Memasuki usia 1 hingga 2 tahun, Si Kecil sudah mampu berbicara lebih lancar dan memiliki arti ketika berbicara. Si Kecil akan mulai menunjukkan kemampuan bicaranya dengan berbagai cara baik melalui cara berbisik maupun berteriak.Ketika Si Kecil berteriak, ini adalah fase di mana Si Kecil mulai mencari perhatian Moms dan Ayah melalui suara yang keras. Selain itu, berteriak juga bisa menjadi cara untuk menyampaikan perasaan dan pikirannya saat usia tersebut.
Walaupun hal tersebut merupakan fase normal yang akan terjadi pada Si Kecil, namun tidak menutup kemungkinan Moms dan Ayah akan merasa tidak sabar menghadapi sikap Si Kecil yang sering berteriak. Mungkin Si Kecil tetap akan berteriak ketika Mos atau Ayah berada didekatnya, berteriak saat Moms atau Ayah sibuk dan ia merasa terlupakan, atau bahkan berteriak di dekat telinga Moms dan Ayah.
Untuk dapat menangani kebiasaan berteriak pada Si Kecil, Moms atau Ayah dapat melakukan beberapa hal berikut ini:
- Hindari membentaknya
Ketika Si Kecil berteriak lalu Moms balas dengan teriakan atau bentakan, tentu Si Kecil akan membalasnya dengan lebih kencang atau justru dapat membuatnya mengalami trauma. Bagaimanapun, pada usia tersebut Si Kecil masih belajar untuk menyampaikan pesan dengan menggunakan cara yang ia ketahui. Moms bisa mencoba untuk tetap diam saat Si Kecil berteriak dan balas ucapannya dengan suara pelan dan nyaman.
- Ajarkan bagaimana cara menyampaikan emosi atau keinginannya dengan cara yang baik
Berteriak merupakan cara Si Kecil menyalurkan emosi dan mencoba untuk mencari cara bagaimana menyampaikan pesan secara lebih efektif. Moms bisa mengajarkan bahwa berteriak bukanlah cara yang tepat untuk menyalurkan emosi, menyampaikan pesan atau berkomunikasi dengan orang di sekitar.Berteriak dapat mengganggu ketenangan orang sekitar dan membuat orang lain emosi. Informasi ini dapat Moms dan Ayah ulang setiap Si Kecil selesai berteriak untuk mengingatkannya bahwa hal tersebut adalah sikap yang kurang baik.
Berikan contoh ketika kesal, Si Kecil bisa menunjukkannya dengan mimik muka kesal dan berbicara bahwa ia sedang kesal. Atau ketika ia mencari perhatian, Si Kecil bisa mendekati Moms atau Ayah dan mengatakan apa yang dibutuhkannya.
- Jadilah contoh yang baik
Orang tua merupakan contoh terbaik bagi anak. Berikan contoh untuk tidak berteriak ketika menyampaikan sesuatu di dalam rumah. Gunakan bahasa dan kata yang baik saat meminta tolong atau membutuhkan sesuatu sehingga Si Kecil bisa ikut mempelajarinya dan menduplikasikannya dalam kesehariannya.
- Pahami perasaan Si Kecil
Moms dan Ayah juga harus belajar untuk dapat memahami emosi Si Kecil, saat ia membutuhkan perhatian atau ingin bermain bersama. Pahamilah bahwa Si Kecil dapat sering berteriak karena merasa diabaikan dan tidak dipedulikan oleh Moms atau Ayah.
- Cek kesehatan dan kondisi Si Kecil
Cara menyampaikan dirinya sakit juga bisa dengan teriakan tidak berhenti. Moms harus memeriksa kondisi tubuhnya saat Si Kecil tiba-tiba berteriak tanpa alasan atau sebab yang jelas. Sebagian penyebab teriakan Si Kecil juga bisa dikarenakan penyakit pada tubuhnya atau kondisi kesehatan yang dialaminya.
- Berikan Si Kecil waktu untuk menenangkan diri
Ketika Moms memberikan waktu Si kecil untuk menenangkan diri, mungkin ia akan bertindak melempar barang di dekatnya. Pastikan tempat untuk menenangkan diri kosong dan tidak ada benda berbahaya yang bisa diraih Si Kecil ya, Moms.
- Alihkan perhatiannya
Moms juga bisa mengalihkan perhatiannya ketika sering berteriak atau tantrum dengan melakukan kegiatan yang disukainya. Tapi pastikan setelah Si Kecil tenang, Moms atau Ayah mengajaknya berbicara dengannya lalu tanyakan alasan Si Kecil berteriak agar Moms dan Ayah lebih mengerti penyebab teriakan Si Kecil.
- Luangkan waktu bermain dengan Si Kecil
Salah satu penyebab Si Kecil berteriak adalah untuk mencari perhatian agar bisa bermain dan diperhatikan oleh Moms dan Ayah. Untuk mengatasi dan mengurangi teriakan Si Kecil, Moms dan Ayah bisa mencoba untuk menghabiskan waktu bermain lebih banyak dengan Si Kecil.
Jika Si Kecil sering berteriak tanpa penyebab yang jelas, mengalami tidur yang tidak nyenyak serta menangis setelah berteriak dalam jangka waktu yang lama, Moms dapat mencoba konsultasikan keadaannya ke dokter spesialis anak untuk dapat menemukan jalan keluar terbaik untuk mengatasinya. Seiring bertambahnya usia Si Kecil, jika Moms dan Ayah mengajarkan beberapa hal di atas secara berkelanjutan maka intensitasnya berteriak akan berkurang dan dapat menyampaikan emosi dan keinginannya dengan cara yang lebih baik.