tanda speech delay berikut:

  1. Ketika usia 12 bulan, Si Kecil tidak melakukan babbling (bergumam/berusaha untuk berbicara), menunjuk atau tidak mengukuti gerakan orang yang sedang berkomunikasi dengannya.
  2. Ketika usia 15 bulan, Si Kecil tidak melihat atau menunjuk beberapa objek benda di sekitar dan tidak mengucapkan minimal 3 kata.
  3.  Pada usia 18 bulan, Si Kecil belum mengucapkan satupun kata seperti sebutan mama, papa, dada atau kata sederhana lainnya.
  4. Ketika usia 2 tahun adalah bila Si Kecil tidak  dapat menunjuk gambar atau benda yang ditunjukkan dan tidak dapat mengucapkan minimal 25 kata sederhana.
  5. Saat berusia 2,5 tahun, Si Kecil dapat dikatakan speech delay  jika tidak dapat merespon secara verbal, mengangguk, menggelengkan kepala atau mengucapkan sebuah kalimat untuk berkomunikasi dengan orang di sekitarnya.
  6. Tanda speech delay selanjutnya adalah saat anak berusia 3 tahun, Si Kecil tidak dapat menjawab instruksi atau pertanyaan sederhana, tidak dapat menyusun kalimat yang dimengerti, tidak dapat menyebutkan keinginannya maupun merespon kalimat tanya dengan pengulangan kalimat tersebut.

Cara penanganan speech delay pada anak

Mengatasi speech delay pada Si Kecil tentulah tidak mudah dan membutuhkan perjuangan panjang karena harus melatih sensor dan menstimulasi pendengaran serta oromotoriknya. Beberapa cara yang moms dapat lakukan yaitu:

1. Sering mengajak anak bicara

Salah satu cara stimulasi respon Si Kecil untuk berbicara yaitu dengan rajin berkomunikasi dengan bahasa yang mudah dimengerti serta tidak menggunakan “bahasa bayi” untuk membuat Si Kecil lebih mudah menangkap setiap kata yang diucapkan. Mulailah dengan hal kecil seperti ucapan selamat pagi saat bangun tidur, menjelaskan kegiatan yang sedang dilakukan, memberitahukan makanan apa saja yang sedang dimakan, menyebutkan benda sekitar dan selalu merespon setiap celotehan Si Kecil dengan bahasa yang mudah dimengerti.

2. Membacakan cerita untuk anak

Membaca buku dapat membuat Si Kecil untuk memahami cerita maupun memancing responnya terhadap cerita yang sedang dibacakan. Moms dapat memulainya dengan membacakan cerita dari buku bergambar dengan warna dan gambar yang menarik untuk memudahkannya memahami isi cerita dan meningkatkan ketertarikan dan fokus Si Kecil pada cerita tersebut.

3. Tanggapi perkataannya dan perbaiki

Ketika Si Kecil mengatakan sesuatu dengan kurang jelas, hindari menyanggahnya ya Moms. Moms dapat mencoba untuk menanggapinya dengan cara melengkapi kalimat yang diberikan Si Kecil dengan menggunakan kata yang tepat. Hal ini dapat membantu Si Kecil untuk semangat berkomunikasi dan mencoba berbagai kata baru untuk berbicara dan mengutarakan keinginan atau pendapatnya.

4. Bantu anak memahami nama-nama benda

Moms dapat mengajarkan Si Kecil menyebutkan nama-nama benda yang berada di sekitar. Hal ini dapat memancingnya mengatakan satu atau dua kata dan membuatnya mengungkapkan keinginannya ketika akan mengambil barang yang diinginkan.

5. Ajukan pertanyaan agar anak memilih

Memberikan pilihan pada pertanyaan bisa membuatnya menambah perbendaharaan kata. Hal ini merangsang otaknya untuk mengingat kata atau benda yang disebutkan dan dipilihnya. Contohya ketika makan Moms dapat bertanya, “Nak, kamu lebih suka roti atau nasi untuk makan siangmu hari ini?” 

6. Batasi penggunaan gawai

Penggunaan gawai bagi balita dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya speech delay.Hal ini dikarenakan seringkali Moms lupa bahwa video yang dilihat di gawai tidak mengajarkan Si Kecil untuk berkomunikasi dua arah sehingga ia hanya sebagai penonton pasif yang tidak diajak berkomunikasi oleh video tersebut. Beberapa kasus juga dapat disebabkan karena penggunaan bahasa yang berbeda sehingga Si Kecil sulit menangkap maksud dari gambar yang dilihat dan tidak ada orang yang memberikan penjelasan terhadap apa yang sedang Si Kecil lihat.

Moms dapat membatasi penggunaan gawai maksimal 1 jam perhari dengan pengawasan orang tua dan harus ikut aktif untuk menjelaskan aktivitas yang dilakukan dalam video maupun menyebutkan benda-benda yang diperlihatkan dalam gambar atau video tersebut.

Must Read

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here