Perdebatan mengenai proses kelahiran masih sangat sering terjadi di Indonesia. Tidak melahirkan secara normal dianggap belum menjalani proses melahirkan, bahkan banyak Moms yang mengharuskan dirinya melahirkan secara normal padahal memiliki kondisi kesehatan yang tidak mendukung untuk melahirkan secara normal sehingga keselamatan Moms dan bayi lebih berisiko saat proses melahirkan secara normal.
Padahal, melahirkan secara normal maupun caesar keduanya adalah upaya mengeluarkan bayi dari dalam kandungan. Perbedaannya hanya cara dan alat yang digunakan. Moms tetaplah menjadi ibu seutuhnya untuk Si Kecil setelah melahirkan melaui cara normal maupun caesar (operasi).
Jika Moms dan Ayah masih bingung mengenai perbedaan melahirkan secara normal (pervaginam) dan secara operasi (caesar), Momong akan menjelaskan perbedaannya agar Moms dapat menentukan mana yang terbaik dilakukan saat melahirkan kelak. Simak yuk, Moms.
Persalinan pervaginam
Pada umumnya persalinan ini dikenal dengan persalinan secara normal. Persalinan ini adalah metode persalinan yang dilakukan secara natural maupun dengan bantuan induksi atau epidural. Sebagian besar persalinan ini terjadi pada usia 38-40 minggu namun tidak menutup kemungkinan dapat terjadi saat jann belum cukup minggu untuk dilakirkan (prematur).
Pada pesalinan ini, Moms dapat pulih dengan lebih cepat dan kembali ke rumah tanpa rasa sakit. Kemungkinan infeksi pada metode ini cenderung lebih sedikit dan minim terjadi permasalahan pada pernafasan bayi yang dilahirkan secara pervaginam.
Metode ini tidak memerlukan prosedur medis karena dapat terjadi secara alamiah setelah adanya kontraksi yang intensif pada Moms saar mendekati HPL. Moms harus melakukan latihan pernapasan serta mencari posisi paling nyaman saat memilih untuk melahirkan dengan cara ini. Saat proses berlangsung, Moms dapat didampingi bidan di rumah maupun di rumah sakit. Untuk tekniknya sendiri, persalinan pervaginam ini dapat dilakukan juga dengan bantuan air (water birth) dan hal ini dapat membantu rasa nyeri saat melahirkan.
Persalinan secara operasi (caesar)
Proses melahirkan secara caesar biasanya dilakukan apabila Moms mengalami risiko saat melahirkan normal, mulai dari preeklampsia, riwayat penyakit diabetes, denyut jantung bayi yang melemah, air ketuban yang sudah tidak bagus kualitasnya, posisi bayi yang sungsang dan banyak hal lain yang tidak memungkinan Moms untuk melahirkan secara pervaginam.
Ada yang perlu Moms dan Ayah ketahui bahwa persalinan ini dapat menyebabkan post partum depression atau depresi setelah melahirkan dikarenakan saat persalinan Moms tidak akan dibius secara total dan setelah persalinan akan ada bekas luka yang cukup lama penyembuhannya.
Sebelum melakukan operasi, Moms akan cek darah terlebih dahulu untuk mendapatkan informasi mengenai kesehatan dan keadaan darah Moms sehingga ketika membutuhkan donor setelah operasi akan lebih cepat ditangani. Informasi medis ini juga membantu Moms untuk mendapatkan perawatan pasca operasi setelah melahirkan.
Saat operasi, Moms hanya akan sadar untuk menggerakkan sebagian tubuh dan tidak akan merasakan sakit saat operasi dilakukan. Namun, Moms dan Ayah harus lebih cermat setelah kelahiran untuk membersihkan area sekitar perut yang dilakukan prosedur caesar. Moms akan disarankan untuk beristirahat lebih lama sekitar 3-5 hari di rumah sakit untuk pemulihan pasca operasi.
Melahirkan normal maupun secara operasi memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, namun perlu diingat Moms bahwa keduanya adalah usaha yang sama untuk melahirkan dan mendukung kesehatan Si Kecil untuk dapat lahir ke dunia dengan selamat dan sehat. Baik melahirkan normal maupun secara operasi membutuhkan waktu untuk pemulihan dan dukungan keluarga serta lingkungan sekitar untuk membantu Moms supaya bisa lekas sembuh dan bersemangat dalam beraktivitas dan merawat Si Kecil. Yuk berikan semangat pada Moms yang baru melahirkan agar dapat lebih ceria beraktivitas.
