Tidak semua ibu langsung memiliki ASI yang mengalir deras pasca melahirkan. Beberapa ibu harus berjuang lebih keras untuk dapat memberikan ASI eksklusif pada bayinya. Pada beberapa kasus, ibu dianjurkan memberkan tambahan susu formula akibat kurangnya produksi ASI. Lalu bagaimana cara mengombinasikan ASI dan susu formula?
Sebenarnya Moms tidak perlu panik ketika produksi ASI terasa berkurang selama berat badan bayi masih bertambah atau berada pada grafik yang normal. Namun tidak ada salahnya Moms menambahkan susu formula jika dirasa bayi kurang mendapatkan ASI serta menjadi lebih rewel.
Perlu diingat Moms, mengombinasikan ASI dan susu formula bukan berarti mencampurnya dalam satu botol ya. Pemberian ASI dan susu formula sebaiknya dilakukan secara terpisah dan bergantian. MIsalnya Moms memberikan susu formula di pagi hari, lalu siang harinya menjadi jadwal bayi mendapatkan ASI.
Bukan tanpa alasan Moms, mencampur ASI dan susu formula dalam satu tempat bisa membuat ASI terbuang percuma jika tidak dihabiskan bayi. Nutrisi pada ASI yang seharusnya didapat si kecil pun akan berkurang.
ASI dan Susu Formula, Mana yang Lebih Baik?
ASI sangat penting dan dibutuhkan bayi khususnya ketika usianya masih berada di bawah 6 bulan. Hal ini terkait banyaknya manfaat ASI yang bisa dirasakan Moms dan si kecil khususnya. Kandungan ASI tidak berisiko membuat gigi berlubang. Sedangkan kandungan gula pada susu formula kemungkinan besar berisiko menimbulkan lubang pada gigi. Sisa-sisa susu yang menempel di gusi membuat bakteri dengan mudah berkembang biak hingga berpotensi menyebabkan gigi berlubang di kemudian hari.
Semakin lama Moms memberikan ASI maka akan semakin baik untuk tumbuh kembang dan daya tahan tubuh bayi. Tapi tidak masalah jika Moms memberikan ASI diselingi dengan susu formula yang diberikan secara bergantian.
Tips Pemberian Kombinasi ASI dan Susu Formula
Berikut ini tips pemberian kombinasi ASI dan susu formula yang bisa Moms lakukan seperti dilansir dari Alodokter:
- Dahulukan Pemberian ASI
Ahli menyarankan agar para ibu tetap mencoba memberikan ASI eksklusif selama 4-6 minggu pertama sejak bayi lahir dan lebih baik lagi hingga 6 bulan pertama. Hal ini karena pemberian susu formula di awal masa menyusui bisa membuat tubuh ibu secara otomatis mengurangi produksi ASI. Di sisi lain, bayi juga menjadi kurang terbiasa menyusu secara langsung.
- Lakukan Secara Bertahap
Lakukanlah secara bertahap ketika Moms ingin mengombinasikan ASI dan susu formula agar payudara tidak bengkak hingga menyebabkan mastitis. Cobalah mengganti kebiasaan menyusui di salah satu waktu. Misalnya memberikan susu formula di pagi hari setelah si kecil bangun atau malam hari sebelum ia tidur. Tentunya bayi membutuhkan waktu untuk terbiasa dengan perbedaan rasa dari susu formula dan ASI.
- Berikan Setelah MPASI
Melakukan kombinasi ASI dan susu formula akan lebih mudah saat usia bayi di atas 6 bulan. Dimana frekuensi menyusu bayi mulai berkurang dan ia membutuhkan asupan makanan dari MPASI. Di fase MPASI ini, Moms juga bisa memberikan air putih sebagai selingan.
- Pilih Waktu yang Tepat
Carilah waktu yang tepat saat ingin mengenalkan susu formula pada bayi. Hindari memberikannya ketika si kecil lapar. Lebih baik lagi jika bukan Moms langsung yang memberikan susu formula agar si kecil bisa membedakannya dari aktivitas menyusui. Bisa juga dengan menggendong bayi dengan posisi yang berbeda dari saat menyusui.
- Sabar dan Teruslah mencoba
Bayi kemungkinan akan menolak untuk minum susu dari botol karena sudah lebih dulu merasa nyaman saat menyusu langsung dari payudara. Bisa juga sebaliknya, bayi lebih nyaman minum dari botol dan tidak mau lagi menyusu langsung. Jadi ketika si kecil menolak susu formula, tetaplah sabar dan coba lakukan lagi di lain waktu.