Pada bayi usia 0-1 tahun, tidur merupakan kegiatan yang paling banyak dilakukan. Hal ini bukanlah hanya karena Si kecil membutuhkan waktu istirahat namun waktu tidur ini sangat bermanfaat untuk memulihkan tenaga pada bayi di usia dini. Selain itu yang tak kalah penting adalah tumbuh kembang bayi yang lebih optimal karena puncak produksi hormon pertumbuhan anak terjadi pada saat fase tidur malam.
Pada bayi baru lahir, kebutuhan tidur yang harus dipenuhi yaitu sekitar 18-20 jam dalam sehari dengan durasi setiap 1-2 jam sekali bangun untuk menyusui. Bagi anak berusia 3-12 bulan membutuhkan 14-15 jam tidur dalam satu hari. Untuk anak usia 4 bulan, total waktu yang dibutuhkan untuk tidur sebanyak 13-14 jam, dan pada usia 6 bulan butuh 11 jam untuk tidur pada malam hari dan 2-3 jam pada siang hari. Semakin bertambah usia, jumlah jam tidur anak akan berkurang, dan sebagian besar anak akan tidur pada malam hari.
Apa saja manfaat tidur cukup bagi pertumbuhan dan perkembangan anak? Simak di sini yuk, Moms.
1. Sebagai waktu mengumpulkan informasi penting dalam otak
Tidur adalah waktu yang tepat untuk otak anak mengumpulkan informasi yang dia temukan sepanjang hari. Ketika Si Kecil tertidur, otaknya akan tetap bekerja untuk memilih mana informasi yang penting dan dibutuhkan serta mana yang tidak.Selama tidur, sel otak yang terlibat dalam pembelajaran dapat diaktifkan kembali dan memfasilitasi pertumbuhan koneksi saraf baru, yang membantu bentuk memori jangka panjang.
2. Meningkatkan penambahan tinggi adan anak
Hal ini dikemukakan oleh dokter Rumah Sakit Anak dan Keluarga Amerika, di Madison, Wisconsin, Ken Noonan M.D, mengatakan tidur adalah waktu yang penting untuk kesehatan tulang anak. Ken pernah melakukan penelitian terhadap bayi domba. Dari hasil penelitian tersebut, Ken melihat bayi domba tersebut pada siang hari tidak mengalami pertumbuhan pada tulangnya. Namun, pada malam hari saat mereka berbaring, tulang bayi domba tersebut tumbuh. Hal itu juga disebabkan akibat tekanan berat badan yang berkurang pada malam hari. Ken mengatakan, hal yang sama juga mungkin akan terjadi pada manusia.
3. Menjaga nafsu makan anak
Dari Hasil penelitian Universitas Colorado Boulder menunjukkan bahwa anak usia prasekolah rata-rata mengalami kekurangan tidur selama 3 jam per hari. Sedangkan hasil penelitian lainnya menunjukkan, anak usia 5 sampai 11 tahun yang mengalami kurang waktu tidurnya dari 10 jam setiap hari, maka kemungkinan akan mengalami kelebihan berat badan dibandingkan anak yang tidurnya sekitar 12 jam.
Selain itu, penulis Body Kindness, Rebecca Scritchfield, R.D.N, mengatakan anak yang cukup tidur otaknya dapat menghasilkan kadar ghrelin dan leptin yang cukup. Ghrelin adalah adalah hormon yang digunakan oleh tubuh untuk mengirim sinyal ke otak untuk meningkatkan nafsu makan pada saat tubuh lapar dan membutuhkan makanan. Sedangkan, Leptin adalah hormon yang sangat berperan dalam mengatur berat tubuh.
4. Membantu fokus pada anak
Cukup tidur juga dapat membuat kemampuan fokus anak lebih baik. Berdasarkan hasil studi, ketika Anda memberi tes kognitif pada anak yang kekurangan tidur maka dia mengidap Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), dan dia cenderung suka meniru anak-anak yang tidak memiliki ADHD.ADHD adalah gangguan perkembangan dalam peningkatan aktivitas motorik anak hingga menyebabkan aktivitas anak-anak yang tidak lazim dan cenderung berlebihan. Dengan kata lain, kualitas tidur yang buruk mengakibatkan masalah konsentrasi dan hiperaktif. Oleh karena itu, penting menjaga waktu tidur anak.
5. Membuat jantung anak lebih sehat
Waktu tidur yang cukup dapat melindungi anak-anak dari tekanan darah tinggi, resistensi insulin, dan faktor risiko penyakit jantung lainnya. Hasil penelitian menunjukkan, durasi tidur yang lebih singkat dapat meningkatkan tingkat biomarker inflamasi yang disebut protein C-reaktif, yang berkontribusi terhadap tekanan darah tinggi dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
6. Menjaga imunitas tubuh Si Kecil
Saat tidur malam hari, otak anak melepaskan zat kimia yang mendukung perbaikan sistem kekebalan tubuh. Ini termasuk sitokin, molekul yang mengarahkan sel kekebalan ke daerah infeksi atau pembengkakan. Sebuah studi di Jerman menunjukkan manfaat kesehatan yang lebih spesifik pada anak setelah melakukan vaksinasi. Seorang anak yang tidur di malam hari setelah divaksin hepatitis A menghasilkan respons kekebalan seketika dua kali lebih kuat setelah empat minggu. Sedangkan sebaiknya, jika anak kurang tidur kadar kortisolnya lebih tinggi, hormon stres yang mengurangi pengaktifan sistem kekebalan tubuh, yang bisa menghalangi penyembuhan.