Memberikan Contoh untuk Berani Tanpa Menakuti Si Kecil

Setiap orang tua pasti menginginkan hal yang terbaik bagi anaknya. Tidak heran banyak orang tua mengajarkan anaknya untuk menjadi pemberani agar dapat mengatasi rasa takutnya dengan baik. Anak yang pemberani bisa menghadapi dunia kompetitif pada lingkungannya sehingga ia dapat menjadi lebih percaya diri dan bisa mencari jalan keluar terbaik pada masalah yang dihadapinya. Yuk simak tips Momong untuk memberikan contoh untuk berani tanpa menakuti Si Kecil berikut ini, Moms.

Cara melatih anak agar lebih berani

Keberanian perlu dilatih pada anak sejak dini untuk mengelola kemampuan emosionalnya. Si Kecil perlu belajar mentolerir perasaan takut dan tidak membiarkan rasa takut menahan mereka bertindak karena jika rasa takut menguasainya, mereka akan kehilangan pengalaman dan kesempatan untuk belajar.

Moms dan Ayah bisa mengikuti beberapa cara berikut untuk melatih keberanian pada Si Kecil:

1. Memberi dukungan pada perilaku baik SI Kecil

Sebagai tahap awal, Moms bisa memberi dukungan melalui beberapa cara yang sederhana. Misalnya ketika Si Kecil mulai tertarik pada seni tari atau menyanyi namun malu untuk memulainya, coba untuk memperkenalkannya terlebih dahulu dengan lingkungannya dan berikan pujian terhadap usahanya untuk membengun rasa percaya dirinya. Setelah itu lambat laun Si Kecil bisa menjadi anak yang lebih berani di kemudian hari.

2. Berikan contoh mengenai keberanian

Cobalah memberikan contoh untuknya agar Si Kecil mengerti makna dari rasa berani. Pada dasarnya, sikap dan karakter Si Kecil terbentuk dari mencontoh orang tuanya. Agar anak jadi berani, Moms pun harus mendidik diri sendiri dulu untuk jadi berani.

Misalnya, berani menegur seseorang yang membuang sampah sembarangan. Dengan melihat contoh, anak-anak biasanya akan lebih mudah terdidik dan efektif sebagai salah satu cara mendidik anak menjadi pemberani.

3. Berikan tantangan dan apresiasi

Moms dapat mencoba memberikan tantangan pada Si Kecil agar ia mau mencoba berbagai hal baru. Setelah itu ketika ia berhasil menyelesaikan tantangannya, pastikan memberikan pujian atau hadiah. Hal ini berfungsi untuk meningkatkan rasa percaya dirinya.

Dengan begitu, Si Kecil akan terlatih menjadi pemberani. Khususnya mendorong mereka untuk tidak takut dalam melakukan banyak hal baru.

4. Dukung anak bersosialisasi

Cara mendidik anak menjadi pemberani selanjutnya adalah dengan mengajak Si Kecil untuk menjangkau lingkungan sosialnya. Cobalah terlebih dahulu untuk lebih sering mengajaknya berkumpul dengan teman-teman atau kerabat terdekat.Keberanian memulai interaksi sosial ternyata juga sangat mendorong anak menjadi pemberani, Moms.

5. Berikan contoh orang pemberani di sekitarnya

Moms dan Ayah bisa mencoba untuk menunjukkan contoh orang yang pemberani dalam kehidupan nyata. Contohnya seperti pemadam kebakaran, polisi lalu lintas, petugas keamanan, dan masih banyak lagi. Cobalah untuk menjelaskan bahwa sosok pemberani ini dapat membantu siapapun dan dapat dijadikan motivasi Si Kecil untuk  menjadi individu yang berani juga.

6. Berikan anak kebebasan membuat keputusan

Tips lainnya yang bisa Moms dan Ayah lakukan yaitu dengan membiarkan mereka membuat keputusan sendiri. Selama keselamatan anak tidak dipertaruhkan, orang tua harus membiarkan ia menggunakan intuisi untuk memandu pilihannya sendiri.

Tahukan Moms jika orang tua terlalu protektif dan tidak memberikan Si Kecil kesempatan membuat keputusan maka hal tersebut dapat merusak kepercayaan diri Si Kecil terhadap kemampuan pengambilan keputusannya. Jadi, bisa menyebabkan anak memiliki sikap penuh keraguan dan kurang berani.

Moms dan Dads pun sebaiknya menghindari untuk mengontrol pilihan Si Kecil. Ajarkan untuk memeriksa pilihan sebelum dia membuatnya, memverifikasi bahwa mereka tidak akan melanggar aturan, menyakitinya atau orang lain, dan bahwa mereka benar-benar merasa keputusan yang dibuat telah tepat.

7. Kenalkan  konsep kegagalan

Saat mengajarkan anak untuk berani, jangan lupa juga beri tahu mereka tentang konsep kegagalan. Sebab, segala hal yang kita lakukan di dunia tidak selalu berakhir baik sesuai keinginan. Ada kalanya bagi kita untuk mengalami gagal dan ini merupakan hal yang manusiawi. Dengan memberi tahu anak bahwa tidak apa-apa untuk gagal, Moms akan membantunya bangkit kembali ketika dia tidak berhasil.

Ingatkan anak bahwa setiap kali kita gagal melakukan sesuatu, kita dapat mempelajari apa yang tidak berhasil. Ketika kita terus mencoba, pada akhirnya kita akan mengesampingkan semua hal yang tidak berhasil dan menemukan pendekatan yang berhasil untuk masalah yang dihadapi.

8. Dukung dirinya menyelesaikan masalah sendiri

Saat Si Kecil mengalami masalah, jangan langsung menolongnya atau memberikan bantuan Moms. Selalu “memperbaiki” masalah anak hanya membuat mereka semakin tergantung dan mengurangi kemampuan mereka untuk berani mencari solusi sendiri.

Cobalah untuk memberikan ruang pada anak agar mereka mampu menghadapi kehidupannya sendiri. Misalnya ketika anak bertengkar dengan teman sebayanya. Hindari untuk langsung membelanya. Sebaiknya, biarkan mereka berpikir dan merenungi kesalahannya agar anak mau menyelesaikannya tanpa bantuan Moms.

9. Ajarkan keselamatan diri sendiri adalah yang utama

Meskipun kita mengajari anak-anak untuk menjadi sosok yang pemberani, tetap penting untuk membuat dirinya aman. Beritahukan pada Si Kecil bahwa keselamatan selalu menjadi prioritas utama. Jika seseorang dapat terluka dan risikonya terlalu besar, ajari anak untuk selalu mendapatkan bantuan orang dewasa atau hubungi kontak darurat apabila diperlukan. Dorong anak-anak untuk memercayai insting, ketika mereka merasa khawatir ada sesuatu yang tidak aman.

Must Read

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here