Memasuki masa MPASI pada usia 6 bulan, Moms pasti mencari tahu apa makanan yang bisa dimakan Si Kecil dan apa yang sebaiknya dihindari untuk membantunya mencerna makanan lebih baik dan memaksimalkan penyerapan nutrisi dalam tubuhnya. Mungkin Moms juga akan menemukan banyak resep makanan bayi yang menggunakan takaran gula dan garam yang amat sedikit bahkan tidak menganjurkan adanya penambahan gula dan garam. Tentu ada beberapa pertanyaan Moms yang perlu dicari jawabannya seperti kenapa konsumsi gula dan garam pada bayi harus dibatasi? Apa dampaknya jika konsumsi gula garam berlebih dan apakah Si Kecil tetap mau makan ketika rasa makanan tidak ada asin atau manisnya?Nah, untuk menjawab segala pertanyaan Moms tersebut, simak bersama informasi Momong berikut ini yuk, Moms.Mengapa konsumsi gula dan garam pada bayi harus diatasi?Pada dasarnya penggunaan gula dan garam pada bahan masakan tidak dilarang karena bayi tetap membutuhkan rasa agar makanan yang dikonsumsinya dapat dimakan dengan rasa yang enak dan menambah nafsu makannya. Namun untuk penggunaan gula dan garam memang harus dibatasi, hal ini karena jika Si Kecil konsumsi garam terlalu banyak maka dapat menyebabkan kerja ginjal menjadi berat dan meningkatkan risiko hipertensi juga penyakit ginjal saat dewasa.Sedangkan untuk konsumsi gula juga harus diatasi khususnya penggunaan gula pasir karena: Konsumsi gula di usia dini bisa menyebabkan kerusakan pada gigiKadar gula yang tinggi di dalam darah bisa menyebabkan melemahnya sistem kekebalan tubuhPenelitian menunjukkan, anak yang sering mengonsumsi gula lebih mudah terkena diabetes dan obesitas. Usia 0-12 bulan, kurang dari 1 gram (0,4 gram sodium)Usia 1-2 tahun, 2 gram (0,8 gram sodium)Usia 4-6 tahun, 3 gram (1,2 gram sodium)Usia 7-10 tahun, 5 gram (2 gram sodium)Usia 11 tahun ke atas, 6 gram (2,4 gram sodium) Bayi usia 6-8 bulan hanya boleh mendapatkan ½ – 1 sdt gula per hariBayi usia 8-12 bulan hanya boleh mendapatkan ½ – 1 ½ sdt gula per hari