Mengajarkan Anak untuk Tidak Mudah Percaya dengan Orang Asing

Maraknya penculikan anak atau perbuatan yang tidak baik terhadap anak-anak tentu meningkatkan kewaspadaan orang tua agar dapat melindungi anak lebih baik. Moms dan Ayah akan lebih waspada ketika ada orang lain yang tidak dikenal mendekati Si Kecil dan memberikan batasan berinteraksi pada orang asing. Hal ini tentu akan lebih mudah ketika Moms dan Ayah juga mengajarkan anak untuk tidak mudah percaya dengan orang asing.

Mengajarkan anak untuk tidak mudah percaya dengan orang asing dapat menambah perlindungan tambahan pada keseharian Si Kecil yang mungkin kelak tidak bisa selalu dipantau oleh Moms dan Ayah, terlebih saat Si Kecil sudah mulai bersekolah. Dengan mengajarkannya untuk tidak mudah percaya dengan orang asing dapat membuatnya terhindar dari penculikan maupun melindungi dirinya dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti pelecehan seksual dan lain sebagainya.

Moms dan Ayah bisa mengajarkan Si Kecil untuk tidak mudah percaya dengan orang asing sejak Si Kecil sudah mulai berbicara dan berinteraksi dengan orang lain. Dengan latihan sejak dini mampu membuat Si Kecil menjadi terbiasa dan dapat mengaplikasikan cara yang Moms dan Ayah berikan untuk melindungi dirinya. Beberapa cara yang bisa Moms dan Ayah ajarkan bisa dilihat sebagai berikut.

  1. Ajarkan siapa yang dinamakan orang asing

Hal terpenting untuk mengajarkan anak agar tidak mudah percaya dengan orang asing tentu saja memperkenalkan siapa saja yang dinamakan orang asing. Orang asing adalah orang yang tidak pernah ditemuinya, bukan termasuk keluarga dan orang yang mengaku kenal dengan orang tua namun tidak pernah dikenalkan oleh Moms dan Ayah pada Si Kecil.

Moms juga bisa mengajarkan pada Si Kecil bahwa ia boleh berinteraksi dengan orang lain namun harus ada Moms dan Ayah di dekatnya untuk melindunginya. Sampaikan kemungkinan buruk yang bisa terjadi jika Si Kecil berinteraksi atau dekat dengan orang lain namun tidak dalam pengawasan Moms dan Ayah.

  1. Jelaskan bagaimana orang dewasa yang dapat dipercaya

Moms dan Ayah bisa mengajarkan pada Si Kecil siapa saja orang dewasa yang bisa dipercaya selain Moms dan Ayah seperti pengasuh yang sudah dipercaya, keluarga terdekat, teman, guru dan pengasuh di tempat penitipan anak yang bisa dipantau oleh Moms dan Ayah. beritahukan pada Si Kecil jika ada selain orang dewasa yang dipercaya Moms dan Ayag mendekati mereka dan tidak ada Moms atau Ayah maka harus memperlakukan mereka sebagai orang asing.

  1. Berikan pedoman pembatasan

Salah satu hal yang harus diajarkan sejak dini adalah pedoman pembatasan. Berikan pengetahuan bagian tubuh yang boleh dan tidak tidak boleh disentuh orang lain, jangan menerima permen atau mainan dari orang asing, jangan mau diajak untuk pergi dengan orang asing bahkan jika diajak ke taman bermain atau melakukan kegiatan yang disukainya, jangan pernah membuka pintu jika ada orang asing mengetuk pintu, jika ada orang asing mendekati segera pergi ke tempat orang dewasa yang dapat dipercaya untuk meminta bantuan.

Beri tahu Si Kecil jika mereka merasa tidak nyaman berada di dekat orang dewasa yg terpercaya, mereka boleh menolak, mengatakan tidak, menjauh, dan menelepon Moms atau Ayah. Dalam beberapa kasus, orang dewasa terdekat juga dapat berbahaya bagi anak-anak.

  1. Berikan contoh yang harus dilakukan saat keadaan bahaya

Ketika ada orang asing yang menyentuhnya atau mendekatinya dengan menawarkan sesuatu dan mengajaknya terus menerus, Moms dan Ayah dapat mengajarkannya untuk berteriak “Siapa kamu? Tolong! Aku tidak mengenalmu! tinggalkan aku sendiri!” 

Biarkan Si Kecil mengetahui bahwa ia boleh berteriak dan meminta pertolongan sekitar saat berada dalam situasi bahaya. Moms dan Ayah juga bisa mengajarkannya untuk dapat menarik perhatian orang di sekitarnya dengan cara menjatuhkan barang, berlari dan berteriak pada orang dewasa di dekatnya untuk meminta pertolongan, mendatangi satpam atau kantor polisi terdekat atau bersembunyi di tempat aman. 

  1. Jelaskan bahwa ada orang asing di dunia maya

Dunia digital tidak lagi dialami oleh orang dewasa. Anak-anak sejak usia 6 bulan pun tidak luput dari paparan media digital. Hal ini dapat membuat kepercayaan Si Kecil meningkat pada media digital. Nah, Moms dapat mengajarkan pada Si Kecil bahwa ada orang yang tidak baik juga yang berada di dunia digital. Orang itu mungkin akan melakukan hal buruk pada dirinya dan sebaiknya dihindari. Dalam dunia maya, yang boleh berinteraksi dengan Si Kecil hanyalah keluarga, teman, guru dan pengasuh namun tetap dengan pengawasan Moms dan Ayah. Selain orang tersebut, ajarkan untuk tidak membalas interaksi dan mengabaikannya.

Must Read

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here