Ketika memasuki masa kehamilan, Moms bisa saja mengalami alergi makanan walaupun sebelumnya tidak memiliki alergi terhadap makanan tersebut. Hal ini bisa disebabkan karena daya tahan tubuh Moms berkurang selama kehamilan dan disebabkan karena perubahan hormon dalam tubuh.
Alergi makanan pada ibu hamil terhadap makanan tertentu kerap membuat cemas. Hal ini disebabkan Moms membutuhkan nutrisi penting dari berbagai macam sumber untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian selama masa kehamilan. Moms perlu mengetahui makanan pemicu alergi pada ibu hamil berikut ini dan bagaimana cara menghindari atau menanganinya. Yuk simak agar lebih siap dalam menjaga kehamilan, Moms.
- Alergi Susu
Moms bisa saja menjadi intoleran terhadap berbagai produk susu seperti susu sapi, yogurt, keju dan lainnya. Hal ini bisa menyebabkan Moms merasa gatal saat mengonsumsi produk susu atau mual hingga diare. Karena Moms membutuhkan kalsium lebih banyak saat kehamilan, jika Moms memiliki intoleransi laktosa, manfaat kalsium masih bisa Moms dapatkan dari bayam, kangkung, dan salmon liar. Sedangkan vitamin D bisa didapat dari telur, tuna kaleng, sereal dan jus.
- Alergi Kacang
Alergi makanan pada ibu hamil pada sajian berbahan kacang dan selai kacang agak sulit diakali karena makanan tersebut mengandung mineral penting. Termasuk mangan, magnesium, selenium, seng, kalium dan kalsium, bersama dengan vitamin E dan protein. Moms bisa konsumsi sumber DHA lain dalam telur yang diperkaya dan minyak nabati. Sedangkan protein bisa didapat dari keju, daging tanpa lemak, dan susu.
- Alergi Makanan Laut
Makanan laut sebetulnya paling mudah dihindari, kecuali Moms senang pergi ke pantai. Alergi makanan laut pada ibu hamil bisa diakali dengan mengonsumsi kacang kenari, telur yang diperkaya DHA, dan minyak biji rami. Sedangkan protein bisa didapat dari daging sapi tanpa lemak dan unggas. Moms juga bisa mendapatkan manfaat antioksidan dari buah ceri, stroberi, brokoli, kale, dan asparagus.
- Alergi Telur
Telur kaya akan kolin, yang penting untuk pertumbuhan bayi dan perkembangan otak. Kolin membantu mencegah cacat lahir, membantu sel-sel bayi berkembang dan membuat Moms tetap berenergi sepanjang hari. Beberapa telur juga diperkaya dengan DHA, asam lemak yang baik untuk komponen utama otak dan retina.
Untuk mendapatkan seporsi penuh protein tanpa telur, makanlah secangkir keju cottage, satu cangkir yogurt Yunani, atau empat ons daging unggas atau daging sapi tanpa lemak. Sumber DHA lain termasuk salmon. Jadi cobalah mengonsumsi dua atau lebih porsi salmon liar enam ons per minggu.
Jika Moms merasakan alergi terhadap satu atau lebih bahan makanan tertentu selama kehamilan, pastikan untuk lebih berhati-hati membaca label makanan yang baru dibeli, dan selalu informasikan pada pihak restoran mengenai alergi Moms sebelum memesan makanan.Jika alergi Moms mengkhawatirkan, Moms dapat berkonsultasi kepada dokter kandungan, agar dokter dapat menentukan suplemen tambahan apa yang Moms perlukan saat hamil.